Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Masyarakat Tradisional dan Ciri-cirinya di Indonesia
8 Maret 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meskipun zaman sudah berkembang dan teknologi semakin canggih, nyatanya masih banyak kelompok masyarakat yang menggunakan nilai-nilai kehidupan tradisional.
Hal ini biasanya terjadi pada daerah-daerah terpelosok atau wilayah yang penduduknya memegang erat tradisi lawas.
Memegang teguh adat istiadat dan kebudayaan daapt mencerminkan identitas dari seorang atau sekelompok penduduk. Oleh karena itu, tidak sedikit masyarakat yang berpegang teguh pada kultur tradisional. Agar lebih memahami masyarakat tradisional, simak pengertian dan ciri-cirinya di artikel ini.
Baca juga : (Makna Ungkapan Tradisional dalam Budaya Indonesia )
Pengertian Masyarakat Tradisional
Apa yang dimaksud dengan masyarakat tradisional? Mengutip buku Kajian Nilai-nilai Pluralisme Sejarah Kebudayaan Palembang oleh Mhuammad Idris, dkk (2021), masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih menerapkan adat istiadat lama untuk mengatur segala konsepsi dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan aktivitasnya, masyarakat tradisional kebiasaan lama yang diwariskan dari nenek moyangnya. Kehidupan yang dijalani tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan dari luar lingkup sosialnya. Jadi, kebudayaan yang dijalankan tersebut adalah hasil dari adaptasi dengan lingkungan alam maupun sosial tanpa campur tangan dari luar lingkungan sosialnya.
Ciri-ciri Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan masyarakat modern. Penjelasan mengenai ciri-ciri tersebut yakni sebagai berikut:
1. Afektifitas
Afektifitas merupakan suatu hubungan antar manusia yang dilandasi dengan perasaan cinta, kasih sayang, tolong-menolong, dan kesetiaan.
2. Askripsi
Askripsi merupakan sifat khusus yang tidak didapatkan melalui upaya-upaya yang disengaja, tetapi berasal dari kebiasaan dan keharusan.
3. Diffuseness
Diffuseness adalah gambaran dari sikap yang tidak berterus terang, terutama pada hubungan antarpribadi. Masyarakat tradisional umumnya masih menerapkan komunikasi yang bertele-tele dan tidak langsung menyasar pada permasalahan.
ADVERTISEMENT
4. Partikularisme
Partikularisme adalah hubungan yang erat kaitannya dengan hal-hal khusus yang hanya berlaku di suatu daerah.
5. Orientasi Kolektif
Orientasi kolektif adalah dampak dari meningkatnya kerja sama, kebersamaan, dan minimnya egoisme.
Secara garis besar, masyarakat tradisional di Indonesia masih menerapkan adat istiadat yang mengatur tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan suatu bentuk kesepakatan yang telah ada sejak zaman nenek moyang dan bersifat mengikat. (DLA)