Konten dari Pengguna

Bacaan Niat Puasa Mutih beserta Pengertian dan Tata Caranya

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 Oktober 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 11 Mei 2023 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nasi putih. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nasi putih. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Puasa putih atau lebih dikenal dengan puasa mutih merupakan salah satu jenis puasa yang dilakukan masyarakat Jawa. Orang yang berpuasa perlu membaca niat puasa mutih dan doa buka puasa sebagai penyempurna ibadahnya.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai puasa mutih, mulai dari bacaan niat, tata cara, manfaat, larangan, hingga batas waktu puasa mutih.

Pengertian Puasa Mutih

Ilustrasi beras putih. Foto: Pexels
Dikutip dari Terapi Ruqyah Syariyah vs Terapi Tenaga Dalam oleh Yuyu Wahyudin Kusnadi (2006: 48), puasa mutih adalah puasa yang saat berbuka hanya makan nasi putih saja dan tidak ditambah dengan lauk pauk.
Nasi putihnya pun tidak boleh ditambah dengan bahan lainnya, seperti garam, gula, cabai, asam, atau lainnya. Puasa mutih termasuk puasa yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi makanan dan minuman berwarna putih.
Biasanya, puasa ini dikenal di lingkungan penganut Kejawen dan praktisi supranatural dengan kepentingan tertentu, seperti mendapatkan ilmu gaib, keberhasilan hajat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Menurut Sony Sukmawan, dkk., dalam Green Folklore (2018: 19), puasa mutih berasal dari kata putih yang berarti menyucikan diri dan melatih kesabaran lebih meskipun tenaga tidak terlalu kuat.
Puasa ini umumnya dilakukan pada bulan ketujuh tanggalan Tengger (kapitu) berdasarkan penanggalan Jawa. Dalam kalender Tengger terdapat 36 hari dalam satu bulan.
Bagi para pelajar, puasa putih dipercaya mampu menjernihkan pikiran dan hati, sehingga dapat lebih mudah menerima pelajaran. Puasa mutih juga dipercaya dapat menekan hawa nafsu dari keinginan untuk mengonsumsi makanan yang lezat dan biasanya tergantung pada jenis lauk pauknya.
Perlu diketahui, puasa mutih adalah puasa di luar kaidah yang ditentukan dalam Islam. Bagi orang dengan tujuan diet, puasa mutih dilakukan untuk mengosongkan perut supaya tidak kenyang atau lapar.
ADVERTISEMENT
Selain untuk diet, terbiasa menjalankan puasa mutih dapat membuat diri lebih mudah mengendalikan hawa nafsu.

Bacaan Niat Puasa Mutih

Ilustrasi nasi putih yang dikonsusmi untuk puasa mutih. Foto: Unsplash
Puasa mutih umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk menyucikan batin dengan tujuan agar hajatnya terkabul dan berjalan lancar. Oleh karena itu, niat yang dibaca adalah dalam bentuk bahasa Jawa. Adapun bacaan niat puasa mutih adalah sebagai berikut.
Niat ingsun puasa mutih supaya putih bathinku, putih badanku, putih kaya dining banyu suci kerana Allah Ta’ala.
Artinya:
"Saya niat puasa putih agar putih jiwaku, putih tubuhku, putih seperti air suci karena Allah Ta'alla."
Niat ini dibaca setelah salat isya atau sebelum fajar tiba. Namun, akan lebih baik jika niat dilakukan sebelum tidur untuk meminimalisir kemungkinan tidak bangun sahur.
ADVERTISEMENT

