Bagaimana Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol? Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
4 Februari 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana raden wijaya menyikapi kehadiran pasukan mongol - Sumber: unsplash.com/@dikda17
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana raden wijaya menyikapi kehadiran pasukan mongol - Sumber: unsplash.com/@dikda17
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol? Pertanyaan ini mungkin sering muncul saat mempelajari sejarah kerajaan masa lampau di Indonesia. Khususnya Kerajaan Singasari dan Majapahit yang sama-sama terkait dengan Raden Wijaya.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan sejarah, Kerajaan Singasari mengalami kejatuhan beberapa saat sebelum Majapahit berdiri. Saat itu, Raden Wijaya adalah menantu dari Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.

Bagaimana Raden Wijaya Menyikapi Kehadiran Pasukan Mongol?

Ilustrasi bagaimana raden wijaya menyikapi kehadiran pasukan mongol - Sumber: pixabay.com/aridhani
Kembali ke pertanyaan semula, bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol? Kisah tersebut dimulai saat Kerajaan Singasari runtuh pada tahun 1292 akibat pemberontakan Jayakatwang.
Jayakatwang menyerang Raja Kertanegara karena dihasut untuk dapat membangkitkan kembali Kerajaan Kediri. Padahal sebelumnya Kediri telah dihancurkan oleh Ken Arok, pendiri Singasari pada tahun 1222.
Berdasarkan buku Sejarah Kelam Majapahit: Jejak-Jejak Konflik Kekuasaan dan Tumbal Asmara di Majapahit, Peri Mardiono, (2020), saat itu Kertanegara dan istrinya juga terbunuh. Raden Wijaya berinisiatif untuk menyelamatkan anak-anak Kertanegara.
ADVERTISEMENT
Raden Wijaya bersama sahabatnya melarikan diri. Mereka kemudian diperbolehkan berlindung di Sumenep oleh Arya Wiraraja. Sebelum akhirnya pindah ke wilayah Tarik.

1. Kedatangan Pasukan Mongol di Awal Abad ke-13

Ketika pasukan Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan dari Mongolia tiba, Raden Wijaya melihat kesempatan emas. Meskipun Kertanegara sudah wafat, sebanyak 20.000 pasukan Mongol ini kemudian diajak bersekutu oleh Raden Wijaya untuk melawan Jayakatwang.
Raden Wijaya juga mengatakan bahwa apabila mereka berhasil menang, dia bersedia tunduk pada Kubilai Khan. Kaisar Kublai Khan, yang ingin menjalin hubungan dan menguasai kawasan-kawasan di Asia Tenggara tentu menyetujui hal tersebut.
Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol dengan strategi yang cerdas. Ia menunjukkan niat baik dan kesediaan untuk bersekutu dengan mereka. Tapi tidak sampai di situ saja.
ADVERTISEMENT

2. Pemberontakan terhadap Mongol

Meskipun awalnya terlihat bersekutu dengan pasukan Mongol, Raden Wijaya kemudian memanfaatkan situasi ini untuk membelot dari pasukan Mongol dan sekutu-sekutunya. Ia berhasil membujuk beberapa kelompok untuk bergabung dengan pasukan Majapahit.
Raden Wijaya memberontak terhadap pasukan Mongol dengan dukungan pasukan lokal dan pasukan yang tadinya berada di bawah komando Ike Mese. Ia memanfaatkan perselisihan internal di antara pasukan Mongol dan sekutu-sekutunya untuk meraih kemenangan.

3. Pendirian Majapahit

Setelah berhasil mengusir pasukan Mongol, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di wilayah Tarik pada tahun 1293. Ia menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Terjawab sudah bahwa bagaimana Raden Wijaya menyikapi kehadiran pasukan Mongol adalah dengan pura-pura bersekutu di awal. Kemudian membelot dan balik menyerang pasukan Mongol. Ini dilakukan sebagai awal pembangunan kerajaan terkuat di pulau Jawa. (DNR)
ADVERTISEMENT