Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Perbudakan Masyarakat Arab pada Masa Pra Islam
14 Mei 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perbudakan merupakan tradisi masyarakat Arab pada masa pra Islam. Ketika itu ada banyak sekali masyarakat Arab yang diperbudak untuk melakukan berbagai pekerjaan kasar dan tak jarang mendapatkan siksaan keji. Adapun sebagian besar budak tersebut merupakan milik raja, pemuka agama, maupun tokoh besar lainnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, bisa dibilang bahwa masa pra Islam, kehidupan masyarakat Arab sangat jauh dari kata sejahtera. Apalagi tradisi perbudakan ini tetap eksis dalam waktu yang lama. Ketika Nabi Muhammad mulai menyebarkan agama Islam, perbudakan diketahui telah menjadi institusi yang mengakar di Arab.
Perbudakan Masyarakat Arab di Masa Pra Islam
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa perbudakan merupakan tradisi masyarakat Arab pada masa pra Islam. mengutip dari buku Teori Naskh Al-Qur’an Kontemporer: Studi Pemikiran Mahmud Muhammad Taha dan Jasser Auda, Rijalul Fikri (2021:140), perbudakan merupakan salah satu contoh kasus hukum syariat yang tidak termasuk bagian dari substansi ajaran Islam yang universal.
Sayangnya, kala itu perbudakan telah mengakar dan menjadi bagian hidup dari masyarakat Arab. Sebab, hal ini sudah berlangsung selama beratus abad lamanya sejak zaman Yunani dan juga Romawi. Di mana ketika itu seorang budak diperlakukan sebagai tentara perang ataupun tenaga terlatih yang menjadi penopang ekonomi-sosial. Sedangkan untuk wanitanya, akan menjadi wanita penghibur di istana dan di tempat-tempat publik.
ADVERTISEMENT
Ketika Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam pada abad ke-7, perbudakan di Arab sudah sangat meluas. Hal inilah yang menjadikan Nabi Muhammad SAW mau tidak mau menerima dan juga memandang perbudakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari struktur soal kompleks yang ada.
Nabi kemudian menggunakan pendekatan reformis dan bukan revolusioner. Hal inilah yang membuat beliau tidak berencana untuk menghapus perbudakan secara penuh dalam waktu singkat. Sebaliknya, beliau justru mempunyai tujuan untuk memperbaiki kehidupan para budak dengan cara memperlakukan mereka semua secara manusiawi.
Sikap Nabi inilah yang membuat penghapusan perbudakan perlahan dilakukan. Tentu saja hal tersebut memberi dampak yang sangat besar bagi masyarakat Arab. Bahkan kekacauan yang telah terjadi selama ratusan tahun, secara perlahan bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan singkat tentang perbudakan masyarakat Arab pada masa pra Islam yang menarik untuk diketahui. (Anne)