Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Teks Lirik Takbiran untuk Menyambut Idul Fitri 1442 Hijriah
8 Mei 2021 12:28 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 26 April 2022 11:48 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sudah dua tahun pemerintah menganjurkan masyarakat Indonesia untuk mengumandangkan teks lirik takbiran di rumah saja. Meski tidak dilakukan bersama-sama di masjid, membaca takbiran sendiri di rumah tetap diperbolehkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari 33 Macam Jenis Shalat Sunnah, Muhammad Ajib, Lc, hukum mengumandangkan takbiran adalah sunah, baik bagi laki-laki maupun perempuan, musar maupun mukim, dan di mana pun umat muslim berada.
Takbir menjadi sunah karena merupakan amalan yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika menyambut hari raya, baik Idul Fitri ataupun Idul Adha. Sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir.” (HR. Ibn Abi Syaibah).
Lantas, bagaimana bunyi lafal takbir yang kerap dikumandangkan Rasulullah SAW? Simak jawaban selengkapnya dalam uraian artikel di bawah ini.
Bagaimana Bunyi Lafal Takbir?
Berikut ini adalah lirik yang bisa dikumandangkan pada malam takbiran, sebagaimana dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim:
ADVERTISEMENT
Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Kemudian, dilanjutkan oleh imam atau pemimpin dengan membaca dzikir berikut:
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Bagaimana Tulisan Arab Takbir?
Bagaimana tulisan Arab takbir? Adapun tulisan takbir dalam bahasa Arab, seperti yang dihimpun dari buku Bunga Rampai Bincang Syariah oleh Mohammad Hafid, yakni sebagai berikut:
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُاللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
ADVERTISEMENT
Selain mengetahui bacaan takbir dalam bahasa Arab dan Latin, umat muslim juga perlu tahu arti dari bacaan takbir.
Apa Arti Takbir dalam Bahasa Indonesia?
Merujuk buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim, berikut adalah bacaan takbir apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia:
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
Allah Maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya.
Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar."
ADVERTISEMENT
Berapa Kali Membaca Takbiran?
Muhammad Al-Baqi menerangkan dalam bukunya yang bertajuk Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama, bacaan takbir dapat diulang sebanyak tiga kali oleh seluruh jamaah. Berikut bacaannya:
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah." (3x)
Setelah itu, boleh juga ditambahkan dzikir oleh imam atau seorang yang bersuara lantang dan merdu. Berikut bacaannya:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
ADVERTISEMENT
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya: “Allah Maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya.
Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.”
Kemudian, bacaan takbir tersebut disunnahkan untuk digaungkan sejak matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan hingga saat dimulainya salat Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Disunnahkan pula untuk melantunkannya seusai salat fardu, baik di rumah ataupun di masjid. Demikian pula ketika menunggu saat dimulainya salat 'Id, di lapangan atau di masjid.
Jenis-Jenis Takbir
Takbir untuk merayakan hari raya terbagi menjadi dua macam, yakni takbir mursal dan muqayyad. Menghimpun buku Syarah Fathal Qarib Diskursus Ubudiyah Jilid Satu oleh Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah Al-Aly UIN Malang, berikut penjelasan lengkap mengenai takbir mursal dan muqayyad:
1. Takbir Mursal
Takbir mursal merupakan takbir yang waktu membacanya tidak mengacu pada waktu salat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah salat, baik fardu maupun sunah.
Meski demikian, takbir mursal ini sunah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baik oleh lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir mursal di mana pun mereka berada.
ADVERTISEMENT
Waktu menggaungkan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari pada malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat Id, baik ketika hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
2. Takbir Muqayyad
Takbir muqayyad adalah takbir yang disyariatkan untuk dilantunkan pada hari raya Idul Adha. Pelaksanaannya pun memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi salat (dibaca setelah melaksanakan salat baik fardu maupun sunah).
Tepatnya, takbir muqayyad dibaca setelah salat Subuh hari Arafah (9 Zulhijah) hingga ashar akhir hari Tasyrik (13) Zulhijah). Namun, apakah takbir muqayyad boleh dilantunkan saat hari raya Idul Fitri? Ada dua pendapat yang sama-sama masyhur, tapi yang ashab menurut jumhur ulama adalah tidak disyariatkan.
(BR & NDA)