Survei Akhir Charta Politika Jelang Hitung Cepat: Netralitas KPU 84,7%

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 April 2019 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik (kiri) dan Pramono Ubaid Tanthowi (kanan) menunjukan contoh kotak suara di Kantor KPU Pusat, di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik (kiri) dan Pramono Ubaid Tanthowi (kanan) menunjukan contoh kotak suara di Kantor KPU Pusat, di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
ADVERTISEMENT
Charta Politika merupakan salah satu dari 33 lembaga survei yang nantinya akan ikut melakukan hitung cepat atau quick count. Lembaga ini baru saja merilis hasil survei terakhir mereka yang berlangsung pada 5-10 April 2019.
ADVERTISEMENT
Survei dilakukan untuk membaca preferensi politik masyarakat melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur sebelum pelaksanaan hitung cepat yang sebenarnya setelah proses pemungutan suara. Jumlah sampel sebanyak 2000 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Tidak hanya memperlihatkan prediksi soal hasil pilpres tapi juga penilaian masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemilu serentak 2019. Salah satunya terkait netralitas para penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu.
Dalam rilis tersebut, tingkat kepercayaan publik terhadap netralitas KPU yakni sebesar 84,7 persen. Itu artinya, ada 84,7 persen orang yang meyakini bahwa KPU dapat menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Legislatif yang netral dan sesuai Undang-undang yang berlaku pada 17 April 2019 mendatang.
Sedangkan, ada 10,6 persen orang yang tidak yakin KPU menjaga netralitasnya dalam pemilu serentak 2019. Dan sisanya ada 4,8 persen orang yang tidak tahu.
Hasil survei Charta Politika. Foto: Dok. Charta Poilitika
Sementara itu, untuk hasil elektabilitas capres cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dengan persentase sebesar 55,7 persen. Sementara itu, elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di angka 38,8 persen. Sebanyak 5,5 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, jumlah undecided voters jelang pencoblosan makin kecil. Hal inilah yang membuat Charta Politika berani memprediksi hasil pilpres 17 April nanti.
"Ini salah satu faktor yang menyebabkan kita lebih berani melakukan prediksi karena undecided-nya sudah jauh lebih kecil menjelang hari H. Karena kalau masih besar, malahan ada survei yang mengatakan belasan persen, menurut saya aneh," ujar Yunarto saat paparan di kantornya di Jalan Cisanggiri, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4).
Terkait Pilpres 2019, kumparan sendiri menjalin kerja sama dengan empat lembaga survei yang akan melakukan quick count atau hitung cepat. Mereka adalah CSIS, LSI Denny JA, Indobarometer, dan Charta Politika.