Sampai Kapan Batas Waktu Sholat Dhuha? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2021 15:02 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi melaksanakan salat Duha. Foto: Pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melaksanakan salat Duha. Foto: Pinterest
ADVERTISEMENT
Guna menyempurnakan amal ibadah sekaligus mencari pahala, setiap Muslim dianjurkan untuk mengerjakan amalan sunah, salah satunya salat. Ada banyak salat sunah yang dapat dilaksanakan, termasuk di antaranya salat duha. Lantas kapan pelaksanaan dan batas waktu sholat dhuha?
ADVERTISEMENT
Salat Duha dilakukan ketika matahari sedang terbit sampai menjelang waktu Zuhur. Anjuran tersebut termaktub dalam suatu hadis Nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah:
Aku telah diberi tiga pesan oleh kekasihku, Rasulullah. Aku tidak pernah meninggalkan tiga hal itu sampai aku dipanggil oleh Yang Mahakuasa: (1) puasa tiga hari pada setiap bulan; (2) sAlat duha; (3) salat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidak ada ketentuan mengenai jumlah rakaat salat duha. Beberapa hadis menyebutkan bahwa Rasulullah mengerjakannya dengan rakaat yang berbeda-beda. Batasan minimalnya dilakukan sebanyak dua rakaat. Sedangkan, mayoritas ulama menyebutkan batas maksimal rakaat salat duha adalah delapan rakaat.
Hal tersebut didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Ummu Hani, “Rasulullah mengerjakan salat duha sebanyak delapan rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Tata cara salat duha sama seperti salat pada umumnya, hanya saja waktu pelaksanaan dan niatnya berbeda. Selain itu, pada rakaat pertama dianjurkan membaca surah Asy Syams, sedangkan pada rakaat kedua yang dibaca adalah surah Ad Dhuha.
Adapun bacaan niat salat duha, yaitu:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad dhuha rak'ataini lillaahi ta'alaa.
Artinya: “Aku niat salat sunah Duha dua raka'at, karena Allah ta'ala.”
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa salat duha dapat dilakukan hingga menjelang waktu Zuhur. Namun, sampai kapan tepatnya batas waktu sholat dhuha? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Niat Sholat Dhuha

Ilustrasi melaksanakan salat duha. Foto: Unsplash.com
Sebelum mengetahui batas waktu salat duha sebaiknya simak terlebih dahulu niat salat duha berikut ini. Niat tersebut bisa diucapkan dalam hati sambil menanamkan niat yang baik untuk ibadah semata-mata karena Allah SWT. Adapun bacaan niat salat duha adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Usholli sunnatadh dhuha rok 'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat salat duha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta'ala."
Setelah membaca niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram dan melakukan gerakan salat dua rakaat seperti pada umumnya. Begitu selesai dan salam kamu bisa melanjutkan membaca doa setelah salat duha.

Batas Waktu Sholat Dhuha

Ilustrasi melaksanakan salat duha. Foto: Freepik.com
Mengutip dari buku Panduan Sholat Wajib dan Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah oleh Ustaz Arif Rahman, waktu mengerjakan salat duha dimulai pada saat matahari mulai naik setinggi satu tombak, kira-kira lima belas menit setelah terbit.
Dengan kata lain, salat duha dilaksanakan ketika matahari masih berada di sisi timur dan menyinari kira-kira seperempat langit. Sedangkan, batas waktu salat duha adalah masuknya waktu Zuhur.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan dari Ali, ia menuturkan, “Rasulullah mengerjakan salat duha dengan enam rakaat pada dua waktu, (1) ketika matahari terbit kira-kira lima belas menit, Nabi salat dua rakaat; (2) ketika matahari bersinar penuh menghiasi seperempat langit dan masih berada pada sisi timur, Nabi salat empat rakaat.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Di samping itu, menurut buku Shalat Subuh dan Shalat Dhuha oleh Muhammad Khalid, waktu yang paling utama untuk menunaikan salat duha adalah ketika terik matahari semakin menyengat. Namun, agar lebih aman, salat duha sebaiknya dilaksanakan hingga kurang dari seperempat jam sebelum waktu salat Zuhur tiba.

Waktu Haram Sholat Dhuha

Ilustrasi pria sedang melaksanakan salat duha. Foto: Pexels.com
Salat duha harus dilakukan pada waktu yang tepat. Jika tidak, ibadah yang dilakukan bisa saja menimbulkan dosa. Hal itu karena ternyata ada waktu yang diharamkan untuk melakukan salat duha.
ADVERTISEMENT
Lantas, kapan waktu haram melakukan salat duha? Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan salat duha pada waktu yang belum begitu siang, maka ia berkata:
"Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa salat duha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Salatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari". [HR. Muslim]
Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Apabila sinar matahari terbit, akhirkanlah (jangan melakukan) salat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, akhirkanlah (jangan melakukan) salat hingga matahari terbenam". [HR. Bukhari]
Alasan waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan salat duha ialah karena adanya setan yang mengikuti di waktu tersebut. Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersbda:
ADVERTISEMENT
"Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya." [HR. Nasa'i]
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa waktu haram untuk salat duha, yaitu pukul 6.00-7.30 pagi atau setelah subuh hingga matahari mulai terbit. Kemudian pukul 11.30-12.15 atau begitu memasuki waktu Zuhur hingga matahari terbenam.

Keutamaan Sholat Dhuha

Keutamaan sholat dhuha. Foto: Unsplash.com
Salat duha memiliki berbagai keutamaan bagi setiap muslim yang menjalankannya. Berikut rincian selengkapnya:
ADVERTISEMENT

1. Diampuni segala dosanya

Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa, baik disengaja atau tidak. Namun, ingat, Allah merupakan Zat yang Maha Pengampun.
Orang yang bersungguh-sungguh bertobat dan tak mengulanginya lagi, Allah senantiasa mengampuni dosa orang tersebut.
Salah satu cara agar dosa diampuni ialah dengan melaksanakan salat duha, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis:
“Siapa saja yang membiasakan (menjaga) salat duha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. At-Tarmidzi).

2. Dicukupkan rezekinya

Bentuk rezeki bukan hanya harta dan kekayaan, melainkan kesehatan hingga keluarga yang saleh dan salehah. Bagi yang ingin diberikan kecukupan rezeki oleh Allah SWT, kamu bisa melaksanakan salat duha dengan rutin. Ini tercermin pada hadis berikut:
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu (rezeki) di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).
ADVERTISEMENT

3. Mendapat pahala haji

Haji adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya. Meski demikian, tak semua orang bisa melaksanakan ibadah haji karena banyak hal yang harus disiapkan secara matang. Meski begitu, kamu tetap bisa mendapatkan pahala haji lewat salat duha. Sebab salah satu hadis menyebutkan, dari Anas ra:
“Barangsiapa yang mengerjakan salat fajar (subuh) berjemaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia salat dua rakaat (Duha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.”

4. Dibuatkan rumah di surga

Keutamaan selanjutnya dari mengerjakan salat duha, yaitu masuk surga. Melalui ibadah sunah ini umat Islam bisa dibuatkan rumah di surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis:
“Barang siapa yang (melaksanakan) salat duha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No. 634)
ADVERTISEMENT
(ADS) dan (ZHR)