Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal, Buku, Skripsi, Web, dan Artikel
14 Oktober 2024 9:59 WIB
·
waktu baca 11 menitDiperbarui 23 Oktober 2024 15:10 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam penulisan karya ilmiah, salah satu komponen yang penting untuk dicantumkan adalah daftar pustaka . Daftar ini berisi kompilasi buku atau sumber lainnya, seperti jurnal dan website yang dijadikan rujukan saat menyusun penelitian.
ADVERTISEMENT
Fungsi utama daftar pustaka adalah untuk memperkuat argumen yang ditulis. Daftar ini juga menjadi pembuktian bahwa informasi yang disampaikan dalam artikel didukung oleh sumber-sumber ilmiah dan resmi.
Tidak hanya itu, menuliskan sumber atau referensi rujukan juga merupakan bentuk apresiasi terhadap penulis yang karyanya telah dijadikan acuan.
Lantas, bagaimana cara menulis daftar pustaka dari jurnal, buku, dan sumber lainnya secara benar? Simak panduannya di bawah ini!
Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Salah satu gaya penulisan daftar pustaka yang populer dan sering dijadikan rujukan di Indonesia adalah American Psychological Association (APA) Style. Gaya ini digunakan dalam hampir seluruh karya teknis dan ilmiah.
Nah, APA Style membedakan cara menulis daftar pustaka dari jurnal ke dalam beberapa jenis, berikut contoh beserta penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Penulisan Jurnal Biasa
Nama akhir pengarang, Inisial nama depan (Tahun penerbitan). Judul jurnal. Nama jurnal, volume (edisi jika ada), halaman.
Contohnya:
2. Penulisan Jurnal yang Memiliki Nomor
Nama akhir pengarang, Inisial nama depan (Tahun penerbitan). Judul jurnal. Nama jurnal, volume (edisi jika ada), nomor jurnal.
Contohnya:
3. Jurnal dengan Informasi yang Hilang
Penulisannya tidak jauh berbeda seperti penulisan jurnal biasa. Namun, berikut contoh konkrit penulisannya apabila informasi yang hilang adalah nomor volume:
ADVERTISEMENT
Apabila informasi yang hilang adalah nomor terbitan jurnal, Anda bisa menulisnya seperti ini:
Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
Mengutip dari laman APA Style, secara umum, penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari buku menggunakan format berikut:
Nama akhir penulis, Inisial nama depan (Tahun penerbitan). Judul buku (edisi). Nama penerbit.
ADVERTISEMENT
Format di atas berlaku untuk buku cetak maupun buku digital (e-book). Jika e-book yang dijadikan referensi memiliki Digital Object Identifier (DOI), Anda bisa mencantumkannya setelah nama penerbit.
Berikut beberapa contoh penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari buku:
Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi atau Karya Ilmiah Lain
Skripsi atau karya ilmiah orang lain yang sudah pernah diterbitkan secara resmi juga bisa dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah Anda. Berikut format penulisannya menurut APA Style:
ADVERTISEMENT
Nama akhir penulis, Inisial nama depan (Tahun penerbitan). Judul skripsi atau karya ilmiah (Nomor publikasi) [Deskripsi karya ilmiah serta nama lembaga]. Nama penerbit. Alamat URL jika ada.
Agar semakin paham dengan teknik penulisannya, simak sejumlah contoh berikut ini:
ADVERTISEMENT
Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka dari Website
Penulis diperbolehkan mengambil referensi dari website saat menyusun karya ilmiah. Namun, sumbernya harus tetap dicantumkan. Berikut panduan penulisannya dikutip dari laman APA Style.
1. Penulisan daftar pustaka berdasarkan nama penulis
Nama akhir penulis, Inisial nama depan. (Tahun, tanggal dan bulan terbit). Judul artikel. Nama situs. URL
Contohnya:
2. Penulisan daftar pustaka berdasarkan lembaga
Nama lembaga. (Tahun, tanggal dan bulan terbit). Judul artikel. URL
Contohnya:
3. Bagaimana jika tidak tercantum nama dan lembaga dalam website?
Dikutip dari laman Scribbr, jika pada website yang dijadikan referensi tak tercantum nama dan lembaga, Anda bisa menulis dengan format seperti ini:
ADVERTISEMENT
Judul artikel. (Tahun, tanggal dan bulan terbit). Nama penerbit. URL
Contohnya:
Baca Juga: 5 Contoh Daftar Pustaka dari Website
Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel
Merujuk pada laman APA Style, artikel yang dijadikan referensi dalam daftar pustaka ditulis sebagaimana penulisan jurnal. Berikut format umumnya:
Nama akhir penulis, Inisial nama depan (Tahun penerbitan). Judul jurnal. Nama jurnal, volume (edisi jika ada), halaman.
Contohnya:
ADVERTISEMENT
Namun, jika Anda mengambil artikel dari situs di internet, maka penulisannya sama seperti format website yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, yakni:
Nama akhir penulis, Inisial nama depan. (Tahun, tanggal dan bulan terbit). Judul artikel. Nama situs. URL
Contohnya:
Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran dan Majalah
Format penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran dan majalah berbeda. Berikut perbedaannya menurut APA Style.
ADVERTISEMENT
1. Daftar Pustaka dari Koran
Nama akhir penulis, Inisial nama depan (Tahun, tanggal terbit). Judul artikel koran. Nama koran, halaman. URL jika koran digital.
Contohnya:
ADVERTISEMENT
2. Daftar Pustaka dari Majalah
Nama akhir penulis, Inisial nama depan (Tahun, tanggal terbit). Judul artikel majalah. Nama majalah, volume, halaman. URL jika majalah digital.
