Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Arti dan Teori Justifikasi serta Penjelasannya
6 Januari 2022 15:02 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 12 Mei 2023 20:33 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan ini, kita mungkin sering melakukan justifikasi bahkan tanpa kita mengetahui dan menyadari arti justifikasi tersebut. Justifikasi adalah atau sebenarnya sering Anda lakukan dalam kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Contohnya, Anda melakukan justifikasi bahwa beberapa orang adalah teman baik Anda. Anda memberikan klaim tersebut karena beberapa hal baik yang telah dilakukan teman Anda terhadap Anda.
Arti Justifikasi
Jika didasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti justifikasi adalah:
Sedangkan menurut istilah, arti justifikasi adalah:
ADVERTISEMENT
Dari beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa justifikasi adalah suatu bentuk pernyataan pembenaran yang dilakukan oleh seseorang dengan berdasarkan penelitian atau alasan. Jadi, justifikasi dapat termasuk ke dalam metode ilmiah karena keyakinan, pengetahuan, pembuktian tersebut menyajikan fakta-fakta bukan berdasarkan argumen saja.
Aliran Teori Justifikasi
Dalam ilmu epistemologi, secara umum terdapat beberapa aliran teori justifikasi (pembenaran) yang terkenal, yaitu:
1. Fondasionalisme
Aliran fondasionalisme yaitu keyakinan terjustifikasi secara ilmiah jika dilandasi oleh fondasi yang kokoh, jelas, dan pasti benar. Fondasi tersebut dibagi menjadi dua bentuk yaitu fondasi apriori dan indrawi.
Fondasi dengan konsepsi apriori dalam justifikasi berdasarkan keyakinan dasar. Misalnya, pada matematika, Anda meyakini bahwa perkalian dengan nilai negatif jika bertemu dengan positif, maka hasilnya negatif.
ADVERTISEMENT
Untuk fondasi indrawi adalah justifikasi yang didasarkan pada data-data indra yaitu pendengaran, penglihatan, dsb. Contohnya adalah Anda meyakini bahwa orang tersebut adalah pencuri karena dia melihat sendiri bahwa dia telah mengambil dompet seseorang.
2. Koherentisme
Koherentisme menyatakan bahwa keyakinan terjustifikasi benar jika bersesuaian dengan sistem keyakinan yang sebelumnya diterima benar. Maksudnya, tidak ada keyakinan dasar tapi berdasarkan sistem. Sebagai contoh , para ulama membentuk sistem keyakinan ahlus sunnah wal jamaah.
3. Mixed Theory
Teori ini merupakan teori campuran (mixed theory), yaitu penggabungan fondalisme dan koherentisme, sehingga didapatkan justifikasi yang sempurna karena saling melengkapi.
4. Internalisme
Teori ini menyatakan bahwa rasionalistas keyakinan atau pengetahuian seseorang bergantung pada faktor internal. Menurut teori internalisme, justigikasi hanya bisa ditemukan secara subjektif melalui pemikiran, keyakinan, atau pengalaman langsung individu itu sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Eksternalisme
Kebalikan dari teori internalisme, teori eksternalisme justru menyatakan bahwa ada faktor-faktor di luar kesadaran atau kontrol individu yang dapat memengaruhi ataupun membenarkan keyakinan seseorang.
Mengutip buku Epistemologi Kalam Adab Pertengahan oleh Wardani, teori ini berkaitan dengan dua hal, yaitu teori reliabilitas justifikasi dan teori penyebaban (causation).
Teori realibilitas justifikasi eksternal mengandalkan proses keilmuan sebagai proses yang dapat dipercaya. Sedangkan, teori penyebaban mengatakan bahwa suatu proposisi adalah benar jka membuat seseorang yakin akan kebenarannya.
Contoh Justifikasi dalam Berbagai Jenis Masalah
Agar lebih memahaminya, berikut contoh justifikasi dalam berbagai masalah yang dapat dipelajari.
1. Justifikasi Penelitian
Mengutip buku Metodologi Penelitian: Metode Penelitian Manajemen Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif tulisan Ari Dwi Astono, justifikasi penelitian merujuk pada alasan pentingnya penelitian masalah itu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Justifikasi penelitian menjelaskan manfaat yang diharapkan dari penelitian, masalah yang akan diselesaikan, atau kontribusi baru yang akan diberikan.
2. Justifikasi Anggaran
Ini merupakan kegiatan menjabarkan rincian biaya yang dihabiskan untuk mengadakan suatu kegiatan. Justifikasi anggaran umumnya berupa laporan anggaran dan bukti kuitansinya.
3. Justifikasi Proyek
Justifikasi proyek adalah penjelasan yang digunakan untuk membenarkan mengapa suatu proyek perlu dilaksanakan. Justifikasi ini mencakup penjelasan tentang kebutuhan proyek, manfaat yang diharapkan, serta alasan mengapa proyek itu dianggap layak dan penting dilakukan.
4. Justifikasi Hukum
Justifikasi hukum merujuk pada argumen untuk membenarkan suatu tindakan atau keputusan berdasarkan prinsip hukum. Misalnya saat hakim memutuskan, apakah dinyatakan bersalah berdasarkan bukti dan saksi yang ada.
(DNR)
ADVERTISEMENT