Kisah Nabi Sulaiman, Sang Raja Kaya yang Bisa Berbicara dengan Hewan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 April 2022 20:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Nabi Sulaiman AS sebagai raja yang kaya raya dan bisa berbicara dengan hewan. Foto: unsplash.com/dancalders
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Nabi Sulaiman AS sebagai raja yang kaya raya dan bisa berbicara dengan hewan. Foto: unsplash.com/dancalders
ADVERTISEMENT
Kisah nabi menjadi hal yang bisa menjadi pembelajaran umat Islam, salah satunya kisah Nabi Sulaiman As. Nabi Sulaiman merupakan putra kandung dari Nabi Daud As. Beliau meneruskan tonkat kerajaan dari sang ayah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Allah SWT memberikan mukjizat kepadanya berupa dapat berbicara dengan hewan. Untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk, simak penjelasan singkat berikut.

Kisah Nabi Sulaiman, Sang Raja Kaya yang Bisa Berbicara dengan Hewan

Ilustrasi kisah Nabi Sulaiman AS. Foto: unsplash.com/esh3rwy
Dalam silsilah agama Islam, Nabi Sulaiman As merupakan nabi yang ke 18. Al-Hafizh Ibnu Askir menjelaskan nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Dawud bin Isai bin Obed bin Boas bin Salma bin Nahason bin Aminadab bin Ram bin Ilezron bin Peres bin Yehuda bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim.
Sebagai anak dari Nabi Daud As, Allah SWT mengkarunianya sebagai nabi dan juga dipilih menjadi raja peninggalan ayahnya. Allah SWT berfirman,
وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ
ADVERTISEMENT
Artinya, “Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).”

Kekayaan Nabi Sulaiman As

Nabi Sulaiman dikenal sebagai nabi yang sangat kaya raya. Kekayaan ini berasal dari kerajaan yang diberikan oleh ahnya. Meski demikian, Nabi Sulaiman memiliki anak yang dilahirkan dalam bentuk tidak sempurna. Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah,
ADVERTISEMENT
Kemudian Nabi Sulaiman kembali kepada Allah SWT dan bertaubat dan berkata,
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi" (QS. Shad: 35)
Maka Allah SWT mengabulkan permintaannya. Allah SWT menundukkan angin untuk Nabi Sulaiman As sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya.

Dapat Berbicara dengan Hewan

Ilustrasi Kisah Nabi Foto: Dok. Shutterstock
Sebagai bukti menjadi seorang nabi, Allah SWT memberinya mukjizat kepada Nabi Sulaiman As. berupa dapat berbicara dengan hewan.
Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir (2011:829), Nabi Sulaiman pernah melihar seekor burung jantan berputar mengelilingi burung betina. Lalu Nabi Sulaiman berkata “burung jantan itu sedang melamar burung betina untuk mau berkawin dengannya”.
ADVERTISEMENT
Tak sampai itu saja, Nabi Sulaiman juga memehami apa yang dikatakan semut, bahkan beliau mampu mengaturnya.
Allah SWT berfirman,
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِي النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Artinya, “Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung; lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerja­kan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An-Naml 17-19)
ADVERTISEMENT

Nabi Sulaiman Gelisah karena Ada Ratu yang Menyembah Matahari

Ilustrasi kisah nabi. Foto: Unsplash
Suatu ketika Nabi Sulaiman As mengadakan jamuan kepada seluruh rakyatnya, termasuk jin dan hewan. Semuanya telah berkumpul memenuhi undangannya. Namun burung hud-hud tak kunjung datang. Nabi Sulaiman bingung mengapa mereka tidak hadir.
Ketika burung hud-hud hadir dengan nafas yang terengah-engah, mereka berkata kepada Nabi Sulaiman bahwa ada kerajaan yang di mana sang ratu dan rakyatnya menyambah matahari.
Mendengar hal itu, Nabi Sulaiman bertekat agar sang ratu dan rakyatnya untuk kembali menyembah Allah SWT. Beliau mengirimkan surat kepada sang ratu agar mereka kembali ke jalan yang benar.
Namun sang ratu yang bernama Ratu Bilqis kecewa dan ingin melakukan perdamaian dan memberikan hadiah termewah kepada Nabi Sulaiman agar tergoda dan mau menerima apa yan ia inginkan.
ADVERTISEMENT
Mendengar hal tersebut, burung hud-hud yang menjadi mata-mata terpercaya Nabi Sulaiman memberi tahu rencana Ratu Bilqis.
Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan para jin untuk memindahkan istana milik Ratu Bilqis supaya mereka percaya bahwa tidak ada yang lebih tinggi dan lebih patut disembah kecuali Allah SWT.
Melihar kerajaannya sudah berpindah dekat kerajaan Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis tekagum-kagum dan tidak percaya.
Setelah masuk ke istana, Ratu Bilqis menyingkap bajunya karena mengira lantainya merupakan kolam. Sehingga Ratu Bilqis bertaubat dan menyatakan dirinya hanya menyembah Allah SWT.
Allah berfirman,
قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الصَّرْحَ ۖ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَنْ سَاقَيْهَا ۚ قَالَ إِنَّهُ صَرْحٌ مُمَرَّدٌ مِنْ قَوَارِيرَ ۗ قَالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
ADVERTISEMENT
Artinya, “Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. An-Naml: 44)
Setelah menyatakan diri hanya menyembah kepada Allah SWT, Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman menikah. Mereka dikaruniai seorang putra dan hidup bahagia.
(MZM)