Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Contoh Rantai Makanan di Sekitar Kita
12 Januari 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 23 Mei 2022 20:52 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tanpa kita sadari, di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai contoh rantai makanan yang merupakan bagian dari siklus alami terjadinya peristiwa makan-dimakan. Di dalamnya juga termasuk cara makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum beranjak pada apa saja contoh rantai makanan yang terjadi di sekitar kita, ada baiknya kita mengingat kembali mengenai apa itu rantai makanan. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Pengertian Rantai Makanan
Disadur dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, rantai makanan merupakan sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup melalui urutan-urutan tertentu. Di dalam rantai makanan, terdapat peranan makhluk hidup sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
Dalam contoh rantai makanan, terdapat tingkatan yang disebut dengan trofik. Peringkat pertama pada rantai makanan ditempati oleh makhluk hidup yang bisa memproduksi makanannya sendiri atau disebut sebagai produsen. Makhluk hidup yang berada di tingkatan ini adalah tumbuhan. Tingkat rofik pertama juga dikenal dengan organisme autotrof.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Biologi Jilid 1 yang disusun oleh Diah Aryulina, dkk., produsen pada ekosistem darat adalah tumbuhan hijau. Sementara itu, produsen dalam ekosistem perairan adalah bakteri berklorofil dan ganggang hijau biru. Kedua kelompok organisme itu membentuk fitoplankton. Selain tumbuhan mikroskopis tersebut, produsen pada ekosistem perairan, yakni tumbuhan air dan ganggang.
Selanjutnya, pada tingkat trofik kedua dalam suatu ekosistem ditempati oleh berbagai organisme yang tak dapat membuat bahan organik sendiri, atau disebut sebagai organisme heterotrof.
Karena ketidakmampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri, organisme heterotrof disebut juga sebagai konsumen. Dalam sebuah ekosistem, konsumen terbagi menjadi konsumen primer pada trofik kedua, konsumen sekunder pada trofik ketiga, dan konsumen tersier pada trofik keempat.
Konsumen primer atau organisme pada trofik kedua merupakan organisme pemakanan produsen atau yang lebih familier disebut sebagai herbivora. Adapun contoh konsumen primer dalam ekosistem darat di antaranya siput, serangga, burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan, serta beberapa jenis mamalia. Sementara itu, jenis konsumen primer dalam ekosistem perairan meliputi udang-udangan kecil dan zooplankton seperti protista heterotrof.
ADVERTISEMENT
Trofik ketiga diduduki oleh konsumen sekunder yang merupakan organisme pemakan konsumen primer. Jenis organisme dalam tingkatan trofik ini juga disebut sebagai karnivora. Sebab, jenis organisme ini memakan jenis hewan lainnya.
Contoh konsumen sekunder dalam ekosistem di darat, di antaranya katak, ayam, dan sebagainya. Sementara itu, pada ekosistem perairan, konsumen sekunder terdiri atas cumi-cumi, teripang, dan kerang.
Sementara pada trofik keempat diduduki oleh konsumen tersier, yakni organisme pemakan konsumen sekunder. Jenis organisme ini juga dikenal sebagai karnivora besar, seperti burung hantu, burung elang, singa, harimau, paus, gurita, dan ikan hiu.
Dalam rantai makanan, dikenal juga istilah pengurai atau dekomposer. Secara singkat, dekomposer adalah organisme yang menguraikan makhluk hidup lain yang sudah mati. Nantinya, organisme tersebut mengurai hewan maupun tumbuhan yang mati menjadi nutrisi yang penting bagi tanah. Adapun contoh dari pengurai di antaranya, jamur dan bakteri.
ADVERTISEMENT
Fungsi Rantai Makanan
Secara umum, rantai makanan berfungsi sebagai jalur masuk aliran energi bagi makhluk hidup. Selain itu, fungsi rantai makanan adalah untuk menjaga kestabilan ekosistem.
Umumnya, sebuah ekosistem terdiri dari berbagai komponen makhluk hidup yang bergantung satu sama lain. Apabila salah satu peranan antar-makhluk hidup terganggu, itu dapat memengaruhi peranan makhluk hidup lainnya.
