Konten dari Pengguna

Toxic Megacolon: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Maret 2023 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi toxic megacolon. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toxic megacolon. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Toxic megacolon adalah komplikasi radang usus besar yang jarang terjadi tapi berisiko mengancam jiwa. Jika tidak segera ditindaklanjuti, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami infeksi di seluruh tubuh serta syok dan dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Menurut situs Cleveland Clinic, radang usus besar atau kolitis biasanya memengaruhi lapisan mukosa usus. Namun, peradangan yang lebih parah dan berkepanjangan dapat menyebar ke lapisan usus lebih dalam, termasuk otot. Kondisi ini dapat merusak struktur usus besar secara keseluruhan.
Peradangan tersebut menonaktifkan otot-otot di dinding usus besar yang berkontraksi untuk memindahkan zat. Hal ini menyebabkan zat-zat dari makanan dan gas menumpuk di usus besar, sementara dindingnya melemah, meregang, dan melebar.
Robeknya dinding usus besar akibat tumpukkan zat beracun dapat menyebabkan perdarahan internal yang serius dan infeksi di perut. Ini dapat dengan cepat menyebar ke aliran darah dan membuat penderitanya mengalami syok toksik.
ADVERTISEMENT

Gejala Toxic Megacolon

Ilustrasi sakit perut akibat toxic megacolon. Foto: sitthiphong/Shutterstock
Toxic megacolon dapat dialami siapa saja, terutama orang yang pernah mengalami radang usus. Selain itu, penderita diabetes, masalah ginjal, atau masalah dengan imunitas lebih berisiko mengalaminya.
Gejala yang paling sering muncul dari penyakit ini adalah diare berdarah, pembengkakan perut, serta demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius. Selain itu, gejala toxic megacolon juga termasuk:

Penyebab Toxic Megacolon

Ilustrasi sakit perut. Foto: Shutterstock
Pada dasarnya, semua jenis kolitis yang parah berpotensi menyebabkan toxic megacolon. Namun, kondisi ini paling sering dikaitkan dengan inflammatory bowel disease (IBD), yaitu istilah umum untuk beberapa kondisi yang menyebabkan kolitis kronis.
Dirangkum dari Hopkins Medicine, toxic megacolon adalah komplikasi dari kondisi-kondisi berikut:
ADVERTISEMENT

1. Kolitis Ulseratif

Kolitis ulseratif adalah peradangan pada usus besar dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (rektum). Ini merupakan salah satu penyebab toxic megacolon yang paling umum. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan diare terus menerus disertai darah atau nanah pada tinja.

2. Penyakit Crohn

Ini merupakan penyakit radang usus yang dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran pencernaan. Penyakit crohn sangat rentan terhadap toxic megacolon pada tahap awal.

3. Infeksi Usus Besar

Infeksi usus besar umumnya disebabkan oleh C. difficile, yaitu kuman yang menimbulkan berbagai gejala mulai dari diare hingga radang usus besar yang mematikan. Infeksi ini biasanya muncul setelah penggunaan antibiotik.

4. Iskemia

Iskemia adalah kondisi kurangnya aliran darah ke jaringan atau organ tubuh karena ada gangguan pada pembuluh darah. Jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, jaringan atau organ yang tidak mendapat cukup oksigen dari darah tidak bisa berfungsi dengan baik, bahkan mengalami kerusakan atau mati.
ADVERTISEMENT

Cara Mengobati Toxic Megacolon

Ilustrasi sakit perut. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Pengobatan toxic megacolon bergantung pada keparahannya, gejala, usia, kondisi kesehatan, serta penyebab utamanya. Karena itu, penanganan pada kondisi mendasar yang menjadi penyebabnya tdapat membantu meredakan gejalanya.
Mengutip laman WebMD, jika penyebabnya adalah IBD, pengobatan sering kali mencakup steroid dan obat sistem kekebalan tubuh seperti infliximab atau siklosporin. Namun, jika disebabkan oleh infeksi, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi berkepanjangan.
Selain itu, kinerja usus penderita toxic megacolon mungkin akan diistirahatkan sementara waktu. Jadi, pasien mendapatkan nutrisi melalui jarum atau selang, bukan dari makanan.
Tindakan operasi atau pembedahan dilakukan jika usus telah robek, robekan pada usus semakin melebar, pasien mengalami pendarahan internal, atau darah menjadi lebih beracun.
ADVERTISEMENT
(ADS)