Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Jenis-jenis Asesmen Diagnostik dalam Pembelajaran
13 Januari 2023 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembelajaran merupakan proses yang penting dalam pendidikan . Dengan adanya pembelajaran, proses transfer ilmu dari guru ke murid pun bisa berjalan. Pembelajaran juga bisa menjadi sarana untuk mendidik dan mengembangkan moral siswa.
ADVERTISEMENT
Namun, pembelajaran juga perlu didata atau dicari informasinya supaya guru dan pihak-pihak terkait tahu apakah kinerja siswa sudah sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut. Pendataan atau pencarian informasi tersebut dinamakan asesmen.
Saat ini ada berbagai asesmen yang bisa diselenggarakan oleh guru. Salah satunya adalah asesmen diagnostik. Berikut pengertian dan jenis-jenis asesmen diagnostik dalam pembelajaran.
Asesmen Diagnostik dalam Pembelajaran
Berdasarkan Buku Ajar Perhitungan Estimasi Biaya Konstruksi Melalui Pembelajaran Berbasis Poyek Berbantuan Apliaksi Rabicon oleh Detail Noriza Munahefi, dkk (2022:xvi), asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan di awal ketika pembelajaran akan dilakukan dan disampaikan sehingga membantu menentukan karakteristik awal siswa.
ADVERTISEMENT
Dengan asesmen ini, guru akan mencoba mencari tahu mengenai kompetensi, kekuatan, hingga kelemahan dari siswa. Dengan demikian, guru dapat membuat pembelajaran berdasarkan kondisi siswa.
Selain itu, asesmen diagnostik juga bisa digunakan guru ketika ingin memberi kelas tambahan atau remedial bagi siswa yang kemampuannya masih di bawah rata-rata.
Jenis-jenis Asesmen Diagnostik
Ada dua jenis asesmen diagnostik, yakni asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif. Berikut penjabarannya.
1. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam segi materi pembelajaran. Biasanya siswa akan diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajarkan di materi sebelumnya.
Asesmen diagnostik kognitif juga bisa dilaksanakan secara berkala. Jadi tidak hanya di awal pembelajaran saja, namun juga bisa di tengah atau akhir pembelajaran. Contoh asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen formatif dan sumatif.
ADVERTISEMENT
2. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Sesuai namanya, asesmen jenis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam segi non materi. Biasanya asesmen ini memiliki tiga kelompok pertanyaan, seperti dukungan keluarga, motivasi diri, sampai sarana dan prasarana di rumah yang berkaitan dengan pembelajaran.
Ada banyak hal yang bisa diperoleh dari asesmen ini, seperti psikologis dan sosial, kegiatan saat belajar di rumah, kondisi pergaulan dan keluarga, hingga gaya belajar, minat, dan karakter siswa.
Demikian ulasan mengenai asesmen diagnostik yang biasa dilakukan dalam pembelajaran. Semoga dapat membantu terutama bagi guru . (LOV)