Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Keunikan Pakaian Adat Bali Berdasarkan Fungsinya
14 September 2021 12:42 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 27 April 2022 18:40 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Keragaman budaya Indonesia dapat dilihat dalam pakaian adat. Pakaian adat atau pakaian tradisional merupakan kostum yang mengekspresikan identitas yang dikaitkan dengan wilayah geografis atau periode waktu dalam sejarah. Selain itu, pakaian adat juga dapat menunjukkan status sosial, perkawinan, dan agama.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh pakaian adat yang ada di Indonesia, yaitu Ulee Balang (Aceh), Melayu Riau (Riau), Bundo Kanduang (Sumatra Barat), Jawi Jangkep dan Kebaya (Jawa Tengah), Laku Tepu (Sulawesi Utara), Baju Cele (Maluku, pakaian adat Ewer (Papua Barat), pakaian adat Bali (Bali), dan masih banyak lagi pakaian adat lainnya yang khas dari daerah masing-masing di Indonesia. Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai keunikan pakaian adat Bali berdasarkan fungsinya.
Apa Nama Pakaian Adat Bali?
Bali merupakan salah satu provinsi yang memiliki jenis-jenis pakaian adat yang cukup beragam. Mulai dari payas madya, payas agung, hingga payas alit.
Seperti apa kira-kira bentuk dan filosofi dari ketiga jenis pakaian adat Bali tersebut? Simak informasinya berikut ini, seperti yang dikutip dari buku Warna Nusantaraku karangan Dinda Aulia dan lainnya.
ADVERTISEMENT
1. Payas Agung
Payas Agung merupakan pakaian adat Bali yang hanya digunakan dalam beberapa acara formal, seperti pernikahan, munggah deha atau upacara kedewasaan, ngaben, upacara potong gigi, dan upacara-upacara keagamaan yang lainnya.
Menyadur laman resmi Dinas Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Buleleng, yang memakai payas agung hanyalah darah bangsawan saja. Namun, di masa ini, sudah banyak kalangan yang dapat menggunakan pakaian payas agung.
Jika dilihat dari bentuknya, payas agung didominasi dengan warna emas dan mahkota yang tinggi menjulang. Umumnya, penggunaan pakaian ini diikuti dengan riasan yang mewah. Sebagai contoh adalah riasan wanita yang lengkap dengan lengkungan agar terlihat lebih bersahaja.
2. Payas Jangkep
Selanjutnya adalah payas jangkep. Pakaian ini memiliki arti sebagai busana dan riasan lengkap atau jangkep. Rakyat Bali umumnya menggunakan pakaian ini ketika menghadiri sesi lamaran pernikahan, upacara kemanusiaan yang saling menghormati satu sama lain, acara wisuda, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sama seperti payas agung, payas jangkep juga menggunakan riasan sanggul, tetapi tidak setinggi dan seberat payas agung. Orang awam umumnya mebedakan payas agung dan payas jangkep dari mahkota yang digunakan.
3. Payas Madya
Payas Madya merupakan pakaian adat Bali menegah atau sedang yang biasanya terlihat tidak terlalu mewah dan sangat sederhana. Dibandingkan dengan jenis pakaian adat Bali yang lainnya, payas Madya termasuk pakaian adat Bali yang cukup sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Tidak hanya bentuk pakaiannya saja yang simpel dan sederhana, riasan milik payas madya pun tidak begitu mencolok. Orang pendatang di Bali biasanya dapat melihat pakaian ini ketika mendatangi pura atau hari-hari besar umat Hindu.
4. Payas Alit
Selanjutnya adalah payas alit. Mirip dengan payas madya, payas alit biasanya digunakan oleh masyarakat Bali ketika mengunjungi tempat ibadah. Salah satu ciri khas dari pakaian ini adalah kainnya yang berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari bentuknya, payas alit merupakan pakaian adat Bali yang sangat sederhana. Itu sebabnya, pakaian ini dijuluki dengan kata 'alit' yang berarti sederhana.
