Konten dari Pengguna

Kenapa Setiap Tanggal 14 Harus Memakai Baju Pramuka? Ini Alasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 Oktober 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenapa setiap tanggal 14 harus memakai baju pramuka. Sumber: mufid majnun/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenapa setiap tanggal 14 harus memakai baju pramuka. Sumber: mufid majnun/unsplash
ADVERTISEMENT
Beberapa daerah membuat kebijakan untuk mengenakan pakaian Pramuka pada tanggal 14. Orang tua wali siswa mungkin bertanya-tanya kenapa setiap tanggal 14 harus memakai baju Pramuka.
ADVERTISEMENT
Kebijakan memakai pakaian Pramuka bahkan tidak hanya untuk siswa sekolah saja. Pemerintah Provinsi Jawa Barat misalnya, mewajibkan gubernur, wakil gubernur, dan ASN mengenakan pakaian pramuka beserta atribut lengkap setiap tanggal 14 Agustus.

Kenapa Setiap Tanggal 14 Harus Memakai Baju Pramuka?

Ilustrasi kenapa setiap tanggal 14 harus memakai baju pramuka. Sumber: septian akbar/unsplash
Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah tokoh yang mencetuskan nama Pramuka. Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang dalam bahasa Jawa memiliki makna "Jiwa Muda yang Suka Berkarya".
Kata Pramuka dalam bahasa Sansekerta ialah Promoko, artinya? Dalam buku Sejarah Gerakan Pramuka: Dukungan untuk Akreditasi Puskesmas dan Promosi Kesehatan, Ferizal (2021), dijelaskan arti promoko atau poromuko ini dalam bahasa Sansekerta adalah pasukan terdepan dalam perang.
Kata promoko atau poromuko diejawatahkan menjadi Praja Muda Karana yang dikenal hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kenapa setiap tanggal 14 harus memakai baju Pramuka? Alasannya adalah karena sebagai bentuk penghormatan terhadap Gerakan Pramuka yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961.
Sejarah gerakan Pramuka Indonesia sebenarnya diawali oleh K.H Agus Salim yang memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.
Organisasi Kepanduan pertama Indonesia sendiri bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) yang didirikan oleh Mangkunegara VII.
Munculnya JPO memicu gerakan pemuda untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu di antaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), dan Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).
Kemudian penyatuan organisasi kepanduan diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
ADVERTISEMENT
Organisasi kepanduan masih berlanjut setelah kemerdekaan. Organisasi bernama Pandu Rakyat Indonesia lahir pada 28 Desember 1945.
Pada 1960, pemerintah dan MPRS membenahi organisasi kepanduan di Indonesia. Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia dan mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui.
Dalam kesempatan pertemuan dengan para tokoh kepanduan ini, Presiden membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Pada 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan Indonesia sepakat menyatakan menggabungkan diri sebagai organisasi gerakan Pramuka yang satu, dan hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
ADVERTISEMENT
Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional). Peristiwa ini dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati setiap tahunnya Gerakan Pramuka saat ini mulai dikenalkan saat jenjang sekolah dasar.
Itulah alasan kenapa setiap tanggal 14 harus memakai baju Pramuka. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. (ARD)