Konten dari Pengguna

Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus, Ketahui 7 Calon Terkuat

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Mei 2025 21:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi daftar kandidat pengganti paus fransiskus - Sumber: unsplash.com/@coronelg
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kandidat pengganti paus fransiskus - Sumber: unsplash.com/@coronelg
ADVERTISEMENT
Daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus menjadi topik yang hangat dibicarakan. Spekulasi mengenai siapa yang akan melanjutkan tampuk kepemimpinan sebagai Paus gereja Katolik terus bermunculan.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah panjang kepausan, proses pemilihan pengganti Paus berkaitan erat dengan spiritualitas, dinamika geopolitik, representasi global, dan tentunya harapan umat.Katolik.

Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus untuk Memimpin Umat Katolik

Ilustrasi daftar kandidat pengganti paus fransiskus - Sumber: unsplash.com/@dm_david
Kandidat pengganti Paus Fransiskus adalah kumpulan nama-nama kardinal atau tokoh tinggi dalam gereja Katolik yang dinilai memiliki peluang besar untuk terpilih sebagai Paus berikutnya. Pemilihan ini dilakukan setelah Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 lalu.
Sistem pemilihan dilaksanakan melalui konklaf (conclave). Mengutip dari buku Fransiskus: Manusia Pendoa, Mario Escobar, (2019), konklaf adalah pertemuan para kardinal gereja Katolik untuk memilih Paus baru. Proses ini berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, dan dilakukan secara tertutup agar tidak dipengaruhi dunia luar.
Berikut adalah daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus yang dianggap akan mendapatkan suara terbanyak dalam konklaf.
ADVERTISEMENT

1. Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina)

Tagle merupakan mantan Uskup Agung Manila yang kini menjabat sebagai Prefek untuk Evangelisasi di Vatikan. Dikenal sebagai "pastor karaoke" karena kepribadiannya yang hangat dan merakyat. Tagle dinilai sebagai calon kuat untuk menjadi Paus Asia pertama dalam sejarah modern.

2. Kardinal Pietro Parolin (Italia)

Sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak tahun 2013, Kardinal Pietro Parolin memiliki pengalaman luas dalam diplomasi internasional gereja. Parolin dianggap sebagai sosok moderat yang bisa melanjutkan kebijakan dan arah kepemimpinan Paus Fransiskus.

3. Kardinal Peter Turkson (Ghana)

Peter Turkson adalah figur terkemuka dari Afrika dalam hierarki gereja Katolik. Ia pernah menjabat sebagai kepala Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian dan dikenal karena kepeduliannya pada isu-isu sosial dan lingkungan. Jika terpilih, Turkson akan mencetak sejarah sebagai Paus pertama dari Afrika dalam era modern.
ADVERTISEMENT

4. Kardinal Fridolin Ambongo (Republik Demokratik Kongo)

Sebagai Uskup Agung Kinshasa dan presiden Konferensi Waligereja Afrika dan Madagaskar, Fridolin dikenal memiliki pengaruh besar di benua Afrika. Sikap konservatifnya menunjukkan bahwa ia bisa menjadi kandidat yang mendapat dukungan dari kelompok tradisionalis dalam gereja.

5. Kardinal Matteo Zuppi (Italia)

Matteo Zuppi adalah Uskup Agung Bologna dan juga menjabat sebagai Presiden Konferensi Waligereja Italia. Zuppi memiliki reputasi sebagai tokoh yang mampu menjembatani berbagai spektrum di dalam gereja, baik kelompok progresif maupun konservatif. Ini menjadikannya sebagai kandidat Paus baru yang potensial.

6. Kardinal Jean-Marc Aveline (Prancis)

Aveline adalah Uskup Agung Marseille yang dikenal aktif dalam dialog antaragama dan keterlibatannya dalam isu-isu sosial seperti migrasi. Suaranya dianggap mewakili arah Gereja yang lebih terbuka, humanis, dan relevan dengan tantangan kemanusiaan saat ini, khususnya di Eropa.
ADVERTISEMENT

7. Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Italia)

Pizzaballa menjabat sebagai Patriark Latin Yerusalem, wilayah yang penuh dengan tantangan geopolitik dan konflik antaragama. Kepemimpinannya yang kuat di wilayah yang kompleks membuatnya dihormati sebagai tokoh yang memiliki kepekaan tinggi terhadap perdamaian dan toleransi.
Kardinal yang terpilih sebagai Paus harus mendapatkan suara dua pertiga dari seluruh kardinal pemilih. Daftar kandidat pengganti Paus Fransiskus ini tentunya belum final, masih besar peluang bagi para kardinal lainnya yang memiliki hak untuk dipilih dalam konklaf. (DNR)