Pengertian Aqidah Lengkap Beserta Macam dan Tujuannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 Juni 2021 14:43 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang sholat, sumber: www.pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang sholat, sumber: www.pixabay.com
ADVERTISEMENT
Akidah merupakan persoalan penting dalam ajaran Islam. Layaknya sebuah rumah, akidah merupakan sebuah pondasi yang menentukan baik buruknya seorang Muslim. Setiap orang yang mengaku Muslim harus memiliki akidah yang benar terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Akidah merupakan satu hal wajib yang harus dimiliki setiap mukmin. Sebagaimana hadis sahih tentang akidah yang dikutip dari buku Mudah Belajar Aqidah Islam oleh Abu Hilyah berikut:
Dari Ibnu Umar ra bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwasannya tidak ada ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasannya Muhamamad adalah utusan-Nya. (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

Apa yang Dimaksud dengan Akidah?

Ilustrasi pengertian aqidah. Foto: Pixabay.
Mengutip dari buku yang berjudul Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, kata akidah berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut istilah, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Selain pengertian akidah secara umum, ada beberapa definisi akidah dari para ahli yang dikutip dari buku berjudul Aqidah Akhlak tulisan M. Anugrah Arifin, yaitu:

1. Abu Bakar Jabir Al Jazairy

Aqidah adalah kebenaran yang dapat diterima manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Akidah ditanamkan dalam hati dengan keyakinan yang kuat dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran tersebut.

2. Hasal Al Banna

Akidah, yaitu beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh Muslim yang mendatangkan ketenteraman jiwa dan tidak dicampuri oleh rasa ragu-ragu.

3. Syaikh Taqiyuddin An Nabhaniy

Akidah merupakan iman atau keyakinan yang bersifat pasti berdasarkan dalil-dalil Islam.

4. Mahmud Syaltouth

Akidah merupakan cara pandang seseorang tentang segala perkara yang tidak diikuti dengan keraguan apa pun.
ADVERTISEMENT

5. Muhammad Husein Abdullah

Aqidah adalah pemikiran yang menyuluruh tentang alam, manusia, kehidupan, dan semua yang berhubungan dengan Tuhan, hari kiamat, syariat, dan hisab.
Dari seluruh definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa akidah berarti suatu keyakinan kuat yang tertanam dalam hati seorang Muslim dan dapat menenteramkan hati, menyelamatkan akal, dan sesuai dengan fitrah manusia. Keyakinan tersebut diucapkan melalui lisan dan dipraktikkan melalui perbuatan.

Apa Saja Ruang Lingkup Akidah Islam?

Ilustrasi ruang lingkup aqidah Islam. Foto: Pexels.com
Menyadur dari buku yang berjudul Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhamamd Asroruddin Al Jumhuri, ruang lingkup akidah Islam meliputi Uluhiyah, Nubuwwah, Ruhaniyyah, dan Sam’iyah. Keempat aspek tersebut didasarkan pada rukun iman dalam ajaran Islam. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Akidah Uluhiyah

Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atass segala macam ibadah hanya dilakukan untuk Allah SWT. Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku (semata-mata)” (QS al-Anbiyaa’:92).

2. Akidah Ruhanniyah

Akidah Ruhanniyah adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta di dunia ini hanyalah Allah SWT. Mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dan roh. Semuanya tunduk dan patuh terhadap perintah Allah.
Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Maryam ayat 65 yang artinya:
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS Maryam: 65).
ADVERTISEMENT

3. Akidah Nubuwwah

Akidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi dan rasul serta termasuk kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, mukjizat, serta karamahnya. Akidah ini menunjukkan bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasul Allah.
Sebagaiman firman Allah yang tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 285 yang artinya:
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al Baqarah ayat 285)

4. Akidah Sam’iyyah

Akidah sam’iyyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat dalil Al-Qur'an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, hari kiamat, surga, dan neraka.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga sebagaimana rukun iman yang kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Araf ayat 187 yang artinya:
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al Araf:187)

Apa Saja Sumber Akidah Islam?

