Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Perjanjian Aqabah, Dakwah dan Pembebasan dari Kaum Quraisy
1 Juli 2020 9:38 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nama perjanjian Aqabah sendiri berasal dari tempat terjadinya peristiwa tersebut, yakni Bukit Aqabah yang terletak di Makkah. Adapun nama lain dari perjanjian tersebut adalah Bai’atul Aqabah yang berarti janji setia di Bukit Aqabah.
Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan rombongan yang berasal dari Yatsrib. Rombongan tersebut diketahui berjumlah sekitar 12 orang.
Saat pertemuan itu, Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah di depan rombongan Yatsrib. Karena dakwah itulah, para rombongan tersebut menyatakan keislamannya di hadapan Nabi Muhammad SAW dan membuat perjanjian sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, rombongan tersebut kembali ke wilayah asalnya, Yatsrib. Nabi Muhammad SAW pun mengutus Mus’ab bin Umair untuk berdakwah di sana.
Kemudian pada tahun ke-13 kenabian Nabi Muhammad SAW, datang kembali rombongan haji dari Yatsrib. Mereka diketahui berjumlah 73 orang pria dan 2 wanita.
Rombongan itu menemui Nabi Muhammad SAW atas nama penduduk Yatsrib. Dalam pertemuan tersebut, rombongan meminta agar Nabi Muhammad SAW bisa hijrah ke negeri mereka.
Permintaan tersebut disetujui dengan ikatan perjanjian di Bukit Aqabah. Perjanjian ini disebut dengan Bai’atul Aqabah al-Kubra, yang memiliki isi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya perjanjian ini, Nabi Muhammad SAW memerintahkan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Hal itu membuat penduduk Yatsrib terbebas dari gangguan kaum Quraisy.
(DNA)