8 Dosa Orang Tua terhadap Anak yang Sering Tidak Disadari

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 Maret 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustarsi dosa orang tua terhadap anak. Foto: unsplash.com/caleb_woods
zoom-in-whitePerbesar
Ilustarsi dosa orang tua terhadap anak. Foto: unsplash.com/caleb_woods
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang tua memiliki tugas mendidik anaknya agar tidak berbuat keburukan bahkan sampai berbuat durhaka kepada orang tuanya. Akan tetapi, orang tua hanya manusia biasa.
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, kadang memperlakukan anaknya dengan hal tidak baik yang dapat mengundang dosa dari Allah SWT. Agar tidak salah langkah dalam mendidik anak, ketahui 8 dosa orang tua terhadap anak yang sering dilakukan tanpa sadar.

8 Dosa Orang Tua Terhadap Anak yang Sering Tidak Disadari

Ilustrasi anak dengan orang tua bercerai. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
Berikut 8 dosa orang tua terhadap anak yang sering tidak disadari yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak secara fisik maupun mental.

1. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Hal pertama yang sering kali dilakukan orang tua kepada anaknya adalah membandingkan dengan orang lain. Tujuan orang tua adalah agar semangat untuk berbuat hal yang baik.
Namun hal ini dapat membuat anak kecil hati. Sehingga anak bisa menjadi marah dan membenci orang tua, bahkan bisa juga membenci orang yang dibandingkan tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Menelantarkan Anak

Orang tua modern memiliki berbagai pekerjaan yang padat. Sehingga memaksanya untuk menitipkan anak bahkan sampai menelantarkannya. Jika tidak, orang tua hanya memberikan anak dengan HP.
Namun tahukah Anda bahwa HP dapat menyebabkan mata sakit pada anak. Selain itu, anak cenderung enggan untuk bersosialisasi dengan kawan sebayanya. Hal ini sangatlah bahaya untuk masa depan anak.
Maka agama Islam memperingati kepada orang tua agar jangan sampai menelantarkan anak. Seperti yang diriwayatkan dari hadits Abu Daud dan Nasa’i,

3. Mencaci Maki

Anak memang sering berbuat hal yang dapat memancing emosi orang tua. Tanpa sengaja, orang tua meluapkan amarah kepada anak hingga mencacinya. Namun hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
ADVERTISEMENT
Sebab kejadian seperti ini dapat merenggangkan hubungan antara anak dan orang tua. Bahkan bisa membuat anak menjadi seorang yang memiliki emosi yang meluap-luap. Pada akhirnya, anak akan menjadi mudah marah.

4. Cinta dengan Syarat

Orang tua sering kali menanamkan sifat kepada bahwa ia harus memenuhi syarat-syarat yang diminta agar disayangi orang tuanya. Namun hal ini bukanlah hal yang baik, pasalnya orang tua harus menyayangi anak dengan setulus hati.
Akibatnya anak akan hanya diam dan cenderung menahan emosi. Saat anak sudah tidak tahan dalam menahan emosi tersebut, emosi anak akan meluap-luap bahkan dengan orang tuanya sendiri.
Ilustrasi anak praremaja. Foto: Shutterstock

5. Menghina

Saat anak berbuat nakal, orang tua sering kali menghina di depan kenalannya. Tujuan orang tua agar anak kapok dan menyadari bahwa perbuatan tersebut salah. Namun hal ini dapat membuat anak minder dan kehilangan kepercayaan kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Anak bisa saja menangis di depan orang tua. Namun jika anak sudah tidak menangis akan hal ini, anak sudah merasa mati rasa. Akhirnya anak menjadi kecil hati dan merasa tidak dibutuhkan lagi.

6. Menyampaikan Informasi yang Salah

Menyampaikan informasi yang salah juga termasuk dosa. Anak dapat menirukan kebiasan orang tuanya dengan cepat. Pada akhirnya saat dewasa ia memiliki stigma bahwa hal yang benar dapat menjadi salah. Seperti laki-laki tidak boleh menangis.

7. Melarang Tanpa Sebab

Ajari anak dengan pola pikir yang kritis. Jangan sampai ajari anak dengan hal-hal tanpa sebab. Dengan begitu, anak dapat belajar tentang konsekuensi perbuatannya. Misalnya jangan menonton TV lama-lama. Karena dapat mengganggu kesehatan mata.

8. Mengabaikan Pendapat Anak

Sering kali orang tua menganggap bahwa merekalah yang benar dan seluruh perintahnya harus didengarkan, tak peduli dengan apa yang anak ungkapkan. Hal ini termasuk dosa orang tua kepada anak. Pasalnya orang tua menjadi sangat otoriter.
ADVERTISEMENT
Mulailah dengarkan pendapat anak, walaupun terdengar aneh. Jika pendapat sering diabaikan dapat membuat kurangnya rasa percaya diri sampai sulit berteman.

Kewajiban Orang Tua terhadap Anak

Ilustrasi anak dengan orang tua. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Mengetahui kewajiban orang tua terhadap anak menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh umat Muslim. Sebab dalam Islam, anak adalah titipan Allah yang berhak mendapatkan perlakuan baik dari kedua orang tuanya.
Mengutip Majalah Aktual Salaf Sidogiri Edisi 174, kewajiban orang tua terhadap anak yang pertama adalah mendidik anaknya dengan baik. Pendidikan anak merupakan hal penting dan utama yang harus diberikan kepada mereka.
Pendidikan tersebut mencakup agama dan akhlak-akhlak yang baik sesuai dengan tuntunan agama Islam. Diriwayatkan dari Ayyub bin Musa bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Tidak satu pemberian yang lebih utama yang diberiikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik.”
ADVERTISEMENT
Kemudian, kewajiban orang tua terhadap anak yang selanjutnya adalah memberikan nafkah dan rezeki yang halal. Sebab, keduanya bisa membuat anak tumbuh dengan baik.
Anak akan terlindungi dari dosa dan kehidupannya pun akan dimudahkan oleh Allah SWT. Untuk itu, wajib hukumnya bagi orang tua untuk mendapatkan pendapatan dari pekerjaan yang halal.
Sejak awal, orang tua juga wajib mendampingi masa kecil dan masa pertumbuhan anaknya. Itu mengapa orang tua dianjurkan untuk memberikan nama yang baik kepada anak-anak mereka serta memberikan tempat tinggal yang layak.
Rasulullah SAW bersabda: “Kewajiban orang tua kepada anak yaitu memberikan nama yang baik, tempat tinggal yang baik, dan mengajarinya sopan santun.” (HR. Baihaqi)
ADVERTISEMENT
(MZM)