Konten dari Pengguna

5 Kelompok Muslim di Indonesia yang Rayakan Lebaran Lebih Dulu

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
4 Juni 2019 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi salat idul fitri. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salat idul fitri. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Perayaan Lebaran atau hari raya idulfitri di Indonesia tidak selalu sama. Dari tahun ke tahun, pasti ada saja kelompok yang merayakannya lebih dulu. Itu semua tergantung pada kepercayaan dan cara perhitungan hilal masing-masing kelompok.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada 5 kelompok yang merayakan hari raya idulfitri hari ini, Selasa (4/6), yaitu:
1. Tarekat Syattariyah, Aceh
Takbir berkumandang lebih dulu di Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, pada Senin (3/6). Desa ini merupakan pusat dari kelompok beraliran Syattariah --kelompok yang tersebar hampir di seluruh wilayah Aceh.
Bukan hanya merayakan lebaran lebih dulu, kelompok yang dipimpin oleh Habib Muhammad Yeddin bin Habbib Muhammad Yasin alias Habib Muda Seunagan alias Abu Peuleukung ini juga merayakan puasa lebih dulu dari ketetapan hari puasa pemerintah.
2. Tarekat Naqsabandiyah, Padang
Dari Aceh kita beralih ke Padang, di kota Padang, Sumatera Barat, perayaan salat idulfitri juga dilaksanakan pada Senin (3/6). Kelompok yang merayakannya dikenal dengan sebutan Tarekat Naqsabandiyah.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini juga melaksanakan puasa lebih dulu, yakni sejak Selasa (4/5). Dasar pengambilan keputusan itu telah dilakukan sejak bulan Rajab dengan menggunakan hisab dan rukyat.
Ilustrasi silaturahmi saat lebaran (Foto: Shutterstock)
3. Jemaah Al-Muhdlor di Tulungagung
Salat idulfitri pada pagi, Senin (3/6), yang dipimpin oleh anak dari Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdlor sekaligus pemimpin kelompok jemaah Al-Muhdlor di Tulungagung berjalan lancar.
Sekitar 50 jemaah Al-Muhdlor di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memadati Masjid Nur Muhammad untuk melaksanakan salat idulfitri. Seusai salat, para jamaah tersebut menggelar makan bersama di dalam masjid untuk mengeratkan tali silaturahmi.
Kendati melaksanakan puasa dan Lebaran lebih dulu, Habib Hamid selaku imam salat idul fitri berkata jika perbedaan perhitungan hilal ini dianggap sebagai kekayaan khasanan islam.
ADVERTISEMENT
4. Kelompok Muslim Suni, Maluku
Kelompok ini berada di Desa Wakal, Kaitetu, Kematan Leihitu dan Tengahtengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Pelaksanaan salat idulfitri itu dimulai pukul 07.00 WIT, Senin (3/6).
Perhitungan yang digunakan oleh kelompok ini sejatinya sama, menggunakan metode perhitungan hisab dan rukyat yang dilakukan oleh penghulu masjid juga ahli agama di sana. Bedanya, kelompok Muslim Suni juga berpatok pada kalender falakiah kuno berbahasa arab.
Ilustrasi lebaran (Foto: Shutterstock)
5. Jemaah An Nadzir, Gowa
Dengan pakaian serba hitam, jemaah An Nadzir memadati halaman Masjid Baitul Muqaddis di perkampungan jemaah An Nadzir, Romang Lompoa, Kecamatan Bonto Maranny, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Jemaah ini punya tim khusus yang dibentuk untuk mengetahui penetapan hari raya kelompok ini, namanya Tim Sembilan. Dengan memantau bulan, Tim Sembilan kemudian memutuskan jatuhnya hari raya. Hasil pantauan juga diperkuat dari hasil pantauan terhadap air laut, petir, dan juga angin.
ADVERTISEMENT
Kendati tidak dilaksanakan dengan serentak itu tidak mengurangi esensi perayaan Lebaran di Indonesia. (NS)
Baca lebih banyak berita mengenai berita heboh/berita artis/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.