Konten dari Pengguna

Pengertian dan Contoh Pengendalian Sosial Koersif dalam Kehidupan Bermasyarakat

Berita Terkini
Penulis kumparan
23 Maret 2023 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengendalian sosial koersif. Foto: Unsplash/Jacek Dylag
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengendalian sosial koersif. Foto: Unsplash/Jacek Dylag
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan bermasyakarat, pengendalian sosial merupakan hal yang sangat penting. Sebab, adanya pengendalian yang satu ini berfungsi sebagai kontrol sikap dan perilaku yang bisa memicu konflik. Salah satu jenis dari pengendalian sosial adalah pengendalian sosial koersif.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan pengendalian koersif dan bagaimana contohnya dalam kehidupan sosial?

Pengertian dan Contoh Pengendalian Sosial Koersif dalam Kehidupan Bermasyarakat

Ilustrasi pengendalian sosial koersif dalam kehidupan bermasyarakat. Foto: Unsplash/Ryoji Iwata
Sebelum ke penjelasan tentang pengendalian sosial koersif, kita perlu menganal apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial.
Menurut Karel J. Veeger, pengendalian sosial adalah hubungan atau sosialisasi dengan metode atau cara tertentu yang bertujuan untuk menyelaraskan kehendak kelompok masyarakat. Apabila perilaku dan sikap masyarakat yang selaras dengan norma sosial, maka akan tercipta konsistensi sikap sesuai dengan harapan.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, pengendalian sosial bertujuan untuk mengajak, memaksa, dan membimbing masyarakat untuk memenuhi aturan yang berlaku, baik yang dilakukan secara direncanakan ataupun tidak direncanakan.
ADVERTISEMENT
Adapun pengertian dari pengendalian sosial koersif yang dikutip dari buku Pasti Bisa Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation (2018: 67), pengendalian sosial koersif adalah upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara memaksa masyarakat agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Cara koersif biasanya dilakukan dengan menggunakan kekuatan fisik.
Cara koersif dilakukan sebagai upaya terakhir jika cara pengendalian persuasif tidak berhasil. Selain itu, cara koersif akan membawa dampak negatif secara langsung ataupun tidak langsung karena masalah diselesaikan dengan kekerasan.
Pengendalian sosial secara koersif sendiri dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
ADVERTISEMENT
Meskipun pengendalian sosial koersif terkesan dipaksa dan berbau kekerasan, namun cara ini terbukti ampuh dalam mengendalikan perilaku masyarakat, terutama bagi masyarakat yang sulit diatur. Sehingga tidak ada orang yang melakukan penyimpangan akibat adanya hukuman bagi orang yang melanggarnya.(MZM)