5 Perbedaan Kondisi Titi Wati Sesudah dan Sebelum Operasi

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
21 Januari 2019 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi Titi Wati pascaoperasi di RS Doris Sylvanus. (Foto: Kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Titi Wati pascaoperasi di RS Doris Sylvanus. (Foto: Kumparan )
ADVERTISEMENT
Titi Wati kini telah menjalani operasi penurunan berat badan. Perempuan berumur 37 tahun itu telah diperbolehkan pulang pascaoperasi di RS Doris Sylvanus, pada Minggu (20/1).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Titi Wati memiliki berat badan mencapai 350 kg. Setelah dilakukan penimbangan berat badan, ternyata berat badannya tidak mencapai angka itu. Perempuan yang tinggal di Jalan George Obos XXV, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekanraya, Palangka Raya, itu nyatanya memiliki berat badan sekitar 220 kg.
Sebelum mengalami obesitas, Titi Wati memiliki berat badan yang proporsional. Seiring berjalannya waktu, ia memilih gaya hidup yang kurang sehat, berat badannya pun terus bertambah. Selama 6 tahun berat badannya naik hinnga 220 kg.
Berikut 5 perbedaan kondisi Titi Wati Sesudah dan Sebelum Operasi.
1. Sudah Bisa Bergerak Leluasa
Kondisi Titi berangsur membaik pascaoperasi. Sebelumnya, Titi hanya bisa menghabiskan waktu di tempat tidur tanpa menggerakkan tubuhnya sedikitpun. Itu pun dalama kondisi tengkurap. Namun, kini ia bisa menggerakkan anggota tubuhnya lebih leluasa.
ADVERTISEMENT
2. Sudah Bisa Telentang
Perempuan dengan berat badan 220 kg itu telah dibawa pulang. Titi sudah bisa telentang. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya bisa tengkurap.
3. Titi Wati Juga Sudah Bisa Duduk
Tidak hanya telentang, Titi juga sudah bisa duduk. Meski demikian, ia mengaku masih dalam tahap adaptasi. Pasalnya, jika telentang dan duduk terlalu lama, napasnya menjadi sedikit sesak.
4. Memiliki Lambung yang Lebih Sempit
Dalam menangani kasus obesitas yang dialami Titi, pihak rumah sakit melakukan operasi Bariatrik atau pemotongan lambung pada Selasa (15/1).
Gede Eka Rusdi Antara, salah satu dokter yang turut menangani operasi mengatakan, bahwa tim medis melakukan pemotongan lambung hingga 70 persen. Hal itu dilakukan untuk mempersempit bagian dari organ pencernaan, sehingga daya tampung makan Titi nantinya berkurang.
ADVERTISEMENT
5. Belum Diperbolehkan Konsumsi Makanan Berat
Berbeda dengan sebelum dilakukan operasi, kini Titi diharuskan menjaga pola makan lantaran dokter tidak mengizinkannya memakan makanan berat, seperti nasi. Hal itu dikarenakan lambung perempuan itu baru saja dilakukan pemotongan.
Dengan begitu, pemotongan lambung tidak langsung membuat berat badan Titi turun drastis, melainkan secara bertahap. Dokter mengatakan bahwa penurunan berat badan Titi diharapkan bisa mencapai 15 kg per bulan.
Evakuasi ibu Titi Wati penderita obesitas dibantu oleh Tagana Provinsi Kalimantan Tengah, dari rumahnya menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (Foto: Dok. Tagana)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi ibu Titi Wati penderita obesitas dibantu oleh Tagana Provinsi Kalimantan Tengah, dari rumahnya menuju RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (Foto: Dok. Tagana)
Diketahui bahwa dibutuhkan setidaknya 20 personel yang terdiri dari relawan dan anggota pemadam kebakaran (damkar) dalam proses evakuasi dari kediaman Titi menuju rumah sakit.
Bahkan, dalam sebuah video yang beredar, petugas harus merusak jendela untuk memudahkan proses evakuasi. Sementara untuk perjalanan menuju rumah sakit, Titi dibawa menggunakan mobil pick up.
ADVERTISEMENT
Pasca-dilakukan operasi ia merasa sangat bahagia dan haru lantaran kondisi tubuhnya berangsur membaik. Terlebih saat Titi telah diperbolehkan pulang, sehingga dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.
(zhd)
Baca lebih banyak berita mengenai artis/seleb/sepak bola/info unik lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.