Apa Keunikan Pakaian Adat Bali?
Cara berbusana dalam masyarakat Bali tergolong unik, karena masyarakat Bali dikenal sebagai orang-orang yang menyukai kesederhanaan dalam berbusana, tetapi juga menyukai kemewahan dalam acara-acara tertentu.
Dikutip dari buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, dan Senjata Tradisional: 33 Provinsi di Indonesia yang ditulis oleh tim penulis (2009: 36), berikut keunikan pakaian adat Bali: pakaian adat Payas Agung yang dapat dibedakan berdasarkan fungsi jenis kelamin pemakainya.
Pakaian adat Bali yang digunakan oleh pria
Kepala pria memakai ikat kepala yang disertai bunga emas dan bunga kamboja. Tubuhnya dililiti kain songket saput pada batas dada hingga di bawah lutut.
ADVERTISEMENT
Sebilah keris diselipkan di bagian punggung. Corak-corak pada kain sangat khas dan didominasi warna emas. Pakaian adat ini biasanya dipakai pula saat hari pernikahan. Pakaian adat pria terdiri dari kain songket saput, penutup kepala atau destar, serta sebilah keris yang diselipkan.
Pakaian adat Bali yang digunakan oleh wanita
Wanita mengenakan dua helai kain songket dan stagen songket atau memaprada. Ia pun memakai selendang yang disebut senteng. Rambutnya disanggul khas tagel dan dihiasi bunga emas serta kamboja. Perhiasan lain yang dipakai adalah kalung, gelang, dan anting berwarna emas.
Selain itu, keunikan pakaian adat Bali juga bisa dilihat dari komponen-komponen yang ada di dalamnya. Sebagai informasi, pakaian adat Bali terdiri dari berbagai macam komponen, seperti kebaya, baju safari, kamen, udeng, hingga sabuk prada.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih jelas keunikan-keunikan dari komponen pakaian adat Bali tersebut, simak informasinya di bawah ini.
Kebaya Bali
Berbeda dengan kebaya pada umumnya, kebaya Bali memiliki ciri khasnya tersendiri yang membedakannya dengan kebaya yang lain. Faktor utama yang membedakan kebaya Bali ini ada pada jenis kain yang digunakan.
Tidak hanya itu, ciri khas dari kebaya Bali juga bisa dilihat dari warna yang digunakan. Umumnya, kebaya Bali menggunakan warna yang lebih gelap, seperti hitam dan abu-abu.
Baju Safari
Menyadur laman resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, baju safari merupakan pakaian adat yang sering digunakan oleh para pria. Umumnya pakaian ini memiliki nuansa putih dan bepola dan dihiasi dengan hiasan kepala bernama udeng.
Udeng
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa udeng merupakan hiasan kepala yang umumnya digunakan sebagai pelengkap pakaian pria Blai. Udeng ini terbuat dari kain yang dijahit hingga membentuk suatu simpul di bagian tengah.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, udeng terbagi menjadi dua macam, yaitu polos dan berwarna. Polos untuk kegiatan keagamaan, sedangkan berwarna untuk aktivitas sehari-harinya.
Kamen
Kamen memiliki bentuk yang tidak berbeda jauh dengan sarung dan dapat dikenakan langsung oleh pria dan wanita. Walau begitu, penggunaan kamen pada pria dan wanita berbeda-beda.
Pria mengenakan kamen yang dikenakan di pinggang dan melingkar dari kiri ke kanan dengan simpul. Sementara wanita dikenakan dengan cara melingkar tanpa simpul.
Sabuk Prada
Komponen terakhir adalah sabuk prada. Sabuk ini merupakan bagian dari pakaian adat Bali yang diperuntukkan kepada wanita. Sabuk prada memiliki motif khas Bali dengan warna yang terang dan memiliki makna tersendiri untuk melindungi tubuh wanita terutama di bagian rahim.
(CHL & JA)
ADVERTISEMENT