Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Puasa Syawal dan Bacaan Niatnya
10 April 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di bulan Syawal, terdapat amalan puasa yang sangat besar pahalanya. Tata cara puasa Syawal tidak jauh berbeda dengan puasa sunah lainnya.
ADVERTISEMENT
Umat Islam dianjurkan berpuasa di bulan Syawal. Puasa Syawal adalah puasa enam hari pada bulan Syawal, setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadan.
Tata Cara Puasa Syawal dalam Islam
Perbedaan tata cara puasa Syawal dengan puasa sunah lain hanya terletak pada bacaan niatnya. Dikutip dari buku Seni Merawat Cinta bagi Istri, Riza Risma (2021:101), tata cara dan bacaan niatnya adalah sebagai berikut.
1. Membaca niat puasa Syawal sebagai berikut.
نويت صوم عدٍ فِي شَهْرِ الشَّوَالِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma gadin fi syahrisy-syawwali sunnatan lillahi ta'ala.
2. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari. Meskipun demikian, bukan berarti tidak boleh berpuasa kurang dari enam hari.
ADVERTISEMENT
Berpuasa Syawal hanya sehari, dua hari, tiga hari, empat hari, atau lima hari tetaplah sah. Sebab, hukum dari puasa ini hanyalah sunah, bukan wajib.
3. Puasa tidak harus dilaksanakan secara berurutan. Puasa Syawal tidak harus dilakukan pada awal bulan, tengah bulan, dan akhir bulan, serta tidak harus berurutan harinya.
Puasa ini hukumnya tidaklah wajib, melainkan sunah. Sunah melakukannya secara berurutan pada awal-awal Syawal.
Jika seseorang memisahkan atau menunda pelaksanaannya hingga akhir Syawal, hal ini juga diperbolehkan, karena ia masih berada pada makna umum dari hadis tersebut.
Akan tetapi, jika bisa dilakukan secara cepat dan segera, tentunya lebih baik. Hal ini mengingat pahala puasa Syawal sama dengan berpuasa setahun penuh.
4. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, tetapi tidak boleh dilakukan jika masih mempunyai tanggungan utang puasa wajib atau puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
5. Apabila seseorang masih mempunyai utang puasa beberapa hari dalam Ramadan, maka wajib berpuasa terlebih dahulu atau mendahulukan kewajibannya. Lalu boleh melanjutkan dengan puasa Syawal.
Secara garis besar, tata cara puasa Syawal hampir sama dengan puasa sunah yang lain. Hanya saja, puasa ini khusus dikerjakan pada bulan Syawal.(DK)