Tata Cara Puasa Mutih

Ilustrasi makan sahur dengan nasi putih saja. Foto: Unsplash
Secara umum, tata cara puasa mutih dengan puasa di bulan Ramadan sama. Meskipun untuk pengembangannya puasa ini bisa dimodifikasi untuk tujuan tertentu.
Dalam tradisi Kejawen, umumnya puasa mutih dilakukan untuk membantu melancarkan hajat besar maupun kecil. Puasa ini lazimnya dilakukan oleh calon pengantin jelang pernikahan.
Misalnya, calon pengantin yang melakukan puasa mutih menjelang pernikahan dipercaya dapat membersihkan kesialan sehingga hidup dapat dipenuhi dengan keberuntungan.
Melakukan puasa mutih juga diyakini dapat menjauhkan pengantin dari keburukan dan nafsu dalam diri akan sirna sehingga tidak terbawa ketika melangsungkan momen pernikahan.
Mereka yang berpuasa juga dipercaya akan menghilangkan kebiasaan buruk yang membuat pengantin merasa perlu untuk membersihkan diri di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, manfaat puasa mutih bagi yang melakukannya juga dipercaya mampu melancarkan apa yang diinginkan agar segera terwujud.
Mengutip Telepati: Mengirim Informasi dan Mempengaruhi Orang Melalui Kekuatan Pikiran oleh Nur Prabawa Wijaya (2019: 78), orang yang berpuasa mutih hanya makan dua kali saja dalam sehari, pertama saat sahur dan kedua saat berbuka puasa.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara puasa mutih yang benar, berikut tata cara puasa mutih yang perlu diketahui.

1. Makan Sahur

Waktu makan sahur untuk puasa mutih dilakukan sekitar jam 3 pagi atau sebelum subuh. Menu makanan sahur yang boleh dikonsumsi hanya nasi putih tanpa tambahan apa pun, baik itu bumbu, lauk pauk, dan sejenisnya. Selain itu, minuman yang boleh dikonsumsi hanya air putih.
ADVERTISEMENT

2. Membaca Niat Puasa Mutih

Niat puasa mutih yang telah disebutkan sebelumnya sebaiknya dibaca sebelum tidur. Meski demikian, membaca niat ini boleh dilakukan saat sahur. Jika lupa sahur, boleh membaca niat di pagi harinya sebelum masuk waktu zuhur.

3. Menghindari Perbuatan Buruk

Saat melakukan puasa mutih dilarang untuk melakukan perbuatan buruk, seperti berkata yang tidak baik, berbohong, marah-marah, dan perbuatan lainnya yang bisa merusak nilai puasa.

4. Memperbanyak Amal Ibadah

Selain menghindari perbuatan buruk, dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah saat melakukan puasa mutih, baik dengan membaca Alquran, berzikir, maupun memanjatkan sholawat.

5. Berbuka Puasa

Sama seperti puasa Ramadan, berbuka puasa mutih dilakukan saat waktu magrib tiba dan dianjurkan untuk menyegerakan berbuka.
Sementara untuk doa berbuka puasa mutih, pada dasarnya tidak ada bacaan doa yang secara khusus dibaca untuk buka puasa mutih.
ADVERTISEMENT
Saat berbuka, orang yang melakukan puasa mutih cukup membaca basmalah saja. Namun, jika ingin membaca doa yang lengkap, dapat membaca doa buka puasa pada umumnya sebagai berikut.

Doa Buka Puasa Mutih

Ilustrasi doa puasa mutih. Foto: Pexels
Berikut adalah bacaan doa buka puasa mutih yang bisa dilafalkan.
Allahuma lakasumtu wabika amantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya:
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Bacaan niat dan doa buka puasa sesungguhnya adalah penyempurna dari amalan puasa mutih. Dengan menerapkan amalan ini, diharapkan orang yang berpuasa bisa lebih mampu memiliki sikap yang terpuji dan terhindar dari hawa nafsu yang merugikan.
ADVERTISEMENT

Manfaat Menjalankan Puasa Mutih

Ilustrasi seseorang yang melakukan puasa mutih hanya makan nasi putih dan minum air putih. Foto: Pexels
Puasa mutih adalah puasa dalam tradisi Kejawen yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih saja. Puasa ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan spiritual.
Nasi putih adalah sumber karbohidrat yang sangat baik untuk tubuh. Menurut Dietary Guidelines for Americans, karbohidrat merupakan salah satu dari tiga makronutrien utama yang perlu dikonsumsi setiap hari.
Dengan menjalankan puasa mutih dan membatasi asupan gula, garam, maupun bahan lainnya, dapat membantu meningkatkan kesehatan. Adapun beberapa manfaat dari menjalankan puasa mutih, yaitu:

1. Membersihkan Tubuh dari Racun

Puasa mutih dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Dengan hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih, tubuh akan lebih mudah melakukan detoksifikasi dan membersihkan organ-organ tubuh seperti hati dan ginjal.
ADVERTISEMENT

2. Menurunkan Berat Badan

Puasa mutih juga dapat membantu menurunkan berat badan karena hanya mengonsumsi nasi putih tanpa makanan lain yang dapat menambah asupan kalori.
Namun, perlu diingat bahwa menurunkan berat badan secara sehat membutuhkan pengaturan pola makan dan olahraga yang seimbang.

3. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Puasa mutih bermanfaat dalam membantu menjaga kesehatan pencernaan karena nasi putih mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, puasa mutih juga dapat mengurangi gejala-gejala seperti sakit perut dan kembung akibat konsumsi makanan yang berlebihan.

4. Menenangkan Pikiran

Puasa mutih juga dapat membantu menenangkan pikiran dan memperbaiki kualitas tidur. Saat berpuasa, tubuh akan fokus pada proses detoksifikasi dan membersihkan tubuh, sehingga pikiran akan lebih tenang dan rileks.

5. Meningkatkan Spiritualitas

Puasa mutih juga memiliki manfaat spiritual yang signifikan. Dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang tidak perlu, Anda dapat lebih fokus untuk menjalankan ibadah dan meningkatkan kesadaran spiritual.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat bahwa puasa mutih juga memiliki beberapa risiko, terutama bagi orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti diabetes atau hipoglikemia.
Bagi Anda yang memiliki risiko diabetes dan berniat melakukan puasa mutih dalam jangka waktu tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Larangan Puasa Mutih

Ilustrasi makanan yang dilarang saat puasa mutih adalah makanan berwarna dan berbumbu. Foto: Pexels
Puasa mutih tidak sama dengan puasa lainnya. Dalam menjalankan puasa mutih, terdapat beberapa larangan yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Larangan Makanan Berwarna

Seperti namanya, puasa mutih hanya diperbolehkan makan nasi putih tanpa lauk pauk atau sayur-sayuran berwarna. Oleh sebab itu, makanan berwarna seperti sayuran, buah-buahan, atau lauk pauk yang berwarna tidak boleh dikonsumsi saat menjalankan puasa mutih.
ADVERTISEMENT

2. Larangan Mengonsumsi Minuman Berwarna

Selain makanan, minuman berwarna seperti kopi, teh, atau minuman bersoda juga tidak boleh dikonsumsi saat menjalankan puasa mutih. Hanya air putih yang diperbolehkan.

3. Larangan Melakukan Tindakan yang Buruk

Seperti halnya dalam puasa lainnya, dianjurkan untuk menjaga perilaku yang santun dan tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kehormatan diri sendiri maupun orang lain.

4. Larangan Bersikap Kasar

Dalam menjalankan puasa mutih, Anda juga dianjurkan untuk selalu bersikap santun dan tidak bersikap kasar terhadap orang lain. Selain itu, Anda juga perlu menghindari tindakan atau perkataan yang dapat merugikan atau menyakiti orang lain.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, puasa mutih memiliki makna dan tujuan yang sangat penting, yaitu untuk memperkuat spiritualitas dan membersihkan diri.
Oleh sebab itu, dalam menjalankan puasa ini, perlu memperhatikan dengan saksama larangan-larangan yang ada agar tujuan puasa mutih dapat tercapai dengan maksimal.
ADVERTISEMENT

Batas Waktu Puasa Mutih

Ilustrasi nasi putih untuk puasa mutih. Foto: Pexels
Puasa putih biasanya dilakukan sesuai dengan hari kelahiran seseorang dalam kalender Jawa. Selain itu, puasa ini juga dapat dilakukan pada hari-hari tertentu yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual atau saat memiliki hajat tertentu.
Puasa mutih biasanya diterapkan dalam waktu satu hari, tiga hari, atau tujuh hari. Umumnya, batas waktu puasa mutih dilaksanakan mulai dari pagi hari sebelum subuh hingga pukul 18.00 atau waktu salat magrib tiba.
Sementara itu, menurut beberapa sumber disebutkan bahwa puasa mutih bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan puasa mutih, sangat penting untuk memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan. Selain itu, perlu juga untuk memperhatikan kesehatan tubuh dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum menjalankan puasa tersebut.
(DLA & SFR)