Konten dari Pengguna

Pengertian, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh Teks Debat

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 Maret 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Contoh Teks Debat. Foto: Adobe Stock
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Contoh Teks Debat. Foto: Adobe Stock
ADVERTISEMENT
Contoh teks debat kerap kali menjadi referensi bagi orang yang ingin mempelajari cara membuat teks debat yang baik dan benar. Teks debat sendiri berarti teks yang berisi adu argumentasi antara dua pihak atau lebih dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah serta perbedaan.
ADVERTISEMENT
Ada pun ciri teks debat di antaranya seperti diterangkan dalam buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN karya Tomi Rianto:
Selain ciri, teks debat juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri. Lantas, apa saja kaidah kebahasaan teks debat? Jelaskan beberapa contoh yang dapat dijadikan teks debat! Untuk mengetahui jawaban selengkapnya, simak uraian artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Apa Saja Kaidah Kebahasaan Teks Debat?

Ilustrasi Contoh Teks Debat. Foto: Adobe Stock
Merujuk buku CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA Latihan Soal dan Pembahasan HOTS oleh Tomi Rianto, berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks debat yang perlu diketahui:
Agar semakin paham mengenai teks debat, di bawah ini ada beberapa contoh teks debat yang dapat dipelajari sebagaimana dihimpun dari buku Menulis Teks Debat karya Iis Siti Salamah Azzahra.

Contoh Teks Debat Beserta Strukturnya

Ilustrasi Contoh Teks Debat. Foto: Adobe Stock
Seperti teks pada umumnya, teks debat juga memiliki struktur yang membangun narasi suatu debat. Berikut contoh teks debat beserta strukturnya:
ADVERTISEMENT
Mosi: Masih Efektifkah Ujian Nasional
Moderator: Selamat siang, topik debat kali ini adalah tentang Ujian Nasional di Indonesia. Pada kesempatan hari ini, kita akan membahas tentang penting tidakkah ujian nasional diadakan? Baik, kita sudah bersama 6 orang yang akan berkomentar mengenai masalah ini. Baik, silakan Saudara peserta pertama untuk menyampaikan pandangannya terkait UN.
Tim Afirmasi: Saya setuju. Menurut saya, bagaimana pun standar mutu pendidikan haruslah tetap ada. UN boleh tetap ada, namun ada pekerjaan rumah bagi kita semua (pemerintah, sekolah, orang tua, murid, dan lingkungan) untuk turut mendukung pendidikan bangsa kita. Tingkatkan kualitas belajar siswa. Peran guru dalam mengajar lebih ditingkatkan, baik strategi ataupun metode yang digunakan. Selain itu, peran serta pemerintah dan orang tua juga harus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Tim Oposisi: Saya tidak sependapat dengan pernyataan peserta Pro 1 karena dalam kenyataannya pelaksanaan UN setiap tahun selalu mengalami kecacatan dan hasil nilai UN tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan. Apa hasil UN juga berlaku untuk siswa lulusan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)? Tidak kan? Meski tidak lulus UN, mereka masih bisa mendaftar kuliah di luar negeri.
Tim Netral: Untuk menjaga kualitas suatu sistem, wajib diperlukan suatu standar untuk sistem pendidikan. Saya sadar bahwa pelaksanaan UN memang banyak kekurangan, tetapi menghapuskan UN pun bukan solusi yang tepat. Adapun solusi yang tepat adalah dengan meningkatkan kualitas UN itu sendiri, baik dari segi jenis soal, teknik pelaksanaan, pengawasan, dan lain-lain. Tujuan akhirnya adalah UN yang diterapkan di Indonesia mampu menilai semua aspek pembelajaran siswa, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotornya. Itu tugas kita bersama.
ADVERTISEMENT

Contoh Teks Debat Singkat

Ilustrasi Contoh Teks Debat. Foto: Adobe Stock
Mosi: Penetapan Full Day School
Moderator: Pemerintah sudah menyebarkan ketetapan mengenai penerapan full day school pada semua tingkat Pendidikan di Indonesia. Akibatnya, banyak pihak yang terkejut akan ketetapan pemerintah ini, terutama para orang tua siswa.
Ada yang mendukung dan menanggapi secara positif, namun ada juga yang menolak hingga memberi komentar negatif. Hal tersebut tentunya membuat kita berpikir, apakah Indonesia sudah tepat menerapkan full day school untuk semua tingkat pendidikan?
Tim Afirmasi: Kami sebagai pihak yang afirmasi menyetujui keputusan pemerintah mengenai penerapan full day di tiap tingkatan sekolah. Kami beranggapan bahwa hal tersebut dinilai sebagai hal yang baik. Sebab, dengan adanya penerapan full day school mampu membuat siswa-siswi belajar secara optimal, tentu dengan diawasi langsung oleh guru pembimbing mata pelajarannya.
ADVERTISEMENT
Tim Oposisi: Kami sebagai tim oposisi, menolak ketetapan tersebut. Menurut kami, ketetapan ini terlalu terburu-buru, padahal penerapan full day school perlu dipikirkan secara matang. Sebagai anak-anak, para siswa-siswi juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri sendiri dan bersosialisasi dengan keluarga maupun di lingkungan masyarakat di luar jam sekolah.
Tim Netral: Sebagai tim netral, kami berpendapat bahwa para siswa memang masih sangat butuh bimbingan dari pihak sekolah maupun keluarga. Meski demikian, ilmu yang dipelajari di sekolahan memang menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan bagi siswa. Selain ilmu, kegiatan bersosialisasi di lingkungan masyarakatnya juga sama pentingnya. Jadi, kami juga harus pintar-pintar membagi waktu, ilmu dan pengalaman di masa muda tidak hanya didapatkan hanya di sekolah saja.
ADVERTISEMENT

Contoh Teks Debat tentang Lingkungan

Illustrasi Contoh Teks Debat. Foto: Adobe Stock
Mosi: Pengaruh Sosial Media di Lingkungan Sekolah
Moderator: Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan dalam debat hari ini. Tema yang akan kita bahas adalah terkait plus minus penggunaan internet di lingkungan sekolah. Grup A adalah tim yang mendukung penggunaan internet dan grup B yang menolak.
Tim Afirmasi: Menurut kami, penggunaan internet memang ada sisi negatifnya, tapi itu bukan salah internetnya, lebih ke arah pengendalian diri agar tidak browsing ke hal-hal yang negatif. Internet adalah jendela dunia, semua ilmu pengetahuan ada di dalamnya. Oleh karena itu, tidak seharusnya internet dibatasi terutama bagi para pelajar, karena internet memiliki banyak manfaat.
Tim Oposisi: Internet memang banyak manfaatnya, namun banyak juga sisi negatifnya, seperti membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting, contohnya seperti bermain sosial media. Hal itu pun susah dikendalikan karena zaman sekarang sosial media sudah sangat pandai melakukan promosi, sehingga membuat kita lupa akan manfaat sesungguhnya dari internet.
ADVERTISEMENT
Tim Netral: Internet memang memberikan dampak positif dan negatif, meski demikian apa yang akan kita dapat dari internet tergantung dari kita bagaimana cara menggunakannya.
(NDA)