Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Istilah untuk Progres Perubahan Tulang Rawan Menjadi Tulang Keras
25 November 2022 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tulang merupakan bagian penting dalam struktur tubuh makhluk hidup . Dengan adanya kerangka tulang, maka organ vital tubuh bisa terlindungi dengan baik. Tulang juga memudahkan makhluk hidup untuk bergerak. Adapun proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Lantas, sebenarnya bagaimana proses pembentukan tulang?
ADVERTISEMENT
Perubahan Tulang Rawan Menjadi Tulang Keras
Mengutip dari laman digilib.esaunggul.ac.id, proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras dinamakan osifikasi. Adapun osifikasi dimulai pada bulan perkembangan janin dalam kandungan dan selesai ketika masa perkembangan remaja.
Nah, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya tentang proses perubahan tulang pada manusia yang menarik untuk Anda ketahui.
1. Osifikasi Intramembran
Osifikasi intramembran merupakan proses pembentukan tulang tengkorak serta tulang cangkang, di mana sel-selnya berasal dari perkembangan saraf menjadi nodul padat.
Proses ini diawali dengan sel punca mesenkimal yang berkumpul dan membentuk osteoblas yang kemudian menghasilkan osteoid atau matriks.
Selanjutnya akan terjadi berbagai tahapan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Berapa Banyak Tulang yang Dimiliki Bayi?
2. Osifikasi Endokondral
Osifikasi endokondral akan melibatkan penggantian tulang rawan hialin dengan jaringan tulang yang sebagian besar membentuk tulang kerangka. Tulang-tulang ini juga disebut dengan tulang endokondral. Pada proses ini, tulang rawan hialin akan mulai dibentuk.
Umumnya, setelah bayi lahir, pusat osifikasi sekunder akan terbentuk pada epifisis atau ujung tulang panjang. Osifikasi pada epifisis ini mirip dengan diafisis, namun hanya bagian tulang spons saja yang dipertahankan.
Apabila osifikasi sekunder telah selesai, maka tulang rawan hialin sepenuhnya digantikan tulang keras. Kecuali pada dua area, yakni bagian tulang rawan hialin yang tetap berada di atas permukaan epifisis sebagai tulang rawan artikular dan bagian tulang rawan lain yang berada di antara epifisis dan diafisis yang merupakan lempeng epifisis atau daerah pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi singkat tentang proses pembentukan tulang keras menurut ilmu sains yang menarik untuk Anda ketahui. (Anne)