Ilustrasi sumber aqidah Islam. Foto: Pixabay.
Islam merupakan agama Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Maka, dasar-dasar yang dijadikan pedoman hidup umat Islam adalah Al-Qur'an dan Al Hadis yang juga dijadikan sebagai dasar akidah akhlak setiap Muslim. Kedua dasar tersebut digunakan untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sumber akidah Islam tentu harus bersumber pada dalil naqli, yakni Al-Qur'an dan Hadis serta dalil aqli atau akal dan pikiran. Dalil Naqli dan dalil Aqli digunakan secara bersama-sama dalam menentukan sumber akidah atau aturan dalam Islam.
Maksudnya, saat menetapkan Al-Qur'an dan As Sunnah sebagai sumber akidah ada dua hal yang harus diperhatikan diteliti secara saksama. Dalam hal ini, Al-Qur'an jelas tidak memiliki keraguan sedikit pun, tapi hal tersebut berbeda dengan hadis yang harus dipastikan keaslian sumber dan kebenarannya terlebih dahulu.
Dikutip dari buku yang berjudul Hadits Pendidikan oleh Ahmad Izzan dan Saehudin, Rasulullah SAW bersabda:
“Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman, jika kamu tetap berpegang kepada keduanya tentu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunah Rasulullah (Hadis) (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Dari hadis di atas, diketahui bahwa akidah sangat berperan penting untuk membentuk kepribadian seorang Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, agar tidak tersesat dan selalu dalam keridaan Allah, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mempelajari akidah Islam.
Di samping itu, mempelajari akidah mempunyai banyak tujuan yang baik, di antaranya seperti berikut ini:

Tujuan Mempelajari Akidah Islam

com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: Shutterstock
Akidah menjadi pokok pembelajaran agama Islam. Ilmu ini merupakan bentuk manifestasi dan konsekuensi dari keimanan serta keyakinan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Akidah dapat meningkatkan keimanan seorang hamba. Mengutip buku Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Riset karya Dr. Abdul Rahman, berikut ini tujuan mempelajari akidah Islam selengkapnya:
ADVERTISEMENT

Keistimewaan Akidah Islam

Ilustrasi meningkatkan akidah Islam. Foto: Shutterstock
Menurut Syekh Muhammad Ibrahim Al-Hamd, akidah Islam yang tercermin dalam akidah ahlu sunnah wal jama’ah memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh akidah mana pun. Berikut penjelasannya:

1. Murni

Sumber pengambilan akidah Islam sangatlah murni karena berpegang teguh pada Alquran, sunnah, dan ijma salafush shalih. Akidah Islam menjadi satu-satunya ilmu yang sumbernya jernih dan jauh dari hawa nafsu.
ADVERTISEMENT

2. Bentuk penyerahan diri kepada Allah dan Rasul-Nya

Ketika mempelajari akidah Islam, umat Muslim secara tidak langsung menyerahkan segala ketentuannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebab ia sadar bahwa akal manusia tidak akan mampu memahami hal-hal ghaib dan perkara yang terjadi di luar nalar.

3. Selaras dengan akal murni

Akidah Islam sesuai dengan fitrah lahiriyah yang sehat dan selaras dengan akal murni. Sehingga, umat Muslim bebas dari pengaruh syahwat dan segala sesuatu yang bersifat syubhat.

Contoh Akidah Islam

Ilustrasi tadarus. Foto: Shutterstock
Akidah Islam sangat mengakar dalam jiwa seorang Muslim yang taat. Penerapannya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Berikut ini contoh akidah Islam selengkapnya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT

Penyimpangan Akidah Islam

Ilustrasi Teroris, penyimpangan akidah Islam. Foto: Flickr / malatyahaber44
Penyimpangan akidah adalah sumber petaka bagi umat Muslim. Jika memiliki pemahaman akidah yang salah, seorang Muslim akan terjerumus ke hal-hal yang tidak baik.
Fenomena penyimpangan akidah ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Bahkan Alquran pun mengisahkan tentang berbagai macam penyimpangan tersebut, salah satunya yang dilakukan oleh kaum Yahudi.
Mengutip buku Akidah Islam Menurut 4 Mazhab susunan Faisal Saleh dan Umar Mujtahid (2012), kaum Yahudi meyakini paham reinkarnasi. Mereka tidak puas dan tidak menerima kehadiran Tuhan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 55, Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah), ketika kamu berata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan tenang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya.”
ADVERTISEMENT
Tidak hanya kaum Yahudi, penyimpangan akidah juga dilakukan oleh kaum lain setelahnya. Para ulama menyebutkan, fenomena ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, yakni sebagai berikut:

Cara Menjaga Akidah

Ilustrasi Al-quran. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
Akidah Islam perlu dijaga dengan baik agar senantiasa melekat dalam diri seorang Muslim. Sehingga, lambat laun akidah tersebut dapat mengubah seseorang menjadi individu yang beriman dan bertakwa.
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga akidah Islam. Berikut uraiannya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT
(WWN &IPT)