Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Prabowo Subianto: Sistem Ekonomi Indonesia, Ekonomi Kebodohan
12 Oktober 2018 7:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Berita Prabowo Subianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto memberikan sambutan di Rakernas LDII 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto menyebut sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah ekonomi kebodohan, lebih parah dari ekonomi neoliberal. Hal itu disampaikan saat memberi pembekalan di Rakernas LDII, Pondok Gede, Jakarta, Kamis (11/10).
"Bukan ekonomi neolib lagi ini, lebih parah dari neolib. Ini harus istilah baru dari neolib, ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," tegas Prabowo dikutip kumparan .
"Ini ironi, pasal 33 UUD 1945 sangat jelas, perekonomian disusun berdasarkan asas kekeluargaan. Ayat 2, cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara," jelas Prabowo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Prabowo Subianto menyinggung soal penguasaan tanah di Indonesia. Ia mengutip data dari Walhi bahwa sebagian besar tanah tidak diperuntukkan bagi rakyat.
"Menurut Walhi gini rationya itu 82, jadi 1 persen bangsa kita menguasai 82 persen tanah. Artinya, semua kekayaan tanah itu tidak ke rakyat," cetusnya.
Follow akun Berita Prabowo Subianto untuk mendapat informasi terkini tentang Prabowo Subianto di kumparan !