Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Teori Differential Association dan Teori Penyimpangan Sosial Lainnya
8 Maret 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 12 Mei 2023 16:49 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia hidup berdampingan dengan manusia lainnya dan menciptakan berbagai interaksi sosial . Sayangnya, dalam kehidupan bermasyarakat terjadi penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dijelaskan dalam beberapa teori yang salah satunya adalah teori differential association. Seperti apa teori ini?
ADVERTISEMENT
Selain differential association, masih ada beberapa teori penyimpangan sosial lainnya. Simak ulasannya dalam artikel ini.
Pengertian Penyimpangan Sosial dan Teori Differential Association
Dikutip dari Seri Panduan Belajar Dan Evaluasi Sosiologi SMP/MTs Kelas VIII oleh Vincentius (2009), berikut ini pengertian penyimpangan sosial menurut para ahli:
ADVERTISEMENT
Teori differential association adalah salah satu dari teori-teori penyimpangan sosial. Teori differential association atau teori pergaulan berbeda diungkapkan oleh Edwin H. Sutherland.
Sutherland menyatakan bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari dengan proses alih budaya dan dengan proses tersebut seseorang mempelajari suatu kebudayaan menyimpang (deviant subculture).
Teori-Teori Penyimpangan Sosial
Seperti yang dijelaskan di atas, selain differential association, masih ada beberapa teori penyimpangan sosial lainnya sebagai berikut:
1. Teori Julukan (Labelling Theory)
Edwin M. Lemert berpendapat bahwa penyimpangan sosial terjadi karena adanya labelling atau pemberian julukan, cap, etiket, merek oleh masyarakat pada seseorang yang melakukan penyimpangan.
Misalnya masyarakat memberikan julukan “pencuri” kepada orang yang melakukan pencurian (penyimpangan primer). Akibatnya orang tersebut mendefinisikan dirinya sebagai penyimpang dengan mengulangi perbuatannya, melakukan penyimpangan sekunder. Dari situ orang tersebut memilih gaya hidup menyimpang dan menghasilkan karir menyimpang.
ADVERTISEMENT
2. Teori Fungsi Durkheim (Function Theory)
Emile Durkheim memiliki pendapat bahwa perilaku menyimpang terjadi karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan sosial. Teori ini menyatakan kejahatan akan selalu ada karena orang-orang berwatak jahat selalu ada.
3. Teori Casare Lombroso
Casare Lombroso menyatakan bahwa terdapat beberapa penyebab orang memiliki perilaku menyimpang sebagai berikut:
Itulah ulasan mengenai teori differential association dan teori penyimpangan sosial lainnya. Penyimpangan sosial bisa menyebabkan terganggunya keseimbangan sosial di masyarakat. (KRIS)