Niat Puasa Ramadhan dan Dalil Perintah Mengerjakan Puasa

Berbuka Puasa. Foto: dok Pexels

Puasa Ramadhan merupakan puasa yang diwajibkan bagi tiap-tiap umat Islam. Hal ini berarti jika ada seseorang yang meninggalkan puasa Ramadhan dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan, maka seseorang tersebut akan berdosa. Dalam mengerjakan puasa Ramadhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah niat puasa Ramadhan dan juga dalil tentang perintah mengerjakan puasa Ramadhan.

Niat Puasa Ramadhan Lengkap Dengan Dalil Perintah Puasa

Puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib diamalkan oleh umat Islam. Puasa yang wajib untuk diamalkan adalah puasa Ramadhan. Kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan ini berlaku bagi tiap-tiap umat Islam, kecuali beberapa orang yang diperbolehkan meninggalkannya. Meski diberi kemudahan untuk meninggalkannya, seesorang tersebut tentu memiliki kewajiban untuk mengganti puasanya di hari lain. Perintah wajib melaksanakan puasa Ramadhan dapat kita ketahui dalam surat Al Baqarah ayat 183 berikut ini:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)

Dalam menjalankan ibadah puasa kita juga perlu memperhatikan banyak hal, salah satunya adalah niat puasa Ramadhan. Niat puasa Ramadhan ini dibahas dalam buku karya Yunus Hanis Syam berjudul Materi Puasa Ramadhan: Elmatera, yang menyebutkan bahwa niat merupakan ketetapan hati untuk melakukan ibadah berdasarkan keimanan dan hanya karena Allah.

Maka dari itu niat puasa Ramadhan perlu dilakukan dengan penuh kesadaran dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengamalkannya. Waktu untuk mengamalkan niat puasa Ramadhan adalah pada malam hari sampai menjelang fajar. Sehingga jika Anda tidak niat puasa saat malam hari maka puasa yang Anda lakukan bisa menjadi sia-sia. Berikut ini adalah niat puasa Ramadhan lengkap dengan artinya:

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Seperti yang kita ketahui bahwa niat merupakan pekerjaan hati, maka dari itu hal yang terpenting dari mengerjakan niat adalah sebuah niat tidak akan pernah dapat terpenuhi hanya dengan ucapan lisan tanpa adanya niat dalam hati. Maka dari itu kita perlu keteguhan hati dan membenarkan niat kita, khususnya dalam mengerjakan puasa Ramadhan. (DA)