Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Umroh dan Bacaannya yang Benar
21 Maret 2024 20:40 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan umrah lebih singkat daripada haji. Ibadah ini juga bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah, Nahar, dan Tasyrik.
Tata Cara Umroh dan Bacaannya yang Benar untuk Dicatat
Dikutip dari Fiqih, Wafa, dkk (2023:32), umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan tawaf, sai, dan bercukur demi mengharap rida Allah Swt. Umrah juga kerap disebut sebagai haji kecil.
Ibadah ini harus dilakukan dengan tata cara yang tepat. Berikut adalah tata cara umroh dan bacaannya yang benar.
1. Bersiap menuju Miqat
Jemaah umrah akan bersama-sama berangkat menuju miqat. Miqat merupakan tempat dimulainya ihram atau niat untuk umrah.
2. Mengenakan Pakaian Ihram
Tata cara selanjutnya adalah dengan mengenakan pakaian ihram. Bagi laki-laki, pakaian ihram berupa dua helai kain putih yang salah satunya digunakan sebagai sarung. Wanita dibolehkan mengenakan pakaian apa saja namun tidak menunjukkan perhiasan dan tidak boleh menyerupai laki-laki.
ADVERTISEMENT
3. Berihram
Tata cara umrah berikutnya adalah berihram dengan membaca niat umrah berikut.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بِعُمْرَةِ
Labbaika Allahumma bi 'Umrah
Artinya: "Aku sambut panggilanMu ya Allah dengan umrah."
4. Mengucapkan Talbiah hingga Melihat Ka’bah
Berikutnya, jemaah umrah mengucapkan talbiah berikut.
لَبَّیكَ الّلهُمَّ لَبَّیكَ، لَبَّیكَ لاشَریكَ لَكَ لَبَّیكَ، إنَّ الْحَمدَ وَ النِّعمَةَ لَكَ وَ الْمُلكَ، لاشَریكَ لَكَ لَبَّیكَ
Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariika laka labbaik
Artinya: "Aku penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu ya Allah dan tiada sekutu bagiMu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, serta kekuasaaan hanya bagi-Mu tanpa sekutu apapun bagi-Mu."
5. Masuk Masjidil Haram
Saat masuk Masjidil Haram, jemaah disunahkan untuk mendahulukan kaki kanan dan membaca doa berikut.
أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
ADVERTISEMENT
A'ûdzu billâhil 'azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim 'alâ sayyidinâ muhammadin wa 'alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu."
6. Menuju Ka’bah dan Tawaf 7 Kali
Tata cara umrah berikutnya adalah menuju Hajar Aswad sambil mengucap “Allahuakbar” atau “bismillahi Allahuakbar” serta mengusap dengan tangan kanan dan menciumnya di tiap putaran. Jika tidak bisa, cukup dengan mengusap dan mencium tangan yang menyentuh Hajar Aswad saja.
ADVERTISEMENT
Tawaf dimulai di Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad juga. Jemaah juga disunahkan untuk salat sunah tawaf dua rakaat di belakang makam Ibrahim dan minum air zamzam serta menyiram kepala dengan air zamzam.
7. Sai
Jemaah kemudian melaksanakan sai. Ketika sudah dekat dengan Bukit Shafa, jemaah membaca bacaan berikut.
إنَّ الصَّفَا وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Innas shafa wal marwata min sya’airillah, fa man hajjal baita awi’tamara fala junaha ‘alaihi an yatthawwafa bihima, fa man tathawwa’a khairan fa innallaha syakirun ‘alim
Artinya: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya.”
ADVERTISEMENT
8. Tahallul
Berikutnya adalah tahallul atau memotong rambut. Tahallul dilakukan setelah melakukan sai.
Sekian tata cara umroh dan bacaannya yang benar untuk dipelajari. Semoga bisa menambah pengetahuan tentang ibadah ini. (KRIS)