Hukum Puasa belum Mandi Wajib bagi Laki-laki dan Wanita Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
15 April 2022 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hukum puasa belum mandi wajib, sumber foto: (Skynesher) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hukum puasa belum mandi wajib, sumber foto: (Skynesher) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana hukum puasa belum mandi wajib? Masih banyak umat Muslim yang bertanya-tanya tentang perkara yang satu ini. Namun, sering kali orang menganggap bahwa jika belum mandi besar dan melanjutkan berpuasa, maka puasanya tidak akan sah.
ADVERTISEMENT
Padahal, orang yang belum mandi besar atau belum mensucikan diri usai berhadas besar tetap boleh melanjutkan ibadah puasa Ramadhan. Orang yang sedang dalam kondisi hadast besar dan belum mandi besar memang tidak boleh melakukan sholat, memegang Al-Qur’an, i’tikaf, dan thawaf.
Untuk mengetahui apakah belum mandi wajib boleh puasa bagi laki laki, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Hukum Puasa belum Mandi Wajib

Ilustrasi hukum puasa belum mandi wajib, sumber foto: by Unsplash.com
Dalam buku Nasehat-nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat oleh Hermanto (2021), puasa Ramadhan tidak termasuk bagian dari ibadah tersebut, maka seseorang yang belum mandi besar tetap boleh mengerjakan ibadah tersebut walaupun dinilai belum suci.
Hal ini mengacu pada hadist berikut: "Rasulullah pernah berhadas besar (junub) pada waktu subuh di bulan Ramadan karena malamnya bersetubuh, bukan karena mimpi, lalu beliau berpuasa tanpa mandi sebelum fajar" (H.R Muslim).
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika Anda melakukan jima’ (hubungan suami istri) di malam hari pada bulan Ramadhan, namun belum sempat mandi junub karena bangun kesiangan hingga matahari terbit, maka Anda boleh melanjutkan puasa sampai matahari terbenam. Namun, dengan catatan Anda telah melafadzkan niat puasa Ramadhan di malam hari atau sebelum subuh.
Ilustrasi mandi wajib. Foto: Olena Yakobchuk/Shutterstock
Perlu diingat bahwa hadast besar yang dimaksud di sini hanya berlaku untuk kondisi junub. Jadi, bukan hadast besar lain seperti haid atau nifas. Hal ini karena haid dan nifas termasuk dalam kondisi hadast besar yang haram melakukan ibadah mahdhah, seperti sholat, haji, dan puasa.
Selain itu, Anda juga wajib untuk bergegas mandi junub setelah bangun tidur agar bisa mengganti (qadha’) sholat yang ditinggalkan serta melakukan ibadah lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebutkan dalam kitab Ibnatul Ahkam yang berbunyi, “Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh.”
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum puasa belum mandi wajib bagi laki-laki dan wanita Muslim adalah boleh. Namun, sebisa mungkin jangan sampai melewatkan ibadah mandi junub agar puasa yang ditunaikan bisa lebih maksimal.
(DLA)