Contohnya:
Cara Membuat Daftar Pustaka Secara Otomatis
Untuk membuat daftar pustaka pada karya ilmiah, Anda tak perlu mengetik sumbernya satu demi satu lagi. Ada cara praktis yang bisa dilakukan, berikut panduannya:
1. Menggunakan Microsoft Word
Merujuk penjelasan pada laman Support Microsoft, berikut langkah-langkah membuat daftar pustaka secara otomatis di Microsoft Word.
ADVERTISEMENT
1. Buka tab References yang terdapat di Word.
2. Pada grup Citations & Bibliography, klik tanda panah di samping Style, lalu pilih gaya penulisan yang Anda inginkan, seperti APA atau MLA.
3. Klik menu Reference dan Insert Citation, kemudian lakukan salah satu hal berikut:
4. Untuk menambahkan informasi lebih lanjut tentang suatu sumber, klik Show All Bibliography Fields.
5. Klik OK setelah semua selesai. Sumber tersebut akan ditambahkan ke dalam daftar pustaka.
ADVERTISEMENT
2. Menggunakan Mendeley
Merangkum laman Mendeley, begini cara menambahkan daftar pustaka secara otomatis menggunakan Mendeley.
3. Menggunakan Zotero
Dikutip dari laman American University Washington DC, berikut cara menambahkan daftar pustaka di Microsoft Word menggunakan Zotero:
ADVERTISEMENT
Style Penulisan Daftar Pustaka
Ada banyak gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, berikut beberapa di antaranya:
1. APA Style
Mengutip laman APA Style, ini adalah format pengutipan sumber yang dipatenkan oleh American Psychological Association (APA). Gaya ini ditemukan pada 1929 dan umumnya digunakan untuk sumber di bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial.
Contoh pengutipan sumber jurnal menggunakan APA Style adalah:
Nama akhir pengarang, Inisial nama depan (Tahun penerbitan). Judul jurnal. Nama jurnal, volume (edisi jika ada), halaman.
ADVERTISEMENT
2. ASA Style
Merujuk laman American Sociological Association, ASA Style adalah format pengutipan yang dibuat khusus untuk penelitian dalam bidang Sosiologi. Gaya ini disusun oleh American Sociological Association dan memiliki format pengutipan jurnal seperti berikut:
Penulis 1 (nama belakang ditaruh di depan), Penulis 2 (nama belakang tetap di belakang), dan Penulis 3. Tahun terbit. “Judul jurnal.” Nama penerbit Nomor volume: halaman.
3. Chicago Style
Menurut laman Uchicago News, Chicago Style adalah panduan gaya dan penggunaan Bahasa Inggris-Amerika yang diterbitkan secara berkelanjutan oleh University of Chicago Press sejak tahun 1906. Saat ini, panduan ini digunakan secara luas dalam banyak disiplin akademis, khususnya di wilayah Amerika.
ADVERTISEMENT
Berikut format penulisan sumber jurnal menggunakan Chicago Style dikutip dari laman Chicago Manual of Style:
Nama penulis, "Judul artikel jurnal,” Nama penerbit Nomor volume (Tahun): Halaman, DOI.
Tujuan Penulisan Daftar Pustaka
Neeraja Sankaran, Ph.D dalam laman Falcon Scientific Editing menjelaskan bahwa tujuan penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
1. Alat Pemeriksaan Fakta
Ketepatan sangatlah penting dalam setiap tulisan, terutama ketika tulisan tersebut berbentuk karya ilmiah. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa langsung memeriksa fakta terkait data yang disampaikan atau bagian yang diparafrase.
2. Menunjukkan Kredibilitas Anda sebagai Peneliti
Daftar pustaka merupakan kompilasi berbagai sumber yang telah dibaca. Dengan mencantumkannya dalam penelitian, orang-orang bisa percaya bahwa Anda adalah peneliti yang berwawasan luas.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga secara tidak langsung membangun membangun kredibilitas Anda di mata pembaca. Semakin akurat penelitian dan argumen yang didokumentasikan, semakin baik pula reputasi Anda.
3. Menghindari Plagiarisme dan Menghargai Penulis yang Dijadikan Rujukan
Mengutip laman Guides Library UNK, dengan menulis daftar pustaka, Anda dianggap mengakui bahwa ide atau kutipan yang ditulis berasal dari pemikiran orang lain. Jadi, tak akan tuduhan plagiarisme dari pembaca.
Selain itu, ini juga cara untuk menghargai karya ilmiah dari penulis lainnya. Mengutip penelitian mereka tanpa mencantumkan namanya sama dengan mencuri dan tidak menghargai jerih payah mereka dalam menciptakan karyanya.
Cara Menulis Kutipan
Menambahkan kutipan dari sumber lain saat menulis karya ilmiah memiliki format tersendiri. Berikut contoh-contohnya:
ADVERTISEMENT
1. APA Style
Dalam beberapa kasus, tingkat hierarki tempat karyawan bekerja secara signifikan memengaruhi perilaku mereka dalam kelompok kerja (Mellers, Ortiz, & Smoot, 2006).
2. ASA Style
Dalam penelitian ilmiahnya, Dr. Seuss (2007) mengamati bahwa “rubah coklat yang gesit melompati anjing pemalas.”
3. Chicago Style
Meskipun beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dengan terjadinya insiden amukan di jalan (Butters 2005, Ashbridge, 2006), satu penelitian (Fierro, Moreales, dan Alvarez, 2011) menemukan "tidak ada variabel yang berhubungan dengan konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang yang berhubungan dengan pengalaman menjadi korban amukan di jalan." (421).
(DEL)