Dengan kata lain, hilangnya salah satu komponen dalam rantai makanan secara tak langsung mengganggu kestabilan ekosistem secara keseluruhan. Lebih dari itu, rantai makanan berfungsi dalam menguraikan interaksi secara langsung antar spesies dalam suatu ekosistem.
Jenis-jenis Rantai Makanan
Jika ditinjau dari organisme yang mengawalinya, jenis rantai makanan dapat dibedakan menjadi empat kelompok, di antaranya:
Rantai makanan perumput
Jenis rantai makanan perumput dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, jenis rantai makanan yang satu ini ditandai dengan peran tumbuhan sebagai produsen atau tingkat trofik pertama.
ADVERTISEMENT
Rantai makanan detritus
Berbeda dengan jenis rantai makanan sebelumnya, jenis ini dimulai dari detritivor. Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, detritivor adalah organisme heterotrof yang mendapatkan energi dengan memakan sisa makhluk hidup.
Sementara itu, dalam buku Biologi Jilid 1 yang disusun oleh Diah Aryulina, dkk., detritus adalah partikel-partikel organik hasil penguraian berbagai organisme mati dan sisa organisme, seperti kotoran hewan, dedaunan, dan ranting yang berguguran.
Beberapa sisa organisme di atas diuraikan oleh dekomposer atau organisme pengurai. Nantinya, detritus tersebut menjadi sumber makanan bagi detritivor, seperti cacing, keluwing, rayap, dan kecoa.
Rantai makanan parasit
Rantai makanan parasit melibatkan organisme kecil yang memangsa organisme besar. Adapun konsep parasit merujuk pada jenis organisme yang hidup dengan cara merugikan organisme lainnya.
ADVERTISEMENT
Rantai makanan saprofit
Jenis rantai makanan yang satu ini dimulai dari penguraian jasad mati makhluk hidup oleh organisme saprofit. Saprofit merupakan istilah bagi organisme yang mampu mengurai sisa organisme yang telah mati.
Meski memiliki kemampuan yang sama dengan detritivor, saprofit mengurai bahan organik sisa jasad mati menjadi bahan anorganik yang nantinya diserap lagi oleh tumbuhan.
Contoh Rantai Makanan dalam Ekosistem
Dalam sebuah ekosistem, rantai makanan merupakan salah satu faktor penting. Secara tak langsung, ekosistem akan berjalan dengan baik seiring terus berjalannya rantai makanan.
Bila salah satu rantai makanan terputus karena terjadi kepunahan, jumlah organisme yang berada di bawahnya akan meningkat signifikan. Sedangkan organisme di atasnya terancam mengalami kepunahan karena sumber makanannya berkurang.
Lalu, apa saja contoh rantai makanan di sekitar kita? Seperti yang telah disebutkan, bahwa rantai makanan dapat ditemukan baik pada ekosistem daratan maupun perairan. Berikut contoh dan gambar rantai makanan masing-masing:
ADVERTISEMENT
Contoh Rantai Makanan di Sawah
Sawah merupakan ekosistem yang memuat rantai makanan. Di dalamnya mencakup produsen, konsumen, dan pengurai. Pada ekosistem ini, padi berperan sebagai produsen, sementara trofik tertinggi diduduki oleh burung elang. Lebih lanjut, simak gambar rantai makanan di sawah berikut ini.
Contoh Rantai Makanan Ekosistem Laut
Berikut contohnya lebih lanjut:
Contoh Rantai Makanan di Hutan
Hutan merupakan tempat tinggal bagi berbagai hewan. Untuk itulah, hutan menjadi salah satu tempat yang wajib dilestarikan. Adapun salah satu contoh rantai makanan di hutan umumnya menempatkan rumput dan tumbuhan sebagai produsen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, konsumen tersier atau predator dalam rantai makanan di hutan biasanya terdiri dari ular, elang, harimau, singa dan sebagainya. Agar lebih paham, simak contoh gambarnya berikut ini.
Contoh Rantai Makanan di Sungai
Sama halnya dengan contoh sebelumnya, ekosistem sungai juga memuat rantai makanan. Adapun organisme yang berperan sebagai produsen dalam rantai makanan di sungai , yakni alga atau fitoplankton. Selain itu adala pula puncak rantai makanannya, yakni buaya dan manusia.
Demikian adalah penjelasan mengenai pengertian dan contoh rantai makanan. Semoga bermanfaat!
(Adelliarosa & ANM)