Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Mendasar dari Teori Siklik dengan Teori Evolusioner
13 Desember 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam perubahan sosial, terdapat sejumlah teori yang menarik untuk dipelajari. Beberapa di antaranya adalah teori siklik dan teori evolusioner. Dalam proses pembelajarannya, tak jarang seseorang akan diminta untuk jelaskan perbedaan mendasar dari teori siklik dengan teori evolusioner.
ADVERTISEMENT
Jadi, penting untuk memahami konsep dasar dari dua teori tersebut agar bisa menjelaskan perbedaannya. Apalagi teori ini berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Perbedaan Mendasar dari Teori Siklik dengan Teori Evolusioner dalam Perubahan Sosial
Mengutip dari buku Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan: Teori dan dan Implementasi, Endang Sutisna Sulaiman (2021:64), berikut adalah penjelasan tentang perbedaan mendasar dari teori siklik dengan teori evolusioner.
1. Sifat Pembayaran
Secara umum, teori siklik menggambarkan perubahan sebagai serangkaian siklus yang berulang secara teratur. Proses ini mempunyai sejumlah tahapan yang bisa diidentifikasi dan diprediksi dan perubahan cenderung kembali ke kondisi awal setelah melewati siklus tertentu.
Sedangkan teori revolusioner fokus pada perubahan sebagai proses evolusioner yang tidak teratur. Jadi, perubahan cenderung bersifat kumulatif dan berkembang seiring waktu serta sering kali melibatkan adaptasi terhadap lingkungan atau perubahan secara alami.
ADVERTISEMENT
2. Pola Perubahan
Teori siklik menyatakan bahwa perubahan bisa terjadi dalam pola yang teratur dan teridentifikasi. Contohnya adalah siklus bisnis ekonomi yang terdiri dari fase ekspansi dan kontraksi.
Sementara teori evolusioner menggambarkan perubahan sebagai proses tanpa pola tertentu sehingga hasilnya sulit diprediksi. Adapun evolusi mencakup perkembangan melalui seleksi alam yang tidak selalu mengikuti pola yang sama.
3. Penyebab Perubahan
Umumnya, teori siklik mencari penyebab perubahan dalam faktor internal atau eksternal yang memicu pergerakan siklik. Contohnya perubahan ekonomi yang bisa dipicu oleh faktor, seperti investasi, konsumsi, atau kebijakan pemerintah.
Sedangkan teori evolusioner lebih fokus pada faktor seleksi alam dan adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, perubahan bisa disebabkan oleh dorongan untuk bertahan hidup dan berkembang biak dengan variasi genetik yang muncul secara alami.
ADVERTISEMENT
Itulah perbedaan mendasar dari teori siklik dengan teori evolusioner dalam perubahan sosial yang menarik untuk dipelajari. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. (Anne)