Pengertian dan Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Spora

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2023 17:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jamur adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jamur adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ilmu biologi, perkembangbiakan tumbuhan terbagi menjadi beberapa kategori. Salah satunya adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan spora.
ADVERTISEMENT
Dalam realitanya, tumbuhan yang berkembang biak dengan cara spora sangat banyak. Apalagi sebagian di antaranya juga mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Biasanya, guru akan meminta siswa untuk sebutkan tumbuhan yang berkembang biak dengan spora saat membahas materi ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa untuk memahaminya.

Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Spora

Ilustrasi ganggang adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Foto: Pexels
Spora termasuk ke dalam perkembangbiakan tumbuhan yang terjadi secara vegetatif alami. Adapun vegetatif alami sendiri adalah cara tumbuhan berkembangbiak tanpa melalui proses perkawinan.
Mengutip buku Taktik Tokcer Kuasai IPA SD/MI Kelas VI oleh Munnal Hani’ah (2018: 67), contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora adalah sebagai berikut.

1. Paku

Paku adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Bentuk daun pada tumbuhan ini sangat indah karena adanya kotak spora yang berada di bagian bawah daunnya. Jadi, ketika daun di balik, maka akan terlihat kotak spora pada bagian tepi daun.
ADVERTISEMENT

2. Jamur

Jamur atau fungsi juga menjadi tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Hal ini karena jamur tidak memiliki klorofil. Biasanya, jamur tumbuh di daerah yang lembap, seperti pada tumbuhan atau hewan yang mati serta makanan yang busuk.

3. Ganggang

Ganggang juga berkembang biak dengan spora. Meski tidak memiliki akar, batang, dan daun, tetapi ganggang memiliki klorofil yang bersifat autotrof. Jadi, tubuhnya terdiri dari satu sel dan banyak sel.
Spora ini terdapat pada sporangiumnya yang berada di dalam tubuh ganggang itu sendiri. Adapun tiap spora memiliki bulu cambuk atau getar yang digunakan sebagai alat gerak dalam air.

4. Lumut

Lumut adalah tumbuhan hijau yang hidup di daerah lembap. Perkembangbiakan lumut dilakukan dengan cara metagenesis yang ditandai dengan pergiliran antara generasi seksual dan aseksual.
ADVERTISEMENT

5. Rane

Rane termasuk tumbuhan berpembuluh dalam suku selaginellaceae. Tumbuhan ini berkembang biak secara spora bebas yang kemudian dianggap sebagai bagian dari tumbuhan pteridophyta.

6. Azolla

Azolla juga termasuk ke dalam kelompok tumbuhan paku air yang bagian daunnya mengapung di atas permukaan air dan bagian akarnya menggantung di bawah air. Azolla sering ditemukan di daerah yang tergenang air, seperti selokan, kolam, dan danau.

Spora Tumbuhan Paku

Ilustrasi tumbuhan paku. Foto: Pexels
Spora tumbuhan paku terletak pada bagian belakang daun yang berkumpul dalam sebuah kotak spora bernama sporangium. Sporangium ini menghiasi sepanjang tepi daun tumbuhan paku.
Dikutip dari Biologi untuk SMA/MA Kelas X oleh R. Gunawan Susilowarno, dkk., (2007: 169), kumpulan sporangium yang berada di belakang daun tumbuhan paku dikenal dengan sebutan sorus (tunggal) atau sori (jamak).
ADVERTISEMENT
Sorus yang masih muda memiliki warna kekuning-kuningan dan dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Sementara sorus yang sudah matang akan tampak berwarna kehitaman.
Pada sporangium, terdapat sel penutup berdinding tebal dan menyerupai cincin yang disebut anulus. Jika suhu udara tinggi dan kelembapan rendah, sel-sel anulus akan mengerut, sehingga sporangium pecah. Kemudian, spora tersebut akan keluar dan tersebar oleh angin.
Spora tumbuhan paku yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan muda yang disebut protalium. Selanjutnya, protalium yang sudah matang akan menghasilkan anteridium dan arkegonium.
Anteridium akan menghasilkan spermatozoid (sel sperma), sedangkan arkegonium menghasilkan ovum (sel telur). Apabila terjadi pembuahan antara spermatozoid dan ovum, maka akan terbentuk zigot. Setelah itu, zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang baru.
ADVERTISEMENT

Spora Tumbuhan Lumut

Ilustrasi lumut. Foto: Pexels
Perkembangbiakan lumut mengalami pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif yang disebut metagenesis. Seperti yang diketahui, lumut dapat berkembang biak secara vegetatif dengan spora.
Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan berubah menjadi kecambah dan tumbuh menjadi tunas yang disebut protonema. Selanjutnya, protonema berkembang menjadi gametofit muda.
Menurut buku Fokus Belajar Inti Sari Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs oleh Bob Foster dan Joko Sutrisno (2019: 160), gametofit pada tumbuhan lumut akan tumbuh membentuk gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina. Gamet jantan disebut anteridium, sedangkan gamet betina disebut arkegonium.
Anteridium menghasilkan sel sperma dan arkegonium menghasilkan sel telur. Peleburan antara sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Zigot kemudian berkembang dan tumbuh menjadi suatu badan penghasil spora yang disebut sporogonium.
ADVERTISEMENT
Proses pengeluaran spora dari sporogonium dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan udara. Spora tumbuhan lumut yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema.
Selanjutnya, perkembangbiakan tumbuhan lumut secara vegetatif dan generatif berlangsung secara bergantian melalui proses metagenesis yang akan menghasilkan tumbuhan lumut baru.
Proses pembuahan pada tumbuhan lumut hanya dapat berlangsung dalam air, baik air hujan, air yang mengalir, ataupun dalam bentuk lapisan embun.
(Anne & SFR)