Teks Debat: Pengertian, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Mei 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membuat teks debat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membuat teks debat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Teks debat merupakan tulisan yang umum ditemui dalam kegiatan perdebatan. Teks ini memuat penyampaian ide secara logika dalam bentuk argumen disertai bukti-bukti yang mendukung bahasan dari masing pihak-pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Secara umum, teks debat berisi adu argumentasi yang dilakukan dua pihak atau lebih, baik secara perorangan ataupun berkelompok. Teks ini memerlukan argumen yang berkualitas untuk disampaikan berdasarkan fakta dan pola pikir yang logis.
Agar lebih memahami seperti apa teks debat yang baik, simak pembahasan mengenai pengertian teks debat, ciri-ciri, perbedaannya dengan debat, kaidah kebahasaan, struktur, hingga cara membuatnya.

Apa yang Dimaksud dengan Teks Debat?

Ilustrasi menulis teks debat. Foto: Unsplash
Apa perbedaan antara debat dan teks debat? Mengutip e-Modul Bahasa Indonesia Kelas X oleh Suharjono (2013: 17), debat adalah kegiatan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu masalah atau isu dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Kegiatan debat melibatkan dua tim yang berlawanan, yaitu tim afirmasi (positif) dan tim oposisi (negatif). Kedua tim tersebut memperdebatkan mosi yang diajukan pemimpin debat. Mosi sendiri merupakan suatu sudut pandang atau topik yang diperdebatkan oleh peserta debat.
ADVERTISEMENT
Secara formal, debat kerap digelar di institusi legislatif seperti parlemen, tapi juga bisa dilakukan di lembaga pendidikan seperti sekolah atau kampus. Debat berjalan sesuai dengan aturan jelas, hasil akhirnya dapat diambil melalui pemungutan suara atau keputusan juri.
Sementara itu, teks debat adalah suatu teks yang berisi adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah serta perbedaan.
Dapat disimpulkan, debat adalah kegiatan adu argumentasi, sedangkan teks debat adalah teks atau tulisan terstruktur yang dipakai dalam melakukan debat itu sendiri.
Teks debat memiliki ciri-ciri yang berfungsi agar mudah dikenali, yakni:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kegiatan debat dapat mendatangkan sejumlah manfaat, antara lain:

Apa Kaidah Teks Debat?

Ilustrasi berdiskusi dalam membuat teks debat. Foto: Unsplash
Teks debat memiliki kaidah kebahasaan tersendiri sehingga berbeda dengan teks lainnya. Mengutip Debat: Sebuah Keterampilan dan Seni Berbicara oleh E. Y. Wimala, dkk. (2021: 15-16), adapun kaidah kebahasaan teks debat adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, karena debat termasuk dalam teks eksposisi, maka sebagian kaidah kebahasaan teks eksposisi juga berlaku, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Cara Membuat Teks Debat

Ilustrasi membuat teks debat. Foto: Unsplash
Teks debat dibentuk oleh beberapa struktur yang membangun. Dengan adanya struktur inilah, teks debat dapat dibuat. Mengutip Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X, XII, XII oleh Tomi Rianto (2019: 54), berikut adalah struktur teks debat.
1. Pengenalan/Orientasi Isu
Pengenalan atau orientasi memuat isu atau topik yang akan diangkat untuk debat. Sebaiknya, topik yang dipilih bersifat aktual dan kontroversial. Ini dilakukan untuk melatih seseorang berpikir kritis dalam menghadapi argumen.
2. Rangkaian Argumen
Argumen merupakan struktur yang terdiri dari bukti-bukti atau pernyataan yang mampu mendukung bantahan. Argumen umumnya bersifat fakta dan berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.
3. Kesimpulan
Kesimpulan memuat ungkapan penutup terhadap pernyataan pernyataan topik sesuai dengan posisinya. Bagian ini berasal dari rangkaian argumen yang disampaikan selama perdebatan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui struktur teks debat di atas, adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Apa Saja Tata Cara dalam Debat?

Ilustrasi kegiatan debat. Foto: Pixabay
Dalam kegiatan debat, terdapat ketentuan dan tata cara melakukan debat. Mengutip Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia oleh Unsa Maulana, dkk. (2021: 114), berikut urutan tata cara debat yang perlu dilakukan.
1. Peserta Debat
Debat diikuti oleh dua tim dan dipimpin oleh seorang moderator. Masing-masing tim bisa terdiri dari satu orang maupun lebih. Adapun moderator harus bersikap netral dengan tidak memihak tim manapun.
2. Perkenalan
Setiap tim diperkenankan untuk melakukan perkenalan diri selama 1-3 menit. Kemudian, moderator dapat menyebutkan tata tertib, sistem berlangsungnya debat, dan waktu dalam pelaksanaan debat.
3. Pembacaan Mosi
Moderator akan membacakan mosi, yaitu kalimat berisi pernyataan yang akan menjadi bahan perdebatan antara dua tim.
ADVERTISEMENT
4. Penyampaian Argumentasi
Setelah mosi dibacakan, kedua tim baik yang pro (tim afirmasi) atau kontra (tim oposisi) dengan mosi tersebut akan menyampaikan argumentasinya masing-masing. Dalam penyampaian argumentasi ini, tidak dibolehkan terjadi interupsi. Artinya, setiap tim baru diperbolehkan berbicara sesuai waktu yang telah diberikan tanpa bisa disanggah oleh tim lain.
5. Pengambilan Kesimpulan
Debat diakhiri dengan pengambilan kesimpulan tentang pandangan dari kedua belah pihak terhadap mosi yang dilemparkan. Dalam suatu perlombaan, juri akan menentukan tim mana yang memenangkan debat.

Contoh Teks Debat

Berikut contoh teks debat yang dapat dijadikan referensi seperti dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X oleh Foy Ario (2018: 14-15).
Mosi:
Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa
ADVERTISEMENT
Tim Pro:
PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.
Tim Kontra:
PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah.
Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.
Tim Pro:
Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah.
ADVERTISEMENT
Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.
Tim Kontra:
Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya.
Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
(GTT & SFR)