news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah Heroisme dalam Perang Tondano oleh Rakyat Minahasa

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
25 November 2022 17:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jelaskan heroisme dalam perang Tondano, sumber foto (Bisma Mahendra) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jelaskan heroisme dalam perang Tondano, sumber foto (Bisma Mahendra) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Jelaskan heroisme dalam perang Tondano! Sebagai bangsa Indonesia, sudah selayaknya kita mengetahui sejarah perjuangan saudara setanah air kita. Salah satu kisah historis yang layak untuk dipahami adalah perang Tondano yang dilakukan oleh rakyat Minahasa, Sulawesi Utara. Perang tersebut berkisah tentang perlawanan dalam mengusir penjajah dari Belanda. Cerita tentang perang Tondano ini bisa dijumpai melalui catatan-catatan sejarah yang diabadikan oleh para sejarawan, penulis, hingga para ilmuwan. Perang Tondano berlangsung selama dua periode, yaitu pada masa pemerintahan VOC dan pada abad ke-19. Agar semakin memahami kisahnya, simak penjelasan di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Heroisme dalam Perang Tondano

Ilustrasi Jelaskan heroisme dalam perang Tondano, sumber foto (Mufid Majnun) by unsplash.com
Perang Tondano merupakan salah satu perang paling bersejarah bagi rakyat Minahasa karena melibatkan aksi heroik melawan penjajahan Belanda. Peperangan ini berlangsung selama berangsur-angsur dalam waktu satu setengah abad.
Mengutip buku Pelangi di Bumi Minahasa oleh Conie Wishnu W. (Guepedia), perang yang pertama terjadi pada 1 Juni 1661 dan berakhir pada 5 Agustus 1809.

1. Latar Belakang Perang Tondano

Latar belakang Perang Tondano 1 yakni VOC ingin memonopoli beras di Minahasa. Namun, hal tersebut mendapatkan perlawanan keras dari masyarakat pribumi. Berbagai perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Minahasa pada akhirnya berakhir dengan kekalahan karena perekonomiannya terancam.
Dalam rangka melemahkan kekuatan rakyat Minahasa, VOC membendung Sungai Temberan yang menjadi sungai paling berpengaruh di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan sungai meluap dan banjir. Namun, rakyat Minahasa berhasil mengatasinya dengan cara membangun rumah apung di kawasan Danau Tondano.

2. Akhir Perang Tondano

Belanda tidak tinggal diam dan terus melancarkan aksi terror kepada rakyat Minahasa. Bahkan, ultimatum pun telah diberikan agar rakyat Minahasa bersedia bekerja sama.
Merasa tidak membuahkan hasil, akhirnya VOC memilih mundur ke Manado. Bukannya senang, rakyat Minahasa justru merasa semakin kesulitan karena konsumen potensialnya berhasil diusir oleh VOC dari daerah tersebut.
Alhasil, masyarakat Minahasa tidak mempunyai pilihan lain selain menjalin kerjasama dagang dengan VOC. Hal ini dilakukan agar hasil pertaniannya tidak menumpuk dan dapat dijual. Terjalinnya hubungan perdagangan Minahasa dengan VOC ini menjadi akhir dari Perang Tondano 1. Kemudian, Belanda mendirikan permukiman dan juga benteng di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Sejarah singkat perang Tondano 1 yang dijelaskan di atas diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda di masa kini agar tidak mudah takut dan gentar melawan penjajahan. (DLA)