Tulisan Aksara Jawa Pasangan, Sandangan, dan Angka Lengkap

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2021 12:52 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aksara Jawa lengkap. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aksara Jawa lengkap. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Aksara Jawa yang berkembang di masyarakat Jawa khususnya, berkembang mulai abad 16 atau sekitar tahun 1500-an Masehi. Dikutip dari buku Gaul Akasara Jawa, Javaholic Genk Kobra Community, masa tersebut merupakan era setelah Raja Brawijaya V sekitar Kerajaan Demak.
ADVERTISEMENT
Aksara adalah turunan dari aksara brami dan pallawa yang banyak digunakan untuk menuliskan tulisan Sansekerta yang menjadi tulisan internasional di wilayah Asia Selatan.
Aksara ini bersifat silabik atau suku kata, yang disusun dengan urutan HANACARAKA agar memudahkan orang Jawa dalam menghafalkannya.

Sejarah Aksara Jawa

Menyadur buku Mengenal Aksara Jawa dengan Metode Ambar karangan Estu Pitarto, sejarah munculnya aksara Jawa sebetulnya masih menjadi bahan perdebatan di kalangan akademis.
Namun, salah satu sosok yang mengawali adanya aksara Jawa ini adalah Aji Saka beserta Dora dan Sembada. Kedua tokoh tersebut melakukan perjalanan ke Kerajaan Medang Kamulan yang dipimpin oleh Prabu Dewata Cengkar, si pemakan daging manusia.
Melihat perilaku tidak biasa dari Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka pun ingin melawan Prabu dan menemuinya langsung. Sementara itu, Sembada diperintahkan langsung untuk menjaga keris pusaka milik Aji Saka di hutan.
ADVERTISEMENT
Lalu, Aji Saka segera menawarkan dirinya sebagai persembahan kepada Prabu Dewata asalkan sang Prabu bersedia memberikan tanah kerajaan seluas sorban milik Aji Saka.
Setelah setuju dengan persyaratan dari Aji Saka, keduanya pun bertarung. Sayang, sang Prabu harus tewas karena sorban panjang milik Aji Saka melemparkannya ke tengah laut. Aji Saka pun diangkat menjadi raja dan ia meminta Dora untuk mengambil kerisnya.
Dora segera menemui Sambeda yang ada di hutan untuk meminta kembali keris milik Aji Saka. Sebelum sempat mendapatkan kembali keris yang diminta Aji Saka, Sambeda ingat bahwa dirinya tidak boleh memberikan kepada siapa pun keris ini kecuali dirinya.
Untuk menjaga amanah dari Aji Saka, Dora dan Sambeda bertempur habis-habisan hingga tewas. Aji Saka yang mengetahui ini ingin menghormati kedua abdinya tersebut dengan membuat barisan aksara, yakni:
ADVERTISEMENT

Tulisan Aksara Jawa Lengkap

Berikut adalah aksara Jawa yang terdiri dari 20 huruf dan disebut nglegena atau huruf Jawa dasar yang belum diberi tanda apa pun. Huruf nglegena dibaca menurut namanya dan berbunyi di antara A dan huruf O.
Berikut adalah huruf Jawa dasar nglegena yang dikutip dari buku Sinau Maca Aksara Jawa, Bejo, Ahlimeda Press (2020: 1)
Huruf akasara Jawa. Foto: Buku Sinau Maca Aksara Jawa.

Jenis-Jenis Aksara Jawa

Dalam perkembangannya, aksara Jawa menghasilkan berbagai macam jenis tulisan. Jenis-jenis aksara tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pepak Bahasa Jawa karangan Febyardini Dian, dkk, berikut jenis-jenis aksara Jawa yang lebih lengkap.

1. Aksara Jawa dan pasangannya

Aksara Jawa Pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan yang ada di depannya. Aksara Jawa Pasangan ini terdiri dari 20 aksara yang setiap aksaranya membutuhkan pasangan.
Fungsi pasangan aksara Jawa adalah untuk membuat susunan kalimat, yang mana kata terakhir tidak menggunakan huruf vokal. Dengan kata lain, simbol pasangan dalam susunan kalimat aksara Jawa digunakan untuk menulis huruf mati yang berasal dari suku kata dasar, seperti H, N, C, R, K, D, T, S, L, P, Dh, J, Y, dan seterusnya.
Misalnya, pada huruf ja menjadi j, ba menjadi b. Berikut adalah aksara Jawa dan pasangannya yang tepat:
Aksara jawa dan pasangannya. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian.
Tanpa adanya pasangan, menulis sebuah kata akan menjadi sulit. Contohnya kata 'mangan sego'.
ADVERTISEMENT
Tanpa aksara pasangan, kata 'mangan sego' malah akan menjadi 'manganasego'. Cara meletakkan pasangan dari aksara Jawa adalah meletakkannya pada aksara Jawa, baik setelahnya atau di bawahnya.

2. Aksara Murda

Selanjutnya adalah aksara Murda. Huruf aksara ini umumnya digunakan untuk menulis awal kalimat dan bisa juga digunakan suntuk menunjukkan kota, gelar, atau lembaga.

3. Aksara Swara

Pada huruf aksara ini, terdapat huruf vokal utama, seperti A I U E O. Tidak hanya itu, di dalam kalimat pun umumnya menggunakan huruf aksara Swara ini.

4. Aksara Sandhangan

Aksara Sandhangan adalah huruf aksara atau simbol tambahan yang digunakan untuk menuliskan huruf vokal. Umumnya, ada tiga jenis Sandhangan yang ada di dalam aksara Jawa, yakni:
ADVERTISEMENT
Sandhangan dibedakan berdasarkan pada cara membacanya. Berikut adalah tulisan Sandhangan dalam aksara Jawa:
Huruf aksara Jawa. Foto: Buku Sinau Maca Aksara Jawa.

5. Aksara Rekan

Ada juga jenis aksara Rekan yang biasanya digunakan untuk menulis huruf konsonan pada kata-kata asing yang masih menggunakan huruf aslinya.

6. Aksara Wilangan

Lebih lanjut, ada aksara Wilangan yang berarti bilangan atau angka dalam bahasa Jawa. Maka itu, aksara ini menunjukkan penulisan suatu angka dalam bahasa.

7. Aksara Khusus

Dalam aksara Jawa pun ada aksara Khusus yang disebut dengan 'Nga lelet' dan 'Pa cerek', artinya:

Cara Penggunaan Aksara Jawa

Aksara Jawa memiliki ciri khas tersendiri ketika digunakan. Pada aksara Jawa Pasangan misalnya, dalam penyusunan kalimatnya akan ditemui susunan kata yang mengharuskan agar huruf vokal untuk dihilangkan.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, aksara Jawa memiliki pasangannya masing-masing yang secara aturannya boleh ditulis di tengah kata atau kalimat. Untuk memahami lebih jelas, berikut cara penggunaan aksara Jawa, yakni:
Berikut penulisan 'anak sapi' pada aksara Jawa?
(WWN & JA)