Mobil Bekas Murah: BMW, Mercedes Benz, dan Alphard Tak Sampai Rp 200 Juta

Konten dari Pengguna
17 Februari 2020 18:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Otomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mercedes Benz/Tangkapan layar dari vlog Ridwan Hanif Rahmadi.
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes Benz/Tangkapan layar dari vlog Ridwan Hanif Rahmadi.
ADVERTISEMENT
Selama ini kita menganggap mobil dengan brand BMW dan Mercedes Benz adalah mobil kelas premium. Sehingga tak semua kalangan masyarakat bisa memilikinya. Namun anggapan tersebut salah besar jika kamu menonton channel YouTube Ridwan Hanif Rahmadi.
ADVERTISEMENT
Dalam video berdurasi 18 menit itu, banyak mobil kelas jetset dibanderol hanya seharga mobil Toyota Avanza. Mobil-mobil mewah seperti BMW, Mercedes Benz, dan Alphard dijual dengan harga tak sampai Rp 200 juta.
Ridwan menjelaskan, banyak mobil mewah dengan harga murah itu bisa kamu dapatkan di Pool Taxi Express di daerah Cipayung, Jakarta timur. Mobil-mobil itu dulunya digunakan sebagai armada Taxi Express.
Toyota Alphard bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Meski bekas, Ridwan menjelaskan jika kondisinya masih terbilang cukup baik. Rata-rata, jarak tempuh mobil premium ini tidak sampai 100 ribu kilometer.
“Jarak tempuhnya masih rendah, dari 30 ribu hingga 60 ribu kilometer” Ucap Deka.
Yang mengejutkan, ongkos reparasi untuk mengembalikannya ke kondisi siap pakai tidak memakan banyak biaya. Perkiraan Ridwan, tak sampai memakan biaya Rp 20 juta.
ADVERTISEMENT
“Tinggal poles, pasang aki, ganti ban, dan detailing sudah mantap lagi, nih,” jelas Deka petugas sekaligus penjual di Pool Taxi Express sebagaimana dilansir dari YouTube Ridwan.
Bahkan semua itu bisa dibantu oleh pihak pool taxi sehingga pembeli tidak perlu repot mencari bengkel untuk melakukan reparasi. Pihak pool taxi juga bakal membantu mengurus surat-surat kendaraan ke pihak polisian.
“Dari cabut berkas sampai balik nama, kita beresin semua. Jadi pembeli tinggal terima jadi,” tambah Deka.
Deka menjelaskan, banyak mobil mewah itu sejatinya terkena dampak dari maraknya taxi online. Banyak armada dari perusahaan taxi besar yang sudah puluhan tahun menguasai transportasi yang eksklusif ini akhirnya harus gulung tikar.
(kur)
ADVERTISEMENT