Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tokoh yang Mengusulkan agar Naskah Proklamasi Ditandatangani Soekarno dan Hatta
7 Februari 2023 17:44 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 21 Februari 2023 21:07 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Teks Proklamasi sendiri dibaca oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945, lalu tahukah kalian tokoh yang mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi cukup Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia adalah Sukarni? Berikut penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Tokoh yang Mengusulkan Agar Naskah Proklamasi Cukup Ditandatangani Soekarno dan Hatta
Sebelum pembacaan teks proklamasi kemerdekaan ada perjalanan panjang dalam merumuskan teks proklamasi. Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan karya P.N.H. Simanjuntak, (Grasindo) dijelaskan bahwa perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta.
Para penyusun konsep proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Subardjo. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas, sedangkan Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.
Peristiwa bersejarah ini disaksikan oleh Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah. Setelah selesai merumuskan naskah proklamasi, para perumus menuju ruang serambi muka menemui hadirin yang telah menunggu di situ. Sekitar pukul 04.00 WIB, Soekarno membuka rapat lalu membacakan hasil rumusan naskah proklamasi yang masih merupakan konsep.
ADVERTISEMENT
Konsep itu disetujui dengan sedikit perbaikan. Namun, timbul perdebatan mengenai siapa yang akan menandatanganinya. Kepada mereka yang hadir, Soekarno menyarankan agar semua orang yang hadir menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia.
Saran itu diperkuat oleh Moh. Hatta dengan mengambil contoh naskah deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat. Usulan itu ditentang oleh kalangan pemuda yang tidak setuju kalau tokoh-tokoh golongan tua, yang mereka sebut sebagai antek-antek Jepang turut menandatangani naskah proklamasi.
Namun, salah seorang tokoh pemuda, Sukarni, mengusulkan agar naskah proklamasi itu hanya ditandatangani oleh dua orang saja atas nama bangsa Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Usulan itu berdasarkan alasan bahwa kedua tokoh itu telah dikenal sebagai pemimpin utama bangsa Indonesia. Usul Sukarni tersebut diterima oleh hadirin.
ADVERTISEMENT
Ir. Soekarno kemudian meminta Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi berdasarkan naskah tulisan tangan Soekarno disertai dengan perubahan yang telah disetujui bersama. Perubahan itu mencakup tiga hal, yaitu tulisan "tempoh" diganti menjadi "tempo":
Tulisan "Wakil-wakil bangsa Indonesia" diganti menjadi "Atas nama bangsa Indonesia". Tulisan "Djakarta, 17-8-05" diganti menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05".
Setelah selesai diketik, naskah proklamasi kemerdekaan kemudian diserahkan kepada Soekarno-Hatta untuk ditandatangani atas nama bangsa Indonesia. Penandatangan dilakukan menjelang subuh, tanggal 17 Agustus 1945, di rumah Maeda.
Demikian adalah penjelasan mengenai tokoh yang mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi cukup Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. (WWN)
ADVERTISEMENT