Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Perlu Dimaknai Masyarakat Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Mei 2022 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lambang Garuda Pancasila. Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Lambang Garuda Pancasila. Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rabu (1/6), seluruh rakyat Indonesia akan memperingati Hari Lahir Pancasila. Tahun ini, Presiden Jokowi dijadwalkan memimpin peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman masyarakat untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kelima sila dalam Pancasila-lah yang menyatukan rakyat Indonesia untuk meraih tujuan bersama.
Pancasila tidak lahir secara instan. Pancasila lahir setelah melalui proses panjang yang didasari sejarah perjuangan bangsa. Simak sejarah Hari Lahir Pancasila secara singkat dalam ulasan berikut ini.

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
Lahirnya Pancasila turut dibidani oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Mengutip buku Pancasila, Sejarah dan Kedudukannya bagi Bangsa Indonesia tulisan Yasser Arafat, BPUPKI dibentuk sebagai realisasi janji Jepang yang akan memberi kemerdekaan bagi Indonesia.
Pada 29 Mei-1 Juni 1945, dilaksanakan sidang pertama BPUPKI dalam rangka perumusan dasar negara. Ada tiga tokoh yang menyuarakan pendapat mereka terkait dasar negara, yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.
ADVERTISEMENT
Tepat pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno menyampaikan pidato mengenai rumusan dasar negara yang diberi nama Pancasila. Kala itu, Bung Karno mengusulkan lima sila calon dasar negara, yaitu:
Menurut Soekarno, Pancasila merupakan suatu kesatuan yang saling mengisi. Kelima sila dalam Pancasila sederajat dan sama-sama membimbing bangsa Indonesia menuju kemerdekaannya.
Soekarno juga menawarkan gagasan lain. Jika seandainya peserta sidang tidak menyukai usulan tersebut, maka bisa dipersingkat menjadi Tri Sila, meliputi socio-nationalism, socio-democratie, dan Ketuhanan.
Namun, usulan itu tidak diperdebatkan karena pidato Bung Karno mendapat sambutan hangat dari para anggota. Mereka bertepuk tangan dengan riuh sebagai tanda menyetujui Pancasila sebagai dasar negara.
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
Mengutip buku Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara oleh Ronto, selanjutnya BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Mr.AA Maramis, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, Agus Salim, Abdul Kahar Muzakir, dan Mohammad Yamin. Mereka bertugas merumuskan kembali Pancasila yang telah diusulkan Ir. Soekarno dalam pidatonya.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati berbagai proses, Pancasila penggalian Bung Karno akhirnya dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan dan dinyatakan sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.
Dijelaskan dalam buku Sejarah SMA Kelas XII oleh Habib Mustopo dkk., meski tidak ditetapkan secara resmi pada 1 Juni, tanggal ini yang ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Sebab, pada hari itulah Soekarno memperkenalkan Pancasila untuk pertama kalinya.
Melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 24 Tahun 2016, Presiden Joko Widodo akhirnya menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sekaligus hari libur nasional.
(ADS)