Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Adanya Paham Etnosentrisme di Antara Beberapa Suku Bangsa
27 Januari 2023 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mungkin kalian pernah mendengar mengenai paham etnosentrisme dalam suatu suku bangsa atau kelompok masyarakat. Istilah ini biasanya digunakan dalam pembahasan budaya atau etnis tertentu. Di mana adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa artinya menganggap kelompok etnis atau suku bangsa sendiri sebagai yang paling superior dan menganggap kelompok etnis lain sebagai inferior. Paham ini seringkali dijumpai di antara beberapa suku bangsa di seluruh dunia. Untuk lebih jelasnya kalian bisa menyimak ulasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Adanya Paham Etnosentrisme Di Antara Beberapa Suku Bangsa Artinya Apa?
Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut maka pertama-tama kalian harus mengetahui lebih dulu mengenai pengertian dari paham etnosentrisme terlebih dahulu. Dikutip dari buku Sosiologi Etnik dan Ras karya Iwan Ramadhan dan Imran, (2021) dijelaskan bahwa pengertian etnosentrisme secara umum merujuk pada sikap individu yang mengandung aspek emosional dan biasanya berkaitan dengan unsur mendasar tentang simbol budaya dan ideologi sebagai pencerminan identitas kelompok etnik.
Para penganut paham etnosentrisme akan menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.
Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa. Etnosentrisme mungkin tampak atau tidak tampak, dan meski dianggap sebagai kecenderungan alamiah dari psikologi manusia, etnosentrisme memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Paham etnosentrisme dapat muncul dari berbagai faktor, termasuk ketidakpuasan terhadap situasi ekonomi dan politik, rasa tidak puas terhadap pemerintah, serta masalah identitas etnis. Kepercayaan bahwa suku bangsa sendiri lebih baik daripada suku bangsa lain dapat menyebabkan diskriminasi, kekerasan, dan perang etnis.
Sebagai contoh, di negara seperti Myanmar, etnosentrisme telah menyebabkan konflik antara suku Rohingya dan suku Rakhine. Pemerintah Myanmar dan suku Rakhine menganggap suku Rohingya sebagai pendatang ilegal dari Bangladesh, dan mereka dikucilkan dari masyarakat dan ditolak hak-hak sosial dan ekonomi. Hal ini menyebabkan pengungsi masal dan kekerasan etnis yang brutal terhadap suku Rohingya.
Di negara lain seperti Srilanka, etnosentrisme telah menyebabkan konflik antara suku Sinhala dan Tamil. Suku Sinhala, yang mayoritas beragama Buddha, dianggap superior dan Tamils, yang mayoritas beragama Hindu, dianggap inferior. Konflik ini menyebabkan perang saudara yang berlangsung selama puluhan tahun dan menewaskan ribuan orang.
ADVERTISEMENT
Etnosentrisme juga dapat ditemukan di dalam negara yang berbeda suku bangsa, seperti di Indonesia. Paham etnosentrisme dapat menyebabkan diskriminasi terhadap suku bangsa tertentu dan dapat menyebabkan konflik antar suku bangsa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa artinya harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan konflik ditengah masyarakat. (WWN)