Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Penjelasan tentang Standar Mengukur Kemiskinan dalam Masyarakat
7 Maret 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Bagaimana standar mengukur kemiskinan? - Sumber: pexels.com/@riyakumari08/](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hrc2nkn5sm810zddvzy35wze.jpg)
ADVERTISEMENT
Mungkin belum banyak orang yang tahu mengenai bagaimana standar mengukur kemiskinan. Data mengenai tingkat kemiskinan dapat membantu pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan kebijakan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Termasuk kebijakan terkait dengan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, dan perlindungan sosial. Dengan begitu, diharapkan angka kemiskinan di masyarakat dapat dikurangi.
Bagaimana Standar Mengukur Kemiskinan?
Secara umum, bagaimana standar mengukur kemiskinan dilakukan dengan cara menghitung pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan hidup mereka. Biasanya disebut sebagai pendekatan pengeluaran minimum hidup atau pendekatan pengeluaran kemiskinan.
Metode ini mengukur kemiskinan dengan mengidentifikasi jumlah pengeluaran minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Mulai dari makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, sampai dengan kesehatan.
Berdasarkan buku Memahami dan Mengukur Kemiskinan, Indra Maipita, (2013), individu atau keluarga yang pengeluarannya di bawah ambang batas tersebut dianggap hidup dalam kemiskinan.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan pendekatan pengeluaran minimum hidup untuk mengukur kemiskinan:
ADVERTISEMENT
1. Identifikasi Kebutuhan Dasar
Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar seseorang dapat hidup layak. Meliputi makanan, tempat tinggal yang layak, pakaian yang memadai, pendidikan dasar, layanan kesehatan dasar, dan transportasi.
2. Estimasi Biaya Kebutuhan Dasar
Selanjutnya, biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut diestimasi dengan mempertimbangkan harga pasar untuk berbagai barang dan layanan. Selain itu juga biaya hidup lokal yang relevan.
3. Menetapkan Ambang Batas Kemiskinan
Berdasarkan estimasi biaya kebutuhan dasar, ambang batas atau standar kemiskinan ditetapkan sebagai jumlah pengeluaran minimum yang diperlukan untuk hidup secara layak. Orang-orang yang pengeluarannya di bawah ambang batas tersebut dianggap miskin.
4. Mengumpulkan Data Pengeluaran
ADVERTISEMENT
Pendekatan ini memberikan gambaran yang langsung tentang kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ini membantu untuk memahami tingkat kemiskinan relatif dan absolut dalam masyarakat.
Selain melalui pendekatan tersebut, masih ada beberapa metode atau cara bagaimana standar mengukur kemiskinan lainnya. Pemilihan metode yang akan digunakan biasanya disesuaikan dengan jumlah atau kondisi masyarakat. (DNR)