Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Dampak Pendudukan Jepang Terhadap Perekonomian di Indonesia
13 Maret 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak pendudukan Jepang terhadap perekonomian di Indonesia adalah terjadinya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Bahkan banyak yang menyamakan 3,5 tahun penjajahan Jepang dengan 3,5 abad penjajahan Belanda. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang sejak 8 Maret 1942 hingga berhasil memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama itu pula Jepang menerapkan sistem pendudukan militer yang mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk membiayai dan memenuhi kepentingan militernya dalam Perang Asia Timur Raya.
Dampak Pendudukan Jepang terhadap Perekonomian di Indonesia berupa Eksploitasi SDA
Dalam buku Seri IPS Sejarah 3 untuk SMP Kelas IX (2007) yang ditulis oleh Prawoto menyebutkan bahwa Jepang mengatur distribusi berbagai barang kebutuhan perang yang berasal dari Indonesia. Sebagai pemilik barang-barang tersebut, masyarakat tidak berhak menentukan apapun. Semua ketentutan tentang harga, jumlah dan cara penyerahan ditentukan oleh Jepang.
ADVERTISEMENT
Diantara aturan-aturan tersebut antara lain:
Dampak Pendudukan Jepang terhadap Perekonomian di Indonesia berupa Eksploitasi SDM
Eksploitasi terhadap sumber daya manusia oleh Jepang telah melampaui kemanusiaan. Masyarakat di pedesaan-pedesaan dimobilisasi untuk kerja paksa yang dinamakan romusha. Mobilisasi tersebut dilakukan untuk membangun fasilitas-fasilitas perang seperti bangunan, benteng, rel kereta api, jalan hingga gua jepang.
Mobilisasi tidak hanya dilakukan di dalam negeri. Banyak warga Indonesia yang dikirim ke Filipina, Singapura, Siam dan Birma untuk keperluan yang sama. Di negara-negara Asia tersebut terdapat pangkalan-pangkalan militer Jepang selama perang .
ADVERTISEMENT
Mobilisasi tidak hanya dilakukan kepada SDM laki-laki tapi juga ke SDM perempuan sebagai budak hingga menyisakan kisah menyakitkan hingga sekarang. Beberapa mantan jugun ianfu atau karayukisan yang masih hidup menceritakan fakta tersebut.
Warga Indonesia yang masih muda dan sehat juga ada yang direkrut sebagai tentara cadangan, seperti seinendan, keibodan dan Peta. Ada yang menganggap ini sebagai dampak positif karena kesempatan untuk mendapat pendidikan militer pertama kali. Namun sebagian yang melakukannya karena terpaksa, menganggapnya tetap merugikan.