Mengenal 7 Kepercayaan di Indonesia yang Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
18 Desember 2019 14:10 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kepercayaan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepercayaan. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ada 187 kepercayaan di Indonesia. Tentunya selain enam agama resmi yang sudah diakui; Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
ADVERTISEMENT
Ke-187 kepercayaan tersebut sudah lama ada di Indonesia, bahkan jauh sebelum keenam agama resmi masuk dan menyebarkan pengaruhnya. Menyebar dari Sabang sampai Merauke.
Beberapa di antaranya mungkin sudah tak asing lagi didengar, seperti Kejawen sampai Sunda Wiwitan. Lalu apa yang lain?
Berikut 7 kepercayaan yang ada di Indonesia, seperti dilansir dari berbagai sumber.
1. Kejawen (Jawa)
Kejawen (Foto: Boombastis)
Orang Jawa pasti sudah akrab mendengar kata ini. Kejawen merupakan aliran kepercayaan yang dianut masyarakat Jawa.
Kebanyakan dari mereka tetap memeluk salah satu agama utama. Termasuk melakukan perintah dan menjauhi larangannya. Namun beberapa di antaranya juga melaksanakan laku para leluhur yang sudah dipercayai secara turun temurun.
Ada misi yang dipegang teguh para pemeluk Kejawen, yakni menjadi rahmat bagi diri sendiri dan keluarga. Lalu juga menjadi rahmat bagi manusia lain dan alam semesta.
ADVERTISEMENT
2. Sunda Wiwitan (Banten)
Sunda wiwian (Foto: Ahmadsamantho wordpress)
Para pemeluk Sunda Wiwitan memanggil Tuhannya dengan sebutan Sang Hyang Kersa. Juga memuja arwah nenek moyang. Seiring perkembangannya jaman, ajaran pada kepercayaan ini telah dipengaruhi tradisi Islam dan Hindu.
Biasanya dapat ditemukan di daerah Banten, Cigugur, Cirebon, Kampung Naga, Kanekes, dan Kuningan.
3. Parmalim (Suku Batak)
Parmalim (Foto: Sumatera Kita Blogspot)
Dari Sunda kita lanjut ke kepercayaan yang dianut oleh Suku Batak yang ada di kawasan Toba. Debata Mula Jadi Na Bolon merupakan Tuhan yang dipercaya oleh pemeluk kepercayaan ini sebagai pencipta alam semesta, bumi dan seisinya.
4. Marapu (Pulau Sumba)
Marapu (Foto: ScetiZ wisata Wordpress)
Para pemeluk Marapu juga mengenal konsep surga seperti Islam dan Kristen, namanya Prai Marapu. Mereka percaya orang yang meninggal akan pergi ke Prai Marapu. Dijabarkan sebagai tempat yang sangat indah. Tempat berkumpulnya para arwah nenek moyang yang mereka puja tinggal.
ADVERTISEMENT
5. Kaharingan (Kalimantan)
Mapui, prosesi puncak dari ritual kematian Ijambe bagi penganut Kaharingan di Paju Epat, Barito Timur. (Foto: Wikipedia)
Suku Dayak merupakan penduduk terbanyak yang menganut kepercayaan ini. Sejak tahun 1980, Kaharingan dilebur dengan ajaran agama Hindu karena dinilai serupa.
Meski begitu, ada beberapa tradisi Kaharingan yang berbeda termasuk tempat ibadahnya. Namanya Balai Basarah, beda dengan Hindu yang beribadah di Pura.
6. Aluk Todolo (Tana Toraja)
Aluk Todolo (Foto: Toraja Culture)
Ini merupakan agama leluhur suku Toraja, yang juga dilebur ke dalam sekte Hindu Bali sejak tahun 1970. Penganutnya percaya pada aliran Animisme yang yakin jika manusia, hewan, tumbuhan, dan unsur dasar alam berasal dari langit. Diturunkan oleh nenek moyang manusia, Datu' Laukku.
7. Buhun (Jawa Barat)
Angklung buhun, budaya buhun (Foto: Negerikuindonesia.com)
Berbeda dengan kebanyakan aliran kepercayaan lain yang sudah tercampur dengan agama Hindu, Budha, maupun Islam, Buhun merupakan kepercayaan yang masih murni. Kepercayaan ini biasa diturunkan dari satu generasi ke generasi lain.
ADVERTISEMENT
Sejumlah 187 kepercayaan itu sudah diakui keberadaannya dengan sebutan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Walau begitu, sejak 7 November 2017, Mahkamah Konstitusi telah memperbolehkan kepercayaan dicantumkan di KTP para pemeluknya.
(NS)