Mengapa Manusia Diwajibkan Ikhtiar dan Apa Dalilnya? Ini Dia Penjelasannya

Ilustrasi mengapa manusia diwajibkan ikhtiar. Foto: Unsplash/Alex Radelich

Setiap manusia pasti memiliki tujuan dan cita-cita di masa depan. Untuk mendapatkannya, tentunya manusia perlu berikhtiar. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa manusia diwajibkan ikhtiar?

Ikhtiar diperintahkan Allah SWT kepada umat-Nya yang dijelaskan dalam beberapa dalil. Sehingga, usaha yang telah dilakukan diridhai Allah SWT.

Apa Itu Ikhtiar?

Ilustrasi pengertian ikhtiar. Foto: Unsplash/Xan Griffin

Secara bahasa, ikhtiar berasal dari bahasa Arab االختيار yang artinya memilih. Sedangkan secara istilah, ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh dari seorang hamba dalam memperoleh yang ia butuhkan, baik secara material, spiritual, kesehatan, hingga apa yang ada di masa depan.

Perintah untuk berikhtiar terdapat dalam Surat Ar-Ra’d ayat 11, Allah SWT bersabda,

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Alasan Manusia Diwajibkan Berikhtiar

Ilustrasi alasan mengapa manusia diwajibkan ikhtiar. Foto: Unsplash/Yogendra Singh

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan ikhtiar, lalu timbul pertanyaan mengenai alasan mengapa manusia diwajibkan untuk berikhtiar.

Menurut Mohammad Rosul Terbitan dalam bukunya Semua Adalah Kasih Sayang Allah (2018), alasan di balik diwajibkannya manusia untuk ikhtiar adalah karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib tanpa adanya usaha dari manusia itu sendiri.

Bahkan dengan usaha manusia yang kecil pun, Allah SWT tetap menghargai usaha hamba-Nya. Di sisi lain, manusia dibekali dengan akal dan budi untuk menentukan hidupnya.

Allah SWT berfirman,

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 32)

Selain itu, dijelaskan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai daripada seorang mukmin yang lemah, dan masing-masing berada dalam kebaikan. Bersungguh-sungguhlah pada perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu katakan: ‘Seandainya aku berbuat demikian, pastilah akan demikian dan demikian’ Akan tetapi katakanlah: ‘Qoddarallah wa maa syaa fa’ala (Allah telah mentakdirkan hal ini dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi)’. Sesungguhnya perkataan ‘Seandainya’ membuka pintu perbuatan setan.” (HR. Muslim no. 6945)

Baca Juga: Hubungan antara Takdir, Ikhtiar, Doa, dan Tawakal

Demikianlah penjelasan singkat tentang diwajibkannya manusia untuk ikhtiar. Semoga penjelasan singkat di atas dapat menambah semangat dalam mengejar tujuan dan cita-cita untuk menjadi sosok terhormat di hadapan Allah SWT.(MZM)