Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bentuk Implementasi dari Reformasi Kelembagaan di Sektor Keamanan
1 Mei 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu implementasi dari reformasi kelembagaan di sektor keamanan adalah struktur organisasi yang adaptif. Selain itu, masih ada beberapa bentuk implementasi lain yang penting untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Reformasi kelembagaan dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan birokrasi yang berkualitas. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada tiga elemen strategis yang perlu dipenuhi dalam proses implementasinya.
Bentuk Implementasi dari Reformasi Kelembagaan di Sektor Keamanan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu implementasi dari reformasi kelembagaan di sektor keamanan adalah struktur organisasi yang adaptif.
Reformasi kelembagaan mampu mewujudkan kelembagaan birokrasi yang unggul dan terdepan. Hal ini dapat mendukung kondisi pemerintahan ke depannya dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin dinamis.
Mengutip website menpan.go.id, tiga elemen reformasi kelembagaan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
1. Elemen Pertama
Implementasi dari reformasi kelembagaan yang pertama adalah struktur organisasi yang adaptif. Hal ini berbasis pada isu dan bersifat lintas sektor. Selain itu, struktur organisasi ini harus responsif terhadap isu internasional.
ADVERTISEMENT
2. Elemen Kedua
Elemen kedua reformasi kelembagaan yang berikutnya yakni tata kelola yang inklusif dan berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Hal ini sangat perlu diterapkan karena zaman yang semakin maju dan menyesuaikan dengan tranformasi teknologi yang semakin berkembang.
3. Elemen Ketiga
elemen ketiga adalah budaya dan manajemen SDM yang kreatif dan sistemik. Elemen ini juga harus berdasar pada bukti sekaligus memiliki wawasan global yang luas. Selain itu, pemerintah juga perlu bersikap proaktif dalam memberikan layanan yang sesuai kebutuhan publik.
Ketiga elemen ini selanjutnya diaplikasikan dalam revitalisasi kelembagaan di berbagai instansi pemerintah. Tujuannya untuk merealisasikan kelembagaan yang cerdas (Smart Institution).
Karakteristik Utama untuk menjadi Smart Institution
Setidaknya, ada empat karakteristik utama agar bisa mereformasi organisasi menjadi Smart Institution. Berbagai karakteristik tersebut, yakni sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Memiliki Struktur yang Tepat
Agar bisa menjadi Smart Institution, suatu organisasi harus mempunyai struktur yang tepat. Hal yang dimaksud adalah tepat fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran. Dengan begitu, organisasi akan mempunyai peran yang konkret dan akuntabel.
2. Memiliki Strategi
Organisasi juga perlu memiliki strategi agar bisa tumbuh menjadi organisasi yang inovatif dan cerdas. Hal ini bisa dilakukan dengan beradaptasi agar organisasi tersebut dapat digunakan dengan menjalankan komitmen dan konsisten dalam menjalankan mandat kelembagaan.
3. Berorientasi pada Kinerja Prima
Proses tata laksana organisasi harus berorientasi pada kinerja prima. Tujuannya untuk mendukung kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan.
Jadi, salah satu implementasi dari reformasi kelembagaan di sektor keamanan, yaitu struktur organisasi yang adaptif. Dengan begitu, diharapkan setiap SDM dapat bekerja lebih profesional. (DLA)
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.