Konten dari Pengguna

Pendukung Teori yang Menyatakan bahwa Islam di Indonesia Berasal dari Gujarat

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 Februari 2025 19:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Teori yang Menyatakan Bahwa Islam di Indonesia Berasal dari Gujarat Didukung Oleh. Sumber: Unsplash/Mr Cup / Fabien Barral
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori yang Menyatakan Bahwa Islam di Indonesia Berasal dari Gujarat Didukung Oleh. Sumber: Unsplash/Mr Cup / Fabien Barral
ADVERTISEMENT
Teori yang menyatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat didukung oleh beberapa bukti. Salah satunya corak nisan Sultan Samudra Pasai Malik As-Shaleh mirip dengan nisan di Gujarat.
ADVERTISEMENT
Saat proses masuknya Islam ke Indonesia, ada banyak teori yang melatar belakanginya,salah satunya teori Gujarat. Teori-teori itu menjelaskan tentang saluran serta media dalam proses masuknya Islam di Indonesia.

Teori yang Menyatakan Bahwa Islam di Indonesia Berasal dari Gujarat Didukung Oleh Bebarapa Bukti

Ilustrasi Teori yang Menyatakan Bahwa Islam di Indonesia Berasal dari Gujarat Didukung Oleh. Sumber: Unsplash/Clarisse Meyer
Teori yang menyatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat didukung oleh beberapa pendapat atau bukti. Berdasarkan buku Explor Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, karya Mulya,dkk., (2019:213), teori Gujarat menyatakan bahwa proses penyebaran Islam ke Indonesia adalah berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M.
Teori ini didukung oleh J. Pijnapel dan Snouck Hugronje. Dalam pandangannya, Islam lebih dahulu berkembang di Pelabuhan Anak Benua India. Pedagang Gujarat telah membuka hubungan dagang lebih dahulu dibandingkan pedagang Arab.
ADVERTISEMENT
Adapun penjelasan lengkap tentang teori Gujarat menurut buku yang berjudul Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik sampai Kontemporer Adi Sudirman, (2019:116), adalah sebagai berikut.
Teori mengenai keberadaan Islam di Indonesia dari Gujarat menyatakan bahwa proses tersebut dimulai pada abad ke-7 H atau abad ke-13 Masehi. Gujarat terletak di bagian barat India, di dekat Laut Arab. Kontribusi terhadap teori ini terutama berasal dari akademisi Belanda.
Peneliti pertama yang memperkenalkan teori ini adalah J. Pijnapel dari Universitas Leiden pada abad ke-19. Ia berpendapat bahwa orang-orang Arab dengan madzhab Syafi'i telah menetap di kawasan Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriah (sekitar abad ke-7 Masehi).
Namun, menurut Pijnapel, penyebaran Islam ke Indonesia bukanlah dilakukan oleh orang Arab secara langsung, melainkan oleh pedagang Gujarat yang memeluk Islam dan kemudian berdagang ke wilayah timur, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Teori yang diajukan oleh Pijnapel kemudian didukung dan dipopulerkan oleh seorang orientalis terkemuka dari Belanda, Snouck Hurgronje. Ia mengemukakan bahwa Islam telah lebih dahulu berkembang di pelabuhan-pelabuhan di Anak Benua India. Hubungan dagang antara orang-orang Gujarat dan Indonesia terjalin lebih awal dibandingkan dengan para pedagang Arab.
Menurut Hurgronje, kedatangan orang Arab terjadi di periode berikutnya. Sebagian besar dari mereka merupakan keturunan Nabi Muhammad dan menyematkan gelar "sayyid" atau "syarif" di depan nama mereka.
Selanjutnya, J.P. Moquetta mengembangkan teori Gujarat ini pada tahun 1912, dengan mendasarkan argumennya pada batu nisan Sultan Malik as-Saleh, yang meninggal dunia pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh. Ia berpendapat bahwa batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang meninggal pada tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki kesamaan bentuk dengan nisan yang ada di Kambay, Gujarat.
ADVERTISEMENT
Moquetta akhirnya menyimpulkan bahwa batu nisan tersebut diambil dari Gujarat, atau setidaknya diproduksi oleh orang-orang Gujarat atau penduduk Indonesia yang pernah belajar seni kaligrafi ala Gujarat. Selain itu, terdapat persamaan dalam madzhab Syafi'i yang dianut oleh masyarakat Muslim di Gujarat serta di Indonesia.
Itulah teori yang menyatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat didukung oleh beberapa bukti. Dengan membaca urain di atas, dapat memperkaya wawasan pembaca tentang proses masuknya Islam di Indonesia. (Adm)