Cara Penggunaan Pipet Tetes untuk Praktikum di Laboratorium

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Penggunaan Pipet Tetes untuk Praktikum di Laboratorium. (Foto: Testalize Me | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Penggunaan Pipet Tetes untuk Praktikum di Laboratorium. (Foto: Testalize Me | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Jika sedang melakukan praktikum di laboratorium kimia, seorang ilmuwan tidak dapat terlepas dari berbagai macam pipet. Meskipun berbentuk cukup kecil, alat yang satu ini memiliki peranan dan fungsi yang penting di laboratorium. Salah satu jenis pipet yang sering kali digunakan adalah pipet tetes. Bagi para ilmuwan, cara penggunaan pipet tetes wajib untuk diketahui. Sebab cara menggunakan pipet merupakan hal yang sangat mendasar saat praktikum. Selain mengetahui cara penggunaannya, seorang ilmuwan juga harus mengetahui fungsi dairi pipet. Lalu bagaimana cara penggunaan dan fungsi dari pipet tetes?
ADVERTISEMENT

Tutorial Cara Penggunaan Pipet Tetes di Laboratorium

Ilustrasi Tutorial Cara Penggunaan Pipet Tetes di Laboratorium. (Foto: CDC | Unsplash.com)
Pipet tetes adalah alat laboratorium berupa pipa kaca yang bentuknya meruncing. Mengutip buku dengan judul Seri IPA Biologi SMP Kelas VII karya Furqonita (2006:20), di bagian pangkalnya terdapat balon kecil dari karet yang dapat ditekan untuk mengeluarkan cairan dan dilepas untuk mengisap cairan agar dapat masuk. Terdapat beberapa fungsi dari pipet tetes yakni dapat membantu dalam mengamil cairan yang mendekati batas volume, membantu mengambil cairan atau larutan dengan lebih akurat, dan juga untuk memindahkan cairan pada tabung dengan leher yang kecil.
Cara penggunaan pipet tetes sangat mudah, sebab prinsipnya adalah dengan memencet bagian karet pada ujung sebelah atas pipet. Cara menggunakanny adalah dengan memencet karet pada ujung pipet dengan perlahan. Kemudian masukkan ujung bawah yang berbentuk runcing ke cairan atau larutan yang akan diambil. Setelah itu, bagian pipet yang tadi dipencet dapat dilepaskan secara perlaha. Maka cairan akan masuk ke dalam pipet. Jika larutan atau cairan yang diambil menggunakan pipet tergolong berbahaya, maka saat mengeluarkannya harus secara perlahan melalui dinding peralatan gelas seperti tabung reaksi, labu Erlenmeyer, atau beaker yang akan digunakan sebagai penampung.
ADVERTISEMENT
Selain pipet tetes, di laboratorium seorang ilmuwan juga harus menggunakan pipet jenis lainnya seprti pipet ukur dan pipet volume. Pipet ukur memiliki fungsi yang hampir sama dengan pipet tetes. Perbedaan pipet ukur dan tetes adalag pada pipet ukur memiliki ukuran graduasi volume. Sementara pada pipet volume terdapat sebuah penanda yang sesuai dengan volumenya. Cara menggunaan pipet ukur dan pipet volume sama dengan pipet tetes.
Itulah jenis-jenis pipet, pengertian, dan cara penggunaan pipet tetes untuk praktikum di laboratorium kimia. Saat mengambil cairan menggunakan pipet harus ekstra hati-hati terlebih jika cairan tersebut tergolong berbahaya. (FAR)