Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Jejak dan Langkah Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani dalam Menyebarkan Islam
17 November 2023 20:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jejak dan langkah Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani perlu diketahui untuk meneladani sifat dan perilakunya. Pendakwah Islam ini lahir di Kedung Jumbleng, Jepara, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Kiai Sholeh Darat ialah putra dari Kiai Umar yang menjadi pasukan perang Pangeran Diponegoro (1825-1830). Meneladani sikap dan karakter ulama tersebut sangat penting bagi generasi muda di masa kini agar lebih kuat dalam berpedoman terhadap ajaran-ajaran Islam.
Jejak dan Langkah Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani
Jejak dan langkah Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani patut dipahami karena jasa ulama tersebut sangat besar bagi bangsa Indonesia. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. Mengarang Banyak Kitab
Mengutip buku 99 Kiai Kharismatik indonesia Jilid 1, Aziz Masyhuri (2023), Kiai Sholeh Darat hidup sezaman dengan Mbah Kholil Bangkalan, Madura dan Syekh Nawawi Al-Bantani dari Banten. Keduanya merupakan ulama tersohor yang namanya hingga kini masih dikenang oleh umat muslim Nusantara.
ADVERTISEMENT
Ia telah mengarang berbagai kitab berbahasa Jawa yang menggunakan huruf Arab Pegon. Kitab tersebut dipelajari oleh para santri dan tentunya sangat bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan agama Islam pada zamannya.
2. Melawan Penjajahan Belanda
Tidak hanya itu, Kiai Sholeh Darat juga turut berjuang menghadapi Belanda bersama ayahnya. Hal ini sebagai bentuk kecintaannya terhadap Nusantara, sehingga Kiai Sholeh Darat tidak gentar mengusir penjajah bersama para pejuang lainnya.
Salah satu kutipan dalam kitabnya bahkan tertulis: "Barang Siapa meniru gaya-gaya Belanda, maka orang itu sama dengan mereka (Belanda), termasuk memakai sesuatu benda seperti Belanda, misalnya celana, topi, dan dasi. Beliau menjelaskan hal tersebut di Kitab Majmu'at asy -Syariah Al Kafiyah li al Awam,".
3. Melahirkan Tokoh-tokoh Besar Islam
Kiai Sholeh Darat juga memiliki andil besar dalam melahirkan tokoh-tokoh Islam tersohor. Sebut saja Hasyim Asyari yang menjadi muridnya sekitar tahun 1890.
ADVERTISEMENT
Ada pula KH Ahmad Dahlan yang menjadi pelopor Muhammadiyah yang sempat mengaji kepada Kiai Sholeh Darat. Tidak hanya itu, RA Kartini bahkan juga menimba ilmu dari Kiai Sholeh Darat di Pendopo Kabupaten Demak.
Jejak dan langkah Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani sangat berdampak bagi perkembangan Islam di Nusantara. Perjuangannya tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga melawan penjajahan untuk meraih kemerdekaan. (DLA)