Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Satria Wirang Artinya Apa? Ini Penjelasannya Menurut Weton
29 Februari 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, satria wirang artinya berkaitan dengan weton. Lilik Purwantieton menjelaskan dalam buku Weton: Penentu Praktik Manajemen Laba bahwa weton merupakan gabungan antara hari lahir dan hari pasaran.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang Jawa percaya bahwa weton dapat memengaruhi kehidupan seseorang di masa depan. Dengan kata lain, masa depan seseorang bisa diramal menggunakan weton, termasuk pekerjaan yang cocok, jodoh, kesehatan, dan lain-lain.
Selain itu, perilaku atau kepribadian seseorang juga dapat diprediksi melalui perhitungan weton. Jadi, kedudukan weton dalam masyarakat Jawa hampir mirip seperti horoskop di zaman modern.
Arti Satria Wirang
Mengutip buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna yang ditulis R. Gunasasmita, Satria Sirang adalah orang yang dapat bertahan menghadapi segala masalah atau cobaan hidup.
Satria Wirang juga merujuk pada seseorang yang selalu terhina atau direndahkan banyak orang. Tapi ternyata, orang tersebut ditakdirkan untuk sukses dan dilimpahi kekayaan di masa depan.
Perlu dipahami bahwa tidak semua orang yang direndahkan lalu sukses dapat dijuluki sebagai Satria Wirang. Pasalnya, julukan ini tetap berkaitan dengan perhitungan weton seseorang.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Cara Mengetahui Weton Satria Wirang?
Sebagaimana yang sudah disebutkan, untuk mengetahui weton yang dinaungi Satria Wirang, ada perhitungan tertentu yang harus dilakukan. Perhitungan ini melibatkan penjumlahan nilai-nilai hari biasa dan hari pasaran. Berikut daftar nilai untuk hari biasa:
Sementara nilai untuk hari pasaran sebagai berikut:
Aturan perhitungannya adalah dengan menjumlahkan nilai hari biasa dengan nilai hari pasaran, kemudian dibagi 7. Sebagai contoh, ada seseorang yang lahir dengan weton Rabu Kliwon, maka dia harus menjumlahkan nilai 6 (Minggu) dengan 1 (Kliwon) yang hasilnya adalah 7.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, nilai 7 itu dibagi lagi dengan 7 yang hasilnya adalah 1. Nah, hasil atau sisa pembagian inilah yang akan menentukan apakah suatu weton dinaungi Satria Wirang atau tidak. Berikut rincian penentuannya:
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat, apabila pejumlahan nilai hari biasa dan hari pasaran lebih kecil dari 7, maka hasil pembagiannya disamakan dengan hasil penjumlahan.
Sebagai contoh, orang yang lahir pada Jumat Kliwon memiliki hasil penjumlahan 2. Angka 2 tidak bisa dibagi dengan 7. Dengan demikian, dia dianggap memiliki sisa 2.
(DEL)