Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 218: Relasi Maluku dan Papua Masa Sultan Nuku

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
7 Mei 2024 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218. Foto: Unsplash/Ben Mullins
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218. Foto: Unsplash/Ben Mullins
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu materi yang dipelajari siswa kelas 7 dalam mata pelajaran IPS. Saat mempelajarinya, siswa akan diminta mengerjakan beberapa soal. Sehingga, kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218 banyak dicari.
ADVERTISEMENT
Sebab, pada halaman tersebut siswa diminta mengerjakan pertanyaan tentang relasi Maluku dan Papua. Sehingga, siswa dapat menghubungkan relasi tersebut dengan daerah-daerah di Indonesia.

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 218

Ilustrasi kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218. Foto: Unsplash/Unseen Studio
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII oleh M. Nursa’ban, dkk (2021) pada halaman 218, siswa diminta mengerjakan soal berdasarkan kisah Sultan Nuku. Soal tersebut yakni:
Bagaimana relasi persatuan Maluku dan Papua pada masa Sultan Nuku? Hubungkan dengan kondisi hubungan persatuan Papua dan daerah-daerah di Indonesia.
Adapun kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218 yakni:
Pada tahun 1780, seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua mengalami pergolakan dalam pergantian tahta di Kerajaan Tidore. Tokoh yang mempunyai peran sentral saat itu adalah Sultan Nuku bersama adiknya, Kamaluddin.
ADVERTISEMENT
Saat itulah Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore sebagai salah satu wilayah kekuasaannya.
Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan Tidore dan menjaga keamanan wilayahnya. Namun bagi rakyat Maluku, tetaplah nama Sultan Nuku dan Kamaluddin yang terkenal. Selain itu, Belanda juga menjadikan wilayah Tidore sebagai vassal.
Sementara itu, sebagian wilayahnya tidak mengakui Pata Alam sebagai pemimpin dan tetap memilih Nuku sebagai Sultan. Hal itu menimbulkan protes dalam bentuk perampasan dan pembakaran, hingga Belanda pun melakukan serangan ke daerah yang mengakui Nuku sebagai Sultan.
Kamaluddin pun ditangkap oleh tawanan Belanda yang menguasai Tidore tersebut. Sementara Sultan Nuku berhasil melarikan diri ke daerah Papua karena memiliki relasi dengan Papua dan Inggris.
ADVERTISEMENT
Kedudukan Nuku pun semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan di wilayah Papua. Pata Alam melancarkan sebuah strategi untuk memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal, di tahun 1783.
Hal tersebut justru membuat Papua dan Sultan Nuku bersatu untuk melawan Belanda. Sultan Nuku pun semakin kuat dan mulai menyerang wilayah Ternate dan Tidore. Tidak ada perlawanan, masyarakat Tidore menjadi kacau balau.
Setelah peristiwa itu, Belanda pun akhirnya mengangkat Pangeran Kamaluddin sebagai pengganti Pata Alam. Sultan Nuku memperkuat dukungan dengan menjalin hubungan dengan para raja di Tidore, Maba, Weda, dan Patani.
Perjuangan Nuku pun tak mulus. Ia harus berpindah-pindah tempat bahkan selalu gagal menundukkan Tidore dan Ternate.
Pengaruh Nuku pun mulai merosot pada pertengahan tahun 1790, malah banyak wilayah justru bersumpah setia kepada Belanda dan Ternate.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana relasi persatuan Maluku dan Papua pada Masa Sultan Nuku?
Pada akhirnya, Nuku memperoleh pengakuan resmi dan diangkat sebagai Sultan Tidore setelah melalui perjuangan panjangnya.
Selama menjadi Sultan Tidore, Sultan Nuku selalu menang saat pertempuran melawan Belanda. Pertempuran tersebut untuk mengusir Belanda yang mengganggu rakyat Papua dan Maluku.
Sultan Nuku pun membangun relasi dan bersatu dengan para raja di Papua untuk melawan Belanda.
Para raja di Papua menyetujui hal tersebut karena mereka juga tidak suka dengan keberadaan VOC yang dianggap sebagai monopoli dan politik ekstirpasi terhadap Papua.
Mereka dengan gigih menghimpun kekuatan untuk menyerang Belanda. Persatuan Maluku dan Papua ini pun membuahkan hasil.
Akhirnya, Sultan Nuku dapat mengamankan dan membawa suasana damai dan tenang di wilayah Maluku dan Papua dari penjajahan bangsa asing.
ADVERTISEMENT
Sultan Nuku pun memerintah Tidore hingga 14 November 1805 dan meninggal sebagai Sultan Kerajaan Tidore.
Itulah penjelasan tentang kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 218 tentang relasi persatuan Maluku dan Papua di masa Sultan Nuku. Semoga membantu dan lebih memahami sejarah daerah di Indonesia dalam melawan bangsa asing.(MZM)