Konten dari Pengguna

Pengertian dan Jenis-Jenis Tembang Macapat Lengkap

Berita Terkini
Penulis kumparan
19 Juli 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 10 Maret 2023 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian tembang macapat. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian tembang macapat. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Tembang macapat merupakan salah satu warisan budaya Jawa yang sangat terkenal. Macapat termasuk dalam jenis karya sastra puisi bahasa Jawa yang disusun dengan aturan tertentu.
ADVERTISEMENT
Sejarah tembang macapat sampai kini masih ditelusuri oleh para ahli sastra dan budayawan Jawa. Wafa Aldawamy dalam buku Filsafat Ku menyebutkan, tembang Macapat diciptakan oleh Prabu Dewasawasesa atau Prabu Banjaran Sari di Sigaluh pada 1279M.
Namun, beberapa orang mengatakan tembang macapat tidak hanya diciptakan satu orang, tetapi diciptakan beberapa orang yang disebut wali songo. Di antaranya Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Muria, dan lain-lain.
Ada 11 jenis tembang macapat dan setiap tembang memiliki karakteristik masing-masing yang menggambarkan tahapan kehidupan manusia mulai dari dalam rahim ibu, masa kelahiran, anak-anak, dewasa, tua, sampai meninggal dunia. Semua tahapan tersebut dirangkai secara indah.
Lantas apa saja macam-macam tembang Macapat? Simak penjelasan artikel di bawah ini tentang pengertian tiap-tiap tembang Macapat.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Tembang Macapat?

Ilustrasi membawakan tembang macapat Foto: Dok Diskominfo Jawa Tengah
Tembang macapat adalah puisi Jawa yang dilagukan atau dinyanyikan. Di dalamnya memuat unsur-unsur puisi seperti penggunaan rima dan gaya bahasa yang khas.
Berdasarkan buku Bukan “?” Madura dalam Sorotan Media oleh Munir, dkk., nama macapat diambil dari sistem pembacaan tempat dengan empat suku kata.
Jadi, kata macapat berasal dari kata maca papat-papat atau membaca empat-empat. Karena itu tembang ini dilagukan dengan empat-empat, yakni perhentian napas pada setiap empat suku kata.
Tembang macapat memiliki ciri khas yang membedakannya dari tembang lain, yaitu setiap baitnya terdiri dari baris kalimat yang disebut dengan gatra. Ada pula aturan bait satu dengan bait lainnya yang harus saling memiliki keterkaitan suku kata, yang disebut guru lagu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, setiap baris tembang macapat juga memiliki jumlah suku kata yang disebut guru wilangan. Susunan guru gatra, lagu, dan wilangan ini membuat tembang macapat semakin indah dan berbeda dari tembang lainnya.

Jenis Tembang Macapat

Ilustrasi macam-macam tembang macapat. Foto: Flickr.com.
Menyadur dari buku Serat Kandha Suluk Tembang Wayang oleh Bram Palgunadi, berikut macam-macam tembang Macapat dalam bahasa Jawa yang menarik untuk diketahui:

1. Tembang Maskumambang

Nama maskumambang berasal dari kata mas yang artinya anak laki-laki dan kumambang yang memiliki arti mengambang. Tembang ini mengisahkan tentang perjalanan hidup manusia yang masih dalam bentuk embrio pada kandungan ibu.Watak dari tembang makumambang menggambarkan kesedihan, belas kasih, dan kasih sayang.

2. Tembang Mijil

Tembang ini menjelaskan tentang kehidupan anak manusia layaknya sebuah biji yang baru lahir ke dunia. Tembang ini menjadi gambaran mengenai awal mula manusia menjalani kehidupan yang masih bergantung dan membutuhkan bantuan orang lain.
ADVERTISEMENT
Sifat tembang macapat mijil adalah welas asih, pengharapan, laku prihatin, dan tentang cinta. Tembang Mijil banyak digunakan sebagai media untuk memberi nasihat, cerita cinta, dan ajaran ke manusia untuk selalu kuat dan tabah dalam menjalani kehidupan

3. Tembang Kinanthi

Kata kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun. Tembang ini menggambarkan seorang anak yang tumbuh dan membutuhkan tuntunan dari orang dewasa. Tembang ini menggambarkan tentang kecintaan, kasih sayang, dan suasana menggembirakan.

4. Tembang Sinom

Sinom menggambarkan tentang kisah remaja yang mengalami fase pertumbuhan. Ia juga sedang mencari jati diri dan menemukan panutan untuk dijadikan contoh atau teladan. Tembang sinom memiliki karakter tentang kesabaran dan juga persahabatan.

5. Tembang Asmarandana

Tembang asmarandana merupakan tembang yang menggambarkan masalah asmara seseorang. Karena syairnya yang mayoritas berisi cinta, tembang asmarandana kerap disebut sebagai lagu kasmaran sehingga sering digunakan untuk menyatakan cinta ke seseorang.
ADVERTISEMENT
Seperti namannya, tembang ini memiliki watak dan karakter yang menggambarkan cinta kasih, asmara, dan juga rasa pilu atau sedih ditinggal seseorang yang dicintai.

6. Tembang Gambuh

Tembang macapat gambuh memiliki arti tentang kisah hidup manusia yang telah menemukan kekasih. Keduanya dipertemukan untuk berjanji sehidup semati.
Beberapa kalangan ada yang memaknai kata gambuh sebagai sebuah kecocokan, sepaham, dan sikap bijaksana. Sikap yang terakhir itu berarti dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai porsinya, dan mampu bersikap adil.

7. Tembang Dhandanggula

Tembang macapat selanjutnya, yaitu Dhandanggula. Tembang ini memiliki makna berupa harapan atau cita-cita. Tembang dhandanggula sering digunakan untuk mengilustrasikan perasaan sukacita.
Tembang ini biasanya digunakan sebagai media untuk memberi nasihat yang baik, cerita tentang kehormatan, contoh perbuatan baik, dan sifat-sifat baik yang dimiliki manusia.
ADVERTISEMENT

8. Tembang Durma

Tembang ini menjelaskan karakter manusia yang berontak, amarah, dan memiliki semangat perang. Di samping itu, tembang ini juga menggambarkan keadaan manusia yang cenderung berbuat buruk, egois, dan ingin menang sendiri.
Di sisi lain, beberapa kalangan berpendapat bahwa tembang durma digunakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas nikmat yang diberikan, sehingga digunakan sebagai pengingat untuk selalu saling tolong menolong.

9. Tembang Pangkur

Tembang pangkur berisi gambaran manusia yang masuk di usia senja. Dalam fase tersebut seseorang yang telah menginjak lanjut usia mulai mengundurkan diri dari hal-hal duniawi. Oleh karena itu, tembang ini banyak berisi nasihat-nasihat ke generasi muda tentang rasa cinta ke anak, pendamping hidup, Tuhan, dan alam semesta.

10. Tembang Megatruh

Megatruh berasal dari kata megat dan ruh yang artinya terpisahnya nyawa dari jasad atau disebut dengan kematian. Sehingga karakter dari lagu ini menggambarkan rasa putus asa dan kehilangan harapan.
ADVERTISEMENT

11. Tembang Pocung

Tembang ini bermakna tentang seseorang yang telah meninggal dunia. Tembang Pocung juga menjelaskan ajaran untuk membangun kehidupan bahagia lahir batin. Tembang ini memiliki watak kebebasan dan juga tindakan sesuka hati dan sering digunakan sebagai media lelucon dan berbagai nasihat.

Apa Saja Contoh Tembang Macapat?

Ilustrasi contoh tembang macapat. Foto: Flicker.
Dirangkum dari buku Baboning Pepak Basa Jawa oleh Budi Anwar dan buku Filsafat KU oleh Wafa Aldawamy, berikut aturan 11 jenis-jenis tembang macapat dan contohnya syairnya yang menarik untuk diketahui:

1. Tembang Maskumambang

Guru Gatra: 4 barit setiap bait.
Guru Wilangan: 12, 6, 8,8
Guru Lagu: i, a, i, o.
Contoh syair tembang Maskumambang adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

2. Tembang Mijil

Guru Gatra: 6 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 10, 6, 10, 10, 6, 6.
Guru Lagu: i, o, e, i, i, u.
Contoh syair tembang Mijl adalah sebagai berikut:

3. Tembang Kinathi

Guru Gatra: 6 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 8, 8,8,8,8,8.
Guru Lagu: u,i,a,ia,i.
Contoh syair tembang Kinanthi adalah sebagai berikut:

4. Tembang Sinom

Guru Gatra: 9 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12.
Guru Lagu: a, i , a, i, i, u, a, i, a.
ADVERTISEMENT
Contoh syair tembang sinom adalah sebagai berikut:

5. Tembang Asmarandana

Guru Gatra: 7 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 8,8, 8, 8, 7, 8, 8.
Guru Lagu: a, i, e, a, a, u, a.
Contoh syair tembang Asamarandana yaitu:

6. Tembang Gambuh

Guru Gatra: 5 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 7, 10, 12, 8, 8.
Guru Lagu: u, u, i,u ,o.
Contoh syair tembang Gambuh yaitu:
ADVERTISEMENT

7. Tembang Dhandhanggula

Guru gatra: 10 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7.
Guru Lagu: i, a, e, u, i, a, u, a, i , a.

8. Tembang Durma

Guru Gatra: 7 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 12, 7, 6, 7, 8, 5, 7.
Guru Lagu: a, i , a, a, i , a, i .
Contoh syair dari tembang Durma yaitu:
ADVERTISEMENT

9. Tembang Pangkur

Guru Gatra: 8 baris setiap bait.
Guru Wilangan: 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8.
Guru Lagu: a, i, u, a u, a, i.
Contoh dari tembang Pangkur adalah sebagai berikut:

10. Tembang Megatruh

Guru Gatra: 5 baris tiap bait.
Guru Wilangan: 12, 8, 8, 8, 8.
Guru Lagu: u, i, u, i, o.
Contoh syair dari tembang megatruh adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

11. Tembang Pocung

Contoh syair dari tembang Pocung yaitu:
Demikian penjelasan tentang macam-macam tembang macapat beserta aturan dan contohnya. Tentunya, setiap jenis tembang dalam bahasa Jawa tersebut memiliki karakter dan kandungan makna yang berbeda-beda, sehingga dalam penggunaannya memiliki fungsinya masing-masing.
(DLA